KOMPAS.com - Tumor otak kerap berkembang secara diam-diam, tanpa gejala yang jelas pada awalnya.
Banyak orang mengira keluhan seperti sakit kepala berkepanjangan, gangguan penglihatan, atau sensasi aneh di tubuh hanyalah masalah kesehatan ringan.
Padahal, gejala-gejala tersebut bisa menjadi sinyal awal dari kondisi serius. Karena kemiripannya dengan gangguan umum, tumor otak seringkali baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap lanjut.
Semakin cepat tumor otak dikenali, padahal kian besar pula peluang untuk mendapat penanganan yang efektif. Itu sebabnya penting bagi kita untuk lebih peka terhadap perubahan yang terjadi dalam tubuh.
Sebagai bagian dari upaya deteksi dini, kisah nyata dari para penyintas tumor otak bisa menjadi pengingat.
Baca juga: Tanda-tanda Tumor Ganas Sarkoma Jantung, Penyakit Langka yang Bisa Mengancam Nyawa
Gejala awal tumor otak
Gejala awal tumor otak bisa sangat bervariasi pada setiap orang. Hal ini tergantung pada lokasi, jenis, dan ukuran tumor itu sendiri.
Berikut ini adalah gejala awal tumor otak yang diungkap oleh para pasiennya:
1. Sakit kepala 3 hariDr. Shiao-Pei Weathers, Profesor Madya di Departemen Neuro-Onkologi di The University of Texas MD Anderson Cancer Center, menceritakan berbagai kisah nyata dari pasien-pasiennya mengenai gejala pertama yang mereka rasakan sebelum akhirnya didiagnosis.
Ia memulai dengan pasien bernama Shelby Espinosa.
Dikatakan, bahwa Shelby sebelumnya pernah mengalami sakit kepala yang dikaitkan dengan nyeri punggung. Namun, saat usianya menginjak 22 tahun, ia merasakan sakit kepala yang luar biasa hingga membuatnya tak bisa berbicara.
“Dia hanya bisa memegang kepalanya dan berhenti berbicara. Rasanya sangat menyakitkan sampai ia tak mampu berpikir atau merespons,” cerita Dr. Weathers.
Karena sakit punggungnya sudah lama hilang, Shelby menyadari bahwa ini bukan gejala biasa. Ia akhirnya pergi ke unit gawat darurat dan menjalani pemindaian CT otak.
Hasilnya mengejutkan, terdapat tumor sebesar buah kiwi yang menekan batang otaknya.
Ia segera menjalani operasi dan hasil biopsi menunjukkan bahwa ia mengidap medulloblastoma, sejenis tumor otak.
Dr. Weathers, yang secara khusus menangani tumor otak primer seperti glioma, menyebut sakit kepala akibat tumor otak biasanya terasa berbeda dari sakit kepala biasa.
"Misalnya, penderita migrain kronis biasanya sudah terbiasa dengan pola dan sensasi sakit kepala mereka, namun jika tiba-tiba merasakan jenis sakit kepala yang berbeda dari biasanya, hal itu bisa menjadi tanda peringatan," jelasnya.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Memicu Tumor Otak, Jarang Disadari
2. Penglihatan hilang mendadakDalam kasus lain, Dr. Weathers bercerita, seorang pasien bernama Sean O'Brien (20) ditemukan mengalami kebutaan sementara yang datang dan pergi.
Sean juga mengeluh sakit kepala bertahun-tahun dan gangguan tidur.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan penumpukan cairan di otaknya yang disebabkan oleh tumor juvenile pilocytic astrocytoma.
3. KejangSementara itu, Dr. Weathers menyebut, pasien tumor otak lain bernama Colin Clarke (45) sempat tiba-tiba merasakan mati rasa di wajah sebelah kiri saat bermain sepak bola, lalu pingsan.
Colin kemudian didiagnosis dengan oligodendroglioma tingkat II setelah diketahui mengalami kejang.
Ia menerangkan, kejang bisa menjadi sinyal gangguan neurologis, termasuk tumor otak.
Namun, tidak semua kejang disebabkan oleh tumor, karena faktor seperti ketidakseimbangan elektrolit juga bisa memicunya.
