Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kucing Berwarna Pink, Ini Tanggapan Ahli

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar video kucing berwarna pink.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan kucing berwarna pink, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @folca***** pada Jumat (23/5/2025).

Di video tersebut, tampak seekor kucing dengan memiliki bulu berwarna kucing di hampir seluruh tubuhnya.

Namun bulu di beberapa bagian, seperti sekitar telapak kaki, hidung, dan mata yang berwarna putih.

Pengunggah pun menyamakan kucing tersebut karakter Toy Story bernama Lotso yang memang mempunyai bulu berwarna pink.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Bikin kaget! Kucing ini berwarna pink mirip seperti Lotso,” tulis keterangan di video.

Hingga Jumat (30/5/2025), unggahan video tersebut sudah mendapat 243.764 likes dan ribuan komentar warganet.

Lantas, bagaimana tanggapan ahli mengenai kucing berwarna pink?

Baca juga: Kucing Makan Nasi Bisa Sebabkan Diabetes, Berpotensi Alami 5 Komplikasi Ini

Tanggapan ahli

Dosen kedokteran hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menyebut bahwa saat ini belum ada kucing pink seperti itu.

Sehingga, menurutnya, kucing tersebut sengaja dicat dengan warna pink.

“Sampai hari ini belum ada satupun organisasi perkucingan, FIFe, FCA, dan lain lain, yang menyatakan atau mengatakan pola warna pink pada kucing,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).

“Yang ada cream, red solid, red tabby,” sambungnya.

Sehingga menurut Slamet, bulu kucing tersebut sengaja dicat dengan warna pink seperti dalam video.

Sementara bulu asli kucing tersebut, kemungkinan berwarna white solid, cream solid, atau blue silver tipped.

Baca juga: Apa yang Bisa Dilakukan jika Kucing Alami Kejang?

Slamet menilai, sejauh ini pewarna yang diaplikasikan kepada bulu kucing atau anjing, menggunakan pewarna rambut untuk manusia.

Bahaya bagi kucing yang diwarnai dengan pewarna rambut

“Secara fabrikasi, cat rambut diproduksi untuk rambut manusia yang pemakaian dominan untuk rambut kepala, bukan untuk hewan yang rambutnya di seluruh tubuh,” katanya.

Struktur kulit dan bulu kucing berbeda dengan manusia. Sehingga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit dan bulu kucing, termasuk bagian folikelnya.

Lalu, potensi zat kimia di pewarna yang tertelan oleh kucing pun tinggi. Sebab, kucing melakukan self grooming.

Self grooming ini dilakukan dengan menjilati bulunya sendiri. Terlebih, kucing memiliki lidah dengan permukaan kasar.

Baca juga: Bisakah Kucing Demam, Flu, dan Batuk Seperti Manusia? Ini Penyebabnya

Permukaan lidah yang kasar ini mempermudah cat di bulu terlepas dan kemudian ikut tertelan ke dalam mulut.

“Racun-racun dalam cat berwarna biasanya bersifat racun hati atau hepatotoksik,” ucap Slamet.

Racun hepatotoksik ini dapat merusak jaringan hati (liver) atau hepatitis yang bersifat ringan hingga sedang.

Namun apabila dampak ini terjadi dalam jangka waktu panjang atau terus-menerus, dapat menyebabkan jaringan kerusakan jaringan hati parah atau sirosis fatal.

“Pada fase sirosis ini dapat diikuti gejala muntah,” ujar Slamet.

Baca juga: Video Viral 3 Kucing dengan Mata Juling, Apa Penyebabnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi