KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah dalam pembuluh meningkat secara berlebihan.
Kondisi ini dapat merusak jantung dan pembuluh darah, bahkan memicu penyakit serius seperti serangan jantung atau stroke.
Untuk mengelola hipertensi, penderita biasanya disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dan rutin minum obat.
Tak sedikit juga pengidap hipertensi yang memutuskan untuk mengonsumsi suplemen dengan maksud menjaga kondisi tubuh tetap prima.
Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua suplemen aman bagi penderita hipertensi? Beberapa suplemen bahkan dapat memengaruhi tekanan darah dan mengganggu pengobatan.
Lalu, suplemen apa saja yang aman dikonsumsi, dan mana yang sebaiknya dihindari?
Baca juga: 8 Suplemen yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi, Apa Saja?
Suplemen yang boleh dikonsumsi penderita hipertensi
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati Suplemen makanan adalah produk yang dikonsumsi untuk melengkapi asupan nutrisi dari makanan sehari-hari.
Produk ini tidak bertujuan menggantikan makanan, melainkan untuk menambah zat gizi tertentu yang mungkin kurang dalam pola makan seseorang.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, suplemen makanan dapat didefinisikan sebagai produk yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menjaga, atau meningkatkan kesehatan, dan mengandung satu atau lebih bahan seperti vitamin, mineral, asam amino, atau bahan lain yang memiliki nilai gizi dan atau efek fisiologis.
Menurut Zullies, penderita hipertensi masih bisa mengonsumsi beragam bentuk suplemen dan mineral untuk menunjang kesehata tubuhnya.
“Kalau yang dikonsumsi adalah suplemen vitamin dan mineral, pada umumnya tidak akan berdampak signifikan pada peningkatan tekanan darah,” jelasnya saat dimintai informasi Kompas.com, Kamis (29/5/2025).
Dengan kata lain, penderita hipertensi boleh mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral, selama sesuai aturan dan tidak berlebihan.
"Jadi boleh-boleh saja tidak ada pantangannya," terang Zullies.
Baca juga: Nyeri Pinggang Setelah Minum Suplemen Bisa Jadi Tanda Kerusakan Ginjal, Ini Gejala yang Menyertainya
Suplemen yang tak boleh dikonsumsi penderita hipertensi
Meski demikian, kata Zullies, tidak semua jenis suplemen aman bagi penderita hipertensi.
Ia mengingatkan agar berhati-hati terhadap suplemen yang mengandung zat aktif tertentu yang bisa memengaruhi sistem kardiovaskular.
"Kalau suplemen yang digunakan mengandung zat aktif tertentu seperti kafein, yohimbine, ephedra (yang juga dikenal sebagai ma huang), licorice, atau bahkan suplemen yang mengandung hormon, maka ada kemungkinan suplemen tersebut dapat memengaruhi tekanan darah," papar Zullies.
Zat-zat aktif ini diketahui memiliki efek stimulasi atau dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada beberapa orang.
Misalnya, kafein adalah stimulan yang dapat mempercepat detak jantung dan mempersempit pembuluh darah.
Sementara yohimbine dan ephedra juga dikenal dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik, yang berkontribusi pada naiknya tekanan darah.
Sedangkan Licorice dapat memengaruhi keseimbangan garam dan cairan dalam tubuh sehingga memicu peningkatan tekanan darah.
Baca juga: 4 Suplemen yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?
Begitu juga dengan suplemen hormon tertentu yang dapat mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh dan berpotensi berdampak pada tekanan darah.
"Oleh karena itu, penggunaan suplemen dengan kandungan zat aktif tersebut perlu diperhatikan dengan hati-hati, terutama bagi individu yang memiliki riwayat atau risiko tekanan darah tinggi," jelas Zullies.
Ia memberi tahu, zat-zat seperti itu seringkali ditemukan dalam suplemen untuk meningkatkan stamina pria, pembakar lemak, pelangsing, pembakar lemak, atau suplemen herbal yang diklaim bisa menambah energi dan vitalitas.
Zullies juga menambahkan bahwa yohimbine, salah satu bahan yang umum ditemukan dalam suplemen stamina, sudah dilarang penggunaannya oleh BPOM karena berisiko menimbulkan efek samping serius, termasuk tekanan darah tinggi.
"Perlu diketahui juga bahwa kandungan yohimbine dalam suplemen sudah dilarang oleh BPOM untuk digunakan, karena dianggap berisiko dan dapat menimbulkan efek samping, termasuk kemungkinan peningkatan tekanan darah," terang Zullies.
Ia juga menyarankan kepada konsumen agar berhati-hati dan selalu memeriksa kandungan suplemen sebelum menggunakannya, terutama jika produk tersebut menjanjikan peningkatan stamina, penurunan berat badan, atau energi tambahan.
Baca juga: 8 Suplemen yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.