“Ambang kejang tiap orang berbeda-beda,” ujarnya.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Tumor dan Kanker
4. Sulit berbicara dengan jelasDr. Weathers menjelaskan, pasien lain bernama Chris Cook (39) awalnya hanya merasakan rasa logam di mulut, yang ia kira disebabkan oleh gigi berlubang.
Dua minggu kemudian, saat sedang berlari, ia pingsan dan kesulitan berbicara.
“Saya tahu apa yang ingin saya katakan, tapi tidak bisa mengucapkannya,” tuturnya.
Setelah diperiksa, ia didiagnosis menderita glioblastoma, yakni jenis tumor otak paling agresif.
Dr. Weathers mengingatkan bahwa kejang tidak selalu terlihat seperti di televisi atau film.
Kejang melainkan bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti gerakan otot tak terkendali, kebingungan mendadak, kesulitan berbicara, atau sensasi aneh seperti bau menyengat.
"Biasanya, kejang cenderung memiliki pola yang sama setiap kali terjadi," paparnya.
Baca juga: Tanda-tanda Tumor Otak di Kepala, Mata, dan Perut, Apa Saja?
5. Sakit kepala disertai mata julingSementara itu, dilansir oleh Hopkins Medicine, tumor otak juga bisa menyerang anak-anak.
Misalnya, menjelang perayaan ulang tahun ketiga, seorang pasien bernama Filip Stevic didapati mulai menunjukkan sejumlah gejala yang mengindikasikan adanya tumor di bagian dasar otak.
Sebelum September 2024, Filip Stevic kedapatan mulai sering tersedak lendir setiap pagi setelah bangun tidur.
“Ia kerap merasa kurang sehat, lalu tidur siang, namun setelah itu tampak baik-baik saja sepanjang hari,” ungkap ibunya, Sunny.
Tak lama kemudian, Filip mulai kesulitan menjaga keseimbangan, mengalami sakit kepala yang semakin parah, dan matanya mulai tampak juling.
Ia segera dibawa ke Johns Hopkins Children's Center dan menjalani operasi selama sembilan jam untuk mengangkat tumor tersebut.
Setelah menjalani perawatan selama 12 hari di rumah sakit, serta mengikuti pemeriksaan rutin dan terapi fisik, Filip berhasil pulih.
Hasil MRI menunjukkan adanya tumor besar berukuran sekitar 6 cm yang terletak di otak kecil, bagian bawah otak yang bertanggung jawab atas keseimbangan, gerakan, dan fungsi motorik penting lainnya.
Tumor tersebut juga menyebabkan hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan di dalam otak.
“Tumor tersebut, bersama dengan hidrosefalus, menyebabkan tekanan pada otak dan batang otak Filip, serta menciptakan peningkatan tekanan yang parah di dalam tengkoraknya,” kata Alan Cohen, MD, direktur bedah saraf pediatrik, dan tim spesialis di Pediatric Brain Tumor Center.
Baca juga: Ciri-ciri Sakit Kepala karena Tumor Otak, Kenali Bedanya
Gejala tumor otak bervariasi terantung lokasi
Jenis dan tingkat keparahan gejala tumor otak memang sangat bergantung pada lokasi tumornya di dalam otak.
Dr. Weathers membagi gejala tumor otak ke dalam dua kategori utama, yakni gejala global dan gejala fokal.
- Gejala Global: bersifat umum, seperti sakit kepala, mual, dan muntah, yang biasanya terjadi akibat tekanan di dalam otak.
- Gejala Fokal: menunjukkan lokasi spesifik tumor, seperti gangguan bicara, penglihatan, kelemahan otot, atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu.
Contohnya, tumor di otak kecil seperti pada kasus Filip, sering menyebabkan gangguan keseimbangan dan koordinasi.
Sementara tumor di area lobus frontal bisa berdampak pada kepribadian atau kemampuan berbicara.
Dr. Weathers juga mencatat bahwa beberapa jenis tumor memiliki kecenderungan memicu gejala tertentu.
Misalnya, kejang lebih sering ditemukan pada pasien dengan oligodendroglioma dibandingkan astrositoma.
Itulah ragam gejala awal tumor otak yang diceritakan oleh pengidapnya sebagai pengingat bahwa betapa pentingnya mendengar sinyal dari tubuh. Gejala yang mungkin terlihat sepele bisa jadi tanda awal dari kondisi yang serius.
Baca juga: 15 Tanda Tumor Otak yang Jarang Disadari, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.