Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Fenomena Luar Angkasa Misterius yang Menentang Penjelasan Ilmiah

Baca di App
Komentar Lihat Foto
ESA/Hubble & NASA, C. Murray
Awan gas dan debu di luar angkasa. Fenomena luar angkasa misterius yang menentang penjelasan ilmiah
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa manusia menjelajahi luar angkasa, mendaratkan wahana di planet lain, dan mengamati jagat raya dengan teleskop tercanggih. 

Namun, seiring semakin dalamnya eksplorasi kosmos, alam semesta justru mengungkapkan lebih banyak misteri yang belum terpecahkan. 

Di balik keindahan langit malam, tersimpan rahasia besar yang terus menantang logika dan batas pemahaman manusia.

Fenomena seperti lubang hitam, materi gelap, dan energi gelap hanyalah sebagian kecil dari teka-teki kosmik yang membuat para ilmuwan terus bekerja tanpa henti. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja fenomena luar angkasa misterius yang menentang penjelasan ilmiah?

Baca juga: Strain Bakteri Baru yang Tak Pernah Ada di Bumi Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa China

12 fenomena luar angkasa yang menentang penjelasan ilmiah

Berbagai observatorium di Bumi dan luar angkasa telah mengumpulkan data selama puluhan tahun, namun sejumlah pertanyaan fundamental belum menemukan jawabannya.

Hal ini menunjukkan bahwa sejauh apa yang diketahui tentang alam semesta saat ini baru menyentuh permukaannya saja.

Ada misteri terbesar di alam semesta, fenomena yang tidak hanya membingungkan para ilmuwan, tetapi juga memicu rasa ingin tahu yang mendalam tentang asal-usul, struktur, dan nasib akhir jagat raya. 

Setiap misteri membawa kita lebih dekat pada pemahaman menyeluruh, sekaligus mengingatkan bahwa masih banyak hal yang belum kita ketahui dari ruang hampa yang luas tak berujung ini.

Berikut ini fenomena luar angkasa misterius yang menentang penjelasan ilmiah, di antaranya:

Baca juga: Tragedi Metrojet 9268 Tahun 2015, Pesawat Meledak di Angkasa akibat Bom di Kaleng Soda

1. Tabby's Star: misteri yang meredup

Bintang Tabby, yang berada sekitar 1.470 tahun cahaya di rasi bintang Cygnus, menunjukkan perilaku yang sangat tidak biasa. 

Sebagaimana diberitakan Oldest, Jumat (6/6/2025), berbeda dengan bintang lain yang meredup sedikit saat dilintasi planet, cahaya bintang ini bisa meredup hingga 22 persen tanpa pola yang jelas. 

Penurunan kecerahannya tidak teratur dan tidak memiliki jadwal pasti. Bahkan, ada dugaan bahwa bintang ini terus meredup perlahan selama 100 tahun terakhir. 

Para ilmuwan menduga penyebabnya mungkin debu dari tabrakan asteroid atau bulan yang hancur, tetapi belum ada teori yang benar-benar bisa menjelaskan perubahan cahaya yang aneh ini.

2. Fast Radio Bursts: bom Kilat Kosmik

Ledakan energi radio berdurasi milidetik ini melepaskan daya luar biasa, bahkan melebihi energi yang dipancarkan Matahari selama beberapa hari, namun menghilang secepat kemunculannya. 

Sejak pertama kali terdeteksi pada 2007, ratusan sinyal radio dari luar galaksi ini telah ditemukan. 

Beberapa muncul berulang dalam pola misterius, sementara lainnya hanya terjadi sekali. 

Para ilmuwan menduga sebagian berasal dari magnetar, yaitu jenis bintang neutron dengan medan magnet sangat kuat. 

Namun, teori ini belum bisa menjelaskan semua kasus. 

Variasi dalam pola dan lingkungan kemunculannya mengisyaratkan bahwa mungkin ada lebih dari satu mekanisme kosmik yang belum sepenuhnya dipahami.

Baca juga: Kisah Malaysia Airlines MH17, Ditembak Rudal Buatan Rusia dan Hancur di Angkasa

3. Dark Matter: pondasi tak terlihat

Materi gelap adalah zat misterius yang tak terlihat namun diperkirakan membentuk sekitar 25 persen dari total massa dan energi di alam semesta. 

Ia tidak berinteraksi dengan cahaya, sehingga tak bisa dideteksi secara langsung. 

Perannya sangat penting, tanpa tarikan gravitasinya, galaksi tidak akan mampu mempertahankan bentuknya, dan bintang-bintang di bagian tepi bisa terlempar keluar angkasa. 

Meski berbagai eksperimen canggih telah dilakukan untuk mendeteksinya, hingga kini belum ada satu pun partikel materi gelap yang berhasil ditemukan. 

Apakah materi ini terdiri dari partikel asing yang belum dikenal, atau justru menandakan bahwa hukum gravitasi perlu ditinjau ulang, masih menjadi misteri besar dalam dunia fisika.

4. Lingkaran radio aneh: halo galaksi raksasa

Struktur raksasa berbentuk cincin ini membentang sejauh satu juta tahun cahaya dan hanya memancarkan gelombang radio, sehingga tidak dapat diamati dengan teleskop biasa. 

Pertama kali ditemukan pada 2019, "halo" dengan formasi melingkar sempurna ini tidak menyerupai fenomena kosmik yang sudah dikenal seperti sisa supernova atau gugusan galaksi. 

Bentuknya yang simetris dan ukurannya yang luar biasa besar menunjukkan adanya gelombang kejut dari peristiwa dahsyat yang belum diketahui asalnya, kemungkinan dari tabrakan galaksi atau penggabungan lubang hitam supermasif. 

Hingga kini, hanya beberapa struktur seperti ini yang berhasil diidentifikasi, membuat para ilmuwan bertanya-tanya apakah ini adalah peristiwa langka, atau justru fenomena umum yang selama ini luput dari pengamatan.

Baca juga: Tim Perancis Berencana Menetaskan Telur Ikan di Luar Angkasa untuk Makanan Astronot

5. Objek raksasa menarik galaksi

Di balik debu tebal galaksi Bima Sakti, terdapat sesuatu yang sangat besar dan misterius yang terletak sekitar 150 juta tahun cahaya dari Bumi. 

Objek ini menghasilkan tarikan gravitasi kuat yang menarik galaksi kita, dan ribuan galaksi lain, ke arah tertentu. 

Dikenal sebagai anomali gravitasi, pengaruhnya terasa hingga ratusan juta tahun cahaya jauhnya, meski asal muasalnya masih belum dipahami sepenuhnya. 

Pengamatan menggunakan sinar inframerah dan sinar-X memang menemukan beberapa gugus galaksi di wilayah tersebut, tetapi belum cukup untuk menjelaskan kekuatan tarikannya. 

Apakah ini hanya supergugus yang sangat padat atau sesuatu yang lebih asing dari yang kita kenal, entitas kosmik ini terus mendorong kita melintasi alam semesta menuju arah yang belum jelas.

6. Planet nakal: anak yatim piatu kosmik

Miliaran planet melayang sendirian di ruang antarbintang, tanpa orbit mengelilingi bintang mana pun. 

Dunia gelap ini menjelajah dalam kesunyian kosmos, jauh dari cahaya dan panas bintang. 

Yatim piatu kosmik ini terbentuk di sekitar bintang lalu terlempar keluar oleh gangguan gravitasi, sementara lainnya mungkin lahir langsung dari keruntuhan awan gas tanpa pernah terikat dengan sistem bintang. 

Karena cahayanya sangat redup, planet-planet ini hampir mustahil dilacak kecuali lewat peristiwa langka seperti lensa gravitasi atau pengamatan inframerah. 

Teleskop luar angkasa James Webb mulai mengintip kandungan atmosfer mereka, namun masih banyak teka-teki tentang bagaimana objek-objek ini mampu bertahan di lingkungan sedingin dan segelap ruang antarbintang.

Baca juga: Berapa Ketinggian Maksimal Pesawat Terbang di Angkasa?

7 Gelombang gravitasi: riak dalam realitas

Gelombang gravitasi, distorsi halus dalam ruang dan waktu, membawa jejak peristiwa paling dahsyat di alam semesta, seperti tabrakan lubang hitam dan bintang neutron. 

Tidak seperti cahaya yang bisa terhalang materi, gelombang ini menembus segalanya, membawa informasi dari kedalaman kosmos. 

Sejak pertama kali terdeteksi pada 2015, temuan ini membuka cara baru dalam memahami alam semesta. 

Meski begitu, banyak misteri masih tersisa, termasuk bagaimana sistem biner ekstrem terbentuk dan mengapa dengungan latar belakang dari jutaan sumber gelombang gravitasi belum terdeteksi. 

Di masa depan, detektor berbasis luar angkasa diharapkan bisa menangkap peristiwa besar lain seperti penggabungan lubang hitam supermasif, yang sulit diamati dari Bumi.

8. Gelembung Fermi: ledakan masa lalu galaksi Bima Sakti

Dua gelembung raksasa sinar gamma menjulang tinggi di atas dan di bawah pusat Galaksi Bima Sakti, membentang sejauh 25.000 tahun cahaya. 

Meskipun tak tampak oleh mata manusia, struktur ini bersinar terang dalam pengamatan sinar gamma dan memiliki tepi yang sangat tajam.

Tanda menunjukkan bahwa sinar gamma tersebut terbentuk dari ledakan besar yang tiba-tiba, bukan dari proses bintang yang berlangsung perlahan. 

Para ilmuwan menduga asal-usulnya mungkin dari letusan kuat lubang hitam supermasif di pusat galaksi atau lonjakan aktivitas pembentukan bintang di inti galaksi. 

Yang membuatnya makin misterius, struktur sejenis belum ditemukan di galaksi lain, menjadikan fenomena ini sebagai jejak langka dari peristiwa luar biasa dalam sejarah kosmik kita.

Baca juga: Adakah Kehidupan di Luar Angkasa? Ilmuwan Temukan Fakta Baru

9. Hilangnya magnetik bulan

Meski Bulan saat ini tidak memiliki medan magnet global, sejumlah wilayah di permukaannya masih menunjukkan sisa-sisa magnetisme dari masa lalu yang jauh.

Anomali magnetik ini mengisyaratkan bahwa Bulan pernah memiliki medan magnet aktif seperti Bumi, kemungkinan dipicu oleh inti cair yang berputar atau akibat serangkaian tumbukan asteroid yang kuat. 

Namun, bagaimana dan kapan tepatnya medan ini terbentuk masih menjadi teka-teki. Beberapa simulasi terbaru bahkan menyarankan bahwa tumbukan besar yang membentuk Bulan mungkin juga memagnetisasi keraknya. 

Untuk memastikan teori-teori ini, para ilmuwan berharap misi eksplorasi bulan mendatang dapat memberikan bukti lebih konkret.

10. Daur ulang galaksi: bahan bakar yang tak kunjung habis

Galaksi seperti Bima Sakti seharusnya telah kehabisan gas untuk membentuk bintang sejak miliaran tahun lalu, namun nyatanya masih terus memproduksi bintang-bintang baru secara konsisten. 

Hal ini dimungkinkan berkat proses daur ulang kosmik, di mana gas yang dilepaskan oleh supernova dan angin bintang perlahan mendingin dan kembali masuk ke galaksi, memicu kelahiran bintang generasi baru. 

Namun, bagaimana proses ini berlangsung dengan begitu efisien masih menjadi pertanyaan. 

Ilmuwan belum sepenuhnya memahami seberapa banyak gas yang berhasil kembali dan berapa lama siklus itu berlangsung. 

Meski pengamatan menunjukkan adanya aliran gas dingin yang mengalir kembali ke galaksi, detail mekanisme pengelolaan materi ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Baca juga: Apa itu Garis Karman yang Dilewati Katy Perry Saat ke Luar Angkasa bersama Blue Origin?

11. Lubang hitam

Pada 2023, para astronom mengidentifikasi sebuah lubang hitam supermasif seberat 20 juta kali massa Matahari yang melaju menembus ruang antargalaksi dengan kecepatan sekitar 4.500 kali lipat kecepatan suara. 

Objek luar biasa ini kemungkinan terlontar dari galaksi asalnya akibat interaksi gravitasi kompleks antara tiga lubang hitam yang terlibat dalam proses penggabungan galaksi. 

Dalam pelariannya, lubang hitam ini menarik jejak bintang sepanjang lebih dari 200.000 tahun cahaya, membentuk sistem bintang hiperkompak yang belum pernah terdeteksi sebelumnya. 

Meskipun simulasi komputer telah memprediksi kemungkinan skenario semacam ini, penemuan ini menjadi bukti nyata pertama bahwa lubang hitam bisa terlempar ke luar dan melaju bebas di alam semesta.

12. Ledakan besar

Dilansir dari BBC, Minggu (4/5/2025)ara astronom telah mengidentifikasi sekitar selusin ledakan luar angkasa yang sangat terang dan cepat, dikenal sebagai LFBots (luminous fast blue optical transients). 

Fenomena ini pertama kali menarik perhatian pada 2018 melalui ledakan misterius bernama AT2018cow atau "The Cow", yang bersinar sangat terang lalu cepat memudar. 

Ledakan seperti ini memiliki suhu ekstrem hingga 40.000 derajat celsius, menghasilkan cahaya biru yang intens dan hanya berlangsung singkat. Sifat-sifat uniknya menimbulkan dugaan bahwa mungkin ada jenis lubang hitam baru di balik fenomena tersebut.

Awalnya diduga sebagai supernova gagal, LFBots kini diperkirakan berasal dari peristiwa langka ketika lubang hitam bermassa menengah menelan bintang yang terlalu dekat. 

Teori ini semakin mendapat dukungan, dan jika terbukti benar, LFBots bisa menjadi bukti penting keberadaan lubang hitam jenis ini, yang dianggap sebagai mata rantai hilang antara lubang hitam kecil dan besar, serta mungkin terkait dengan misteri materi gelap.

Baca juga: Katy Perry Terbang ke Luar Angkasa, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Sebanyak 12 peristiwa kosmik ini menunjukkan bahwa meskipun kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah dicapai, masih banyak misteri di alam semesta yang belum terungkap. 

Setiap peristiwa tersebut menantang pemahaman ilmiah yang ada dan membuka peluang baru untuk penelitian lebih lanjut. 

Kompleksitas kosmos menghadirkan berbagai pertanyaan yang terus menjadi fokus dalam studi astronomi modern.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: BBC, Oldest
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi