KOMPAS.com - Kunyit merupakan salah satu rempah yang mengandung kurkumin dan umumnya digunakan sebagai bahan dapur untuk memasak kari atau hidangan nusantara lainnya.
Senyawa kurkumin dalam kunyit ini memiliki sifat anti-inflamasi atau anti-peradangan yang bermanfaat mengatasi kondisi medis tertentu. Karena itu, rempah bewarna kekuningan ini juga marak diproduksi sebagai suplemen kesehatan.
Namun, terdapat kasus seorang wanita berusia 71 tahun di Arizona, Amerika Serikat yang mengalami kerusakan liver yang dicurigai disebabkan oleh suplemen kunyit.
Dilansir dari Live Science (31/8/2022), diceritakan bahwa perempuan tersebut mengonsumsi suplemen kunyit setelah membaca artikel yang berisi penelitian bahwa kunyit dapat mencegah stroke pada hewan.
Di samping itu, dia juga mengonsumsi 20 macam obat dan suplemen lainnya.
Kemudian, setelah delapan bulan, perempuan itu mengalami peningkatan kadar enzim hati yang menjadi tanda kerusakan liver.
Pemeriksaan lebih lanjut menyebutkan bahwa dia mengalami hepatitis autoimun, yaitu saat sistem kekebalan tubuh menyerang hati dan menyebabkan kerusakan.
Lalu, ketika wanita itu menghentikan konsumsi suplemen kunyit selama tiga bulan, kadar enzim dalam livernya mengalami penurunan yang signifikan.
Berkaca dari kisah tersebut, benarkah kunyit dapat merusak liver?
Baca juga: Benarkah Kunyit Bisa Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter
Benarkah kunyit dapat merusak liver?
Dilansir dari Medical News Today (28/6/2024), seorang penulis dalam Penelitian Penyakit Hati di Divisi Penyakit Pencernaan dan Nutrisi NIDDK, Jay Hoofnagle mengatakan bahwa terdapat sejumlah penelitian mengenai kerusakan hati yang dikaitkan dengan kunyit.
Penelitian oleh The American Journal of Medicine pada 2023 menemukan 10 kasus cedera liver yang berkaitan dengan kunyit.
Dalam studi tersebut, diketahui bahwa lima pasien dirawat di rumah sakit serta satu pasien meninggal karena gagal hati akut.
Selain itu, penelitian oleh British Journal of Clinical Phamarcology pada 2020 juga mengaitkan cedera hati dengan senyawa kurkumin pada kunyit.
Hoofgnale pun mengatakan bahwa dia keheranan dengan bukti-bukti keterkaitan kunyit dengan kerusakan hati tersebut. Sebab, kunyit adalah rempah-rempah yang tidak dapat diserap oleh tubuh.
"Kunyit adalah rempah-rempah, bukan? Ia tidak diserap. Tubuh Anda tidak menyerapnya. Jadi bagaimana mungkin hal ini dapat menyebabkan penyakit hati jika tidak diserap?" kata dia.
Lalu, dia pun melanjutkan bahwa kunyit yang diproduksi sebagai suplemen dapat menjadi penyebabnya.
"Jawabannya, menurut kami, adalah karena produk kunyit modern ini telah diubah sehingga bisa diserap,” ujar dia.
Baca juga: 6 Minuman Alami untuk Bersihkan Ginjal, Termasuk Air Jahe dan Kunyit
Namun, Hoofgnale menambahkan bahwa kebenaran dari efek suplemen kunyit terhadap kerusakan liver perlu diteliti lebih lanjut.
Sebab, banyak orang dalam penelitian yang mengeklaim mengalami cedera liver juga mengonsumsi obat-obatan lain pada saat yang bersamaan dengan konsumsi suplemen kunyit.
Lalu, Hoognale juga mengatakan bahwa kemungkinan liver dapat menyebabkan kerusakan hati disebabkan oleh senyawa fenol dalam kurkumin kunyit.
Sebab, penelitian lain terhadap teh hijau juga menunjukkan keterkaitan terhadap kerusakaan hati.
“Herbal lain yang telah terlibat juga memiliki fenol. Jadi, hal ini mulai menunjukkan bahwa ada sesuatu tentang fenol yang memengaruhi kerusakan hati,” kata dia.
Walaupun semuanya belum pasti, Hoognale mengimbau masyarakat untuk tidak memperlakukan suplemen kunyit seolah-olah sama amannya dengan kunyit sebagai rempah.
Dia menjelaskan bahwa mengonsumsi beberapa jenis rempah dalam makanan berbeda dengan mengonsumsi satu suplemen setiap hari.
Disebutkannya bahwa suplemen atau obat-obatan memiliki dosis yang jauh lebih tinggi dibandingkan herbal sesungguhnya.
“Semakin tinggi dosisnya, semakin baik? Nah, itu tidak benar dalam biologi. Dalam biologi, dosis yang tepat adalah dosis yang cukup," kata Hoognale.
"Dan jika Anda mengonsumsi (dosis) lebih tinggi, yang Anda dapatkan adalah lebih banyak efek samping,” imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.