Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Tengah Konsumsi 5 Jenis Obat Ini Sebaiknya Tidak Minum Kopi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/rakenimages.com
Ilustrasi minum kopi. Orang yang tengah konsumsi obat-obatan tertentu sebaiknya hati-hati saat minum kopi.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kopi diminati banyak orang karena memiliki banyak keunggulan, baik dari cita rasa maupun khasiat.

Dari segi manfaat, senyawa dalam kopi, terutama kafein, terbukti bisa mendongkrak semangat, meningkatkan fokus, dan mengusir kantuk.

Kemudian, kopi juga dipercaya dapat memberikan perlindungan terhadap kanker yang memengaruhi mulut, tenggorokan, dan kotak suara.

Dicukil dari Kompas.com (02/01/2025), dalam penelitian yang diterbitkan di Journals American Cancer Society, para peneliti menemukan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi berkafein setiap hari dapat mengurangi kemungkinan seseorang terkena kanker kepala atau leher sebanyak 17 persen.

Meski begitu, kebiasaan minum kopi tiap hari tetap harus hati-hati dan mempertimbangkan banyak hal, terutama jika Anda tengah sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena kopi bisa memengaruhi beberapa pengobatan seperti di bawah ini.

Baca juga: Apakah Minum Kopi dan Green Tea Baik bagi Liver?

Pengobatan yang bisa terganggu oleh kopi

Dilansir dari 1News, peneliti dari Inggris, Dipa Kamdar mengatakan, kopi bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu sehingga menurunkan keefektifan obat dan memicu efek samping.

Lantas, jenis obat apa saja yang bisa berinteraksi dengan kopi?

1. Obat flu

Sebagai stimulan, kafein bekerja atau memiliki efek mempercepat sistem saraf pusat.

Sedangkan pseudoefedrin, dekongestan yang ditemukan dalam obat flu dan pilek seperti Sudafed, juga merupakan stimulan.

Saat diminum bersamaan, efek stimulan dari keduanya akan menguat, berpotensi menyebabkan kegelisahan, sakit kepala, detak jantung cepat, dan insomnia.

Selain itu, banyak obat flu yang juga sudah mengandung tambahan kafein, sehingga meningkatkan risiko ini lebih lanjut.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa menggabungkan kafein dengan pseudoefedrin dapat meningkatkan gula darah dan suhu tubuh. Hal ini riskan bagi penderita diabetes.

Efek stimulan juga menjadi perhatian ketika menggabungkan kafein dengan obat ADHD seperti amfetamin, atau dengan obat asma seperti teofilin, yang memiliki struktur kimia yang mirip dengan kafein.

Menggunakan keduanya dalam waktu bersamaan dapat meningkatkan risiko efek samping seperti detak jantung yang cepat dan gangguan tidur.

2. Obat antidepresan

Penghambat reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti sertraline dan citalopram, adalah jenis obat antidepresan yang banyak digunakan untuk mengobati depresi, kecemasan, dan kondisi kejiwaan lainnya.

Studi laboratorium menunjukkan bahwa kafein dapat mengikat obat-obat ini di dalam perut, mengurangi penyerapan dan berpotensi membuat obat-obat ini kurang efektif.

Sedangkan antidepresan trisiklik (TCA), seperti amitriptilin dan imipramine, adalah kelas antidepresan yang lebih tua yang bekerja dengan memengaruhi tingkat neurotransmiter di otak.

TCA dipecah oleh enzim hati CYP1A2, yang juga memetabolisme kafein.

Persaingan antara keduanya dapat memperlambat pemecahan obat, meningkatkan efek samping, atau menunda pembersihan kafein, membuat Anda merasa gelisah atau gelisah lebih lama dari biasanya.

Baca juga: Apakah Minum Kopi Meningkatkan Kadar Kolesterol? Ini Kata Penelitian

3. Obat-obatan tiroid

Levotiroksin, pengobatan standar untuk tiroid yang kurang aktif, sangat sensitif soal waktu. Sehingga kopi pagi Anda bisa sangat mengganggu.

Studi menunjukkan bahwa minum kopi terlalu cepat setelah mengonsumsi levotiroksin dapat mengurangi penyerapannya hingga 50 persen.

Kafein mempercepat motilitas usus (pergerakan makanan dan limbah melalui saluran pencernaan), sehingga memberikan waktu yang lebih sedikit bagi obat untuk diserap.

Masalah yang timbul di sini adalah, tidak semua orang mau menunggu satu jam untuk minum kopi di pagi hari.

Sehingga, pakar biasanya menyarankan untuk minum obat ini di malam hari.

Dilansir dari Verywellhealth, sebuah studi pada tahun 2022 di Frontiers in Medicine menyatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam efektivitas levotiroksin (yang diukur dengan konsentrasi obat dalam darah) pada orang yang mengonsumsi dosisnya di pagi hari atau sebelum tidur.

Solusi lain yang mungkin bisa dilakukan adalah minum kopi tanpa kafein. Dibandingkan dengan kopi berkafein, kopi tanpa kafein tidak terlalu mempercepat pergerakan usus. 

4. Obat pereda nyeri

Beberapa obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti yang mengandung aspirin atau paracetamol, juga mengandung kafein.

Sehingga jika meminumnya di waktu berdekatan dengan kopi, akan timbul efek samping.

Kopi dapat meningkatkan penyerapan beberapa obat seperti aspirin.

Meskipun hal ini dapat membantu obat bekerja lebih cepat, namun hal ini juga dapat meningkatkan risiko efek samping seperti iritasi lambung atau pendarahan, terutama bila dikombinasikan dengan sumber kafein lainnya.

Meskipun tidak ada kasus serius yang dilaporkan, namun masyarakat tetap disarankan untuk berhati-hati.

Baca juga: Apakah Minum Kopi Pagi Menaikkan Tekanan Darah? Ini Kata Pakar

5. Obat-obatan jantung

Masih dari 1News, kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung untuk sementara waktu, biasanya berlangsung selama tiga hingga empat jam setelah konsumsi.

Bagi orang yang mengonsumsi obat tekanan darah atau obat yang mengendalikan irama jantung yang tidak teratur (aritmia), hal ini dapat melawan efek yang diinginkan dari obat tersebut.

Ini tidak berarti orang dengan kondisi jantung harus menghindari kopi sama sekali. Hanya saja, mereka harus memantau bagaimana kopi memengaruhi gejala mereka, dan mempertimbangkan untuk membatasi asupan atau beralih ke kopi tanpa kafein jika diperlukan.

Kapan waktu minum kopi yang tepat saat konsumsi obat?

Jika tak bisa menghentikan sementara kebiasaan minum kopi, maka pencinta kopi harus berhati-hati memilih waktu menyeduh kopi.

Saat Anda tengah konsumsi obat-obatan di atas, ada baiknya memberi jarak 30-60 menit sebelum minum kopi atau sarapan.

Jika Anda minum antidepresan, antipsikotik, atau obat tekanan darah, diskusikan kebiasaan minum kafein dengan dokter Anda.

Pertimbangkan untuk mengurangi asupan atau memilih kopi tanpa kafein jika Anda mengalami efek samping seperti kegelisahan, insomnia, atau jantung berdebar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi