Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Boleh Potong Kuku dan Rambut Saat Berkurban? Ini Aturan dan Hikmahnya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi potong kuku sebelum berkurban.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menjelang Idul Adha, umat Islam yang ingin berkurban biasanya mulai mempersiapkan diri, baik secara keuangan maupun keimanan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi orang yang berniat berkurban adalah aturan potong kuku.

Meski terdengar sepele, hal ini memiliki nilai ibadah penting dalam Islam.

Lalu, seperti apa aturan memotong kuku bagi mereka yang hendak berkurban?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Hukumnya Berkurban Pakai Paylater? Ini Jawaban MUI

Aturan potong kuku dan rambut sebelum berkurban

Dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), aturan mengenai potong kuku dan rambut sudah disebutkan sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 196, yang berbunyi:

"Janganlah kamu mencukur (rambut) kepalamu sebelum hewan kurban sampai pada tempat penyembelihannya."

Sementara itu, menurut mazhab Maliki dan Syafi’i, hukumnya sunnah untuk tidak mencukur rambut dan tidak memotong kuku bagi orang yang hendak berkurban mulai masuknya Zulhijah sampai selesai penyembelihan hewan kurban.

Hal ini tercantum pada hadis dari Aisyah r.a. yang berbunyi:

“Aku pernah menganyam tali kalung hewan udhiyah Rasulullah saw, kemudian beliau mengikatkannya dengan tangannya dan mengirimkannya dan beliau tidak berihram (mengharamkan sesuatu) atas apa-apa yang dihalalkan Allah SWT, hingga beliau menyembelihnya,” (HR. Bukhari Muslim).

Baca juga: Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Kemudian, berdasarkan hadis Umu Salamah dan hadis riwayat Aisyah didapatkan, hukum memotong kuku dan rambut bagi orang yang hendak berkurban mulai masuk Zulhijjah hingga selesai pelaksanaan pemotongan hewan kurban adalah makruh, sedangkan memeliharanya adalah sunah.

Kemudian, menurut Mazhab Hambali, hukumnya wajib menjaga diri untuk tidak mencukur rambut dan memotong kuku bagi orang yang hendak berkurban sejak masuknya Zulhijah hingga selesai penyembelihan hewan kurban.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW Riwayat Muslim dari Ummu Salamah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Jika kalian melihat hilal Zulhijjah, dan seseorang dari kalian ingin berkurban, maka hendaklah menahan diri (tidak memotong) rambut dan kuku-kukunya.”

Hal itu juga selaras dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Rasulillah SAW bersabda:

"Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sedikit pun sampai ia menyembelih kurbannya." (HR. Muslim: 1977)

Jadi, berdasarkan hadis dan penjelasan para ulama, waktu yang tepat untuk memotong kuku bagi orang yang hendak berkurban adalah setelah hewan kurban disembelih. Bukan sebelum menyembelih hewan kurban.

Baca juga: Bolehkah Berkurban dengan Uang Hasil Utang, Bagaimana Hukumnya?

Hikmah larangan potong kuku sebelum kurban

Dilansir dari Badan Amil dan Zakat (Baznas), selain mengetahui informasi mengenai aturan potong kuku, umat Islam juga perlu memahami apa hikmah dari tindakan tidak potong kuku sebelum berkurban.

Berikut beberapa hikmah menjalankan perintah untuk tidak memotong kuku dan rambut sebelum berkurban:

1. Mengajarkan disiplin ibadah

Dengan menahan diri untuk tidak memotong kuku dan rambut, seorang Muslim diajarkan untuk lebih taat dan patuh terhadap ajaran Rasulullah SAW.

Hal ini memperkuat makna spiritual tentang kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

2. Kesamaan simbolik antara pekurban dengan jemaah haji yang berihram

Menurut sebagian ulama, larangan ini menunjukkan kesamaan simbolik antara pekurban dan jemaah haji yang sedang berihram.

Dalam keadaan ihram, seseorang dilarang mencabut atau memotong rambut dan kuku, sehingga pelaksana kurban pun seolah turut merasakan nuansa ibadah haji dari jauh.

Baca juga: Bolehkah Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal?

3. Ketaatan lahir dan batin

Menunda atau tidak memotong kuku sebelum berkurban juga merupakan bentuk ketaatan lahir dan batin.

Ibadah kurban bukan hanya menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego, hawa nafsu, dan keinginan pribadi, termasuk keinginan untuk merapikan diri sebelum waktunya.

Maka, memahami kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban adalah bagian dari perjalanan spiritual tersebut.

4. Momen muhasabah diri

Selanjutnya, larangan ini menjadi momen muhasabah diri, ketika seorang Muslim mengintrospeksi niatnya dalam berkurban.

Apakah murni karena Allah atau hanya rutinitas tahunan. Dengan menahan diri dari hal kecil seperti kuku, maka diharapkan ibadah menjadi lebih khusyuk.

5. Melatih kesabaran

Secara medis dan psikologis, larangan ini mengajarkan pentingnya menunda kenyamanan demi kebaikan yang lebih besar.

Dalam konteks ini, memahami kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban bisa membentuk mentalitas sabar dan tangguh.

Baca juga: Berkurban, Bentuk Rasa Syukur dan Makna Berbagi pada Idul Adha...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi