Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Minum Matcha Setiap Hari

Baca di App
Lihat Foto
Dok.Shutterstock/Elena Veselova
Apa yang terjadi jika minum matcha setiap hari?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Matcha adalah bubuk halus yang terbuat dari daun teh hijau atau Camellia sinensis.

Karena terbuat dari teh hijau, matcha mengandung kafein dan antioksidan kuat yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG).

Kaya akan zat-zat aktif ini, matcha menawarkan manfaat potensial, yang merupakan salah satu alasan yang mendorong popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, seperti minuman berkafein lainnya, matcha dapat menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Lantas, apa efek samping minum matcha setiap hari?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kebanyakan Konsumsi Matcha Disebut Bisa Masuk UGD, Ini Kata Dokter


Efek samping minum matcha setiap hari

Dokter, ahli nutrisi, dan penulis buku, Tan Shot Yen mengatakan, matcha umumnya memiliki kandungan kafein lebih banyak daripada teh hijau.

Adapun batas konsumsi harian kafein pada matcha adalah 400 mg kafein per hari per orang.

"400 mg kafein per hari itu batas atas. Tapi tergantung jenis matcha, karena per gram matcha bisa menghasilkan 19-44 mg kafein," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (19/5/2025).

Jadi, jika seseorang mengonsumsi matcha sebanyak 4 g atau 4.000 mg, seseorang akan mendapatkan 176 mg kafein dalam tubuhnya dan jumlah ini masih tergolong aman.

Namun, matcha yang dikonsumsi setiap hari dalam dosis berlebih bisa menyebabkan efek samping pada tubuh, di antaranya:

1. Gangguan pencernaan

Dilansir dari Better Me (19/5/2025), kandungan kafein dan matcha dapat memiliki efek pencahar bagi sebagian orang, terutama mereka yang tidak biasa minum minuman berkafein atau teh secara teratur.

Jika seseorang minum terlalu banyak matcha dalam waktu singkat, mereka mungkin akan mengalami sakit perut.

Efek ini terjadi karena kafein menstimulasi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan perasaan gelisah dan cemas.

2. Menyebabkan anemia

Dosis tinggi EGCG dan senyawa lain yang ditemukan dalam matcha dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi yang bisa memicu anemia.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah yang ada di dalam tubuh berada di bawah batas normal.

Hal ini menyebabkan sel darah merah tidak dapat mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dengan efektif, sehingga berbagai organ dan jaringan tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Anemia seringkali ditandai dengan gejala seperti mudah lelah, pucat, dan sakit kepala.

Untuk itu, jika seseorang mengalami kesulitan menyerap zat besi atau berisiko mengalami kekurangan zat besi, sebaiknya menghindari matcha atau mengurangi asupannya.

Selain itu, karena matcha biasanya dipadukan dengan susu, penting untuk diingat bahwa kalsium dalam susu juga dapat mencegah penyerapan zat besi.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk minum matcha dengan atau tanpa susu, beberapa jam sebelum atau sesudah makan makanan yang kaya zat besi.

Baca juga: Berasal dari Tanaman yang Sama, Ini Perbedaan Matcha dan Teh Hijau

3. Dapat memaparkan elemen beracun

Meskipun jarang, matcha dapat mengandung logam beracun seperti timbal dan merkuri.

Pasalnya, unsur-unsur tersebut secara alami terdapat dalam tanah dan air, yang berarti unsur-unsur itu dapat menempel pada daun tanaman setelah terpapar selama beberapa waktu.

Paparan timbal tingkat tinggi berpotensi menyebabkan kerusakan pada otak, ginjal, paru-paru, sistem saraf, dan sel darah merah.

Selain itu, keracunan merkuri dapat menyebabkan gejala seperti tremor, kehilangan ingatan, masalah penglihatan, dan bahkan kejang.

4. Merusak hati

Dokter spesialis gizi klinik, Gabriela Widyakarin mengatakan, ada beberapa gangguan atau masalah kesehatan jika konsumsi matcha secara berlebihan.

"Matcha mengandung antioksidan dan kafein cukup tinggi, bila dikonsumsi berlebih dapat menimbulkan efek samping keluhan saluran cerna, seperti mual, muntah, diare, dan nyeri perut," ujarnya.

"Pada kondisi yang jarang terjadi, kebanyakan minum matcha dapat menyebabkan hepatotoksik," lanjut dia.

Hepatotoksik adalah kondisi yang memicu cedera atau kerusakan fungsi hati.

Selain itu, Gabriela mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan bentuk matcha yang akan dikonsumsi. Sebab, matcha yang berbentuk kapsul memiliki risiko gangguan kesehatan lebih tinggi ketimbang dalam bentuk serbuk.

"Risiko lebih tinggi bila dikonsumsi dalam bentuk kapsul dibanding bentuk minuman serta dalam kondisi perut kosong," lanjut dia.

Baca juga: Benarkah Sering Konsumsi Matcha Sebabkan Kemandulan? Ini Kata Dokter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi