KOMPAS.com - Kista adalah benjolan berisi cairan, udara, atau bahan semi-padat yang bisa terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk organ reproduksi perempuan seperti rahim.
Meski sebagian besar kista bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala, ada pula jenis kista yang bisa menimbulkan keluhan hingga komplikasi, tergantung ukuran dan letaknya.
Salah satunya adalah kista adenomiosis, jenis kista yang tumbuh di dinding rahim.
Penting bagi perempuan untuk memahami gejala-gejala yang mungkin timbul akibat kista ini agar bisa segera memeriksakan diri dan mendapat penanganan medis yang tepat.
Lalu, apa saja gejala yang muncul pada perempuan yang mengidap kista di rahimnya?
Baca juga: Bagaimana Mengetahui Perut Buncit karena Kista? Ini Kata Dokter
Apa itu kista adenomiosis?
Menurut dr. Indra Adi Susianto, MSi.Med, SpOG, dosen dan dokter spesialis kandungan di RSIA Anugerah Semarang, kista yang tumbuh di dinding rahim dikenal sebagai adenomiosis kistik uterus.
“Kista adenomiosis terjadi ketika jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) tumbuh ke dalam dinding otot rahim dan membentuk kantong kistik yang berisi darah lama,” jelasnya saat diwawancara Kompas.com, Senin (2/6/2025).
Kondisi ini bisa menyebabkan rahim membesar dan menimbulkan serangkaian gejala, terutama saat menstruasi.
Gejala yang muncul akibat kista di rahim
Ia menambahkan, seorang perempuan yang mengalami kista adenomiosis seringkali mengalami gejala seperti dismenore (nyeri haid) dan nyeri panggul kronis.
"Nyeri hebat saat haid dan nyeri panggul terus-menerus," lanjut dia.
Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa gejala yang sering dialami perempuan dengan kista adenomiosis:
- Nyeri haid hebat (dismenore)
- Nyeri panggul kronis, bahkan di luar siklus menstruasi
- Perdarahan menstruasi berat atau berlangsung lama
- Perut terasa kembung
- Kesulitan hamil (infertilitas)
Dalam beberapa kasus, kista ini juga bisa menyebabkan tekanan pada organ di sekitarnya, seperti kandung kemih, yang menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.
Indra menjelaskan bahwa infertilitas bisa terjadi karena perubahan struktur rahim serta gangguan ovulasi.
Selain itu, ketidakseimbangan hormon, terutama kekurangan progesteron, turut memperburuk kondisi.
Meski demikian, banyak kasus adenomiosis tidak terdiagnosis karena gejalanya mirip dengan gangguan ginekologis lain, seperti endometriosis atau fibroid. Karena itu, diagnosis yang tepat sangat penting.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala Ini?
Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri haid berlebihan atau perdarahan tidak normal, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn).
Sebagai langkah awal, dr. Indra menyarankan penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri.
"Obat antiradang seperti ibuprofen bisa dikonsumsi sebelum dan selama haid untuk mengendalikan rasa sakit," kata Indra.
Namun, jika gejala tidak kunjung membaik, dokter bisa merekomendasikan terapi hormonal, seperti:
- Pil kontrasepsi
- Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang mengandung progestin
- Implan hormonal
Terapi ini berfungsi untuk mengatur siklus haid, mengurangi perdarahan, dan meredakan nyeri.
Pada kasus yang berat dan tidak merespons pengobatan, tindakan operasi seperti:
- Laparoskopi adenomiomektomi (pengangkatan kista)
- Histerektomi (pengangkatan rahim, khusus bagi yang tidak berencana memiliki anak)
dapat menjadi pilihan terakhir.
"Dalam kasus ekstrem, histerektomi, atau pengangkatan rahim, mungkin direkomendasikan, terutama bagi perempuan yang tidak ingin lagi memiliki anak dan tidak menanggapi perawatan lain. Atau operasi yaitu laparoskopi adenomiomektomi atau laparoskopi Histerektomi," ucap Indra.
Baca juga: Penjelasan Dokter soal Mitos Minum Kopi Bisa Bantu Membersihkan Kista di Rahim, Ini Faktanya
Jadi, kista adenomiosis adalah kondisi yang bisa memengaruhi kualitas hidup perempuan, terutama saat menstruasi. Meski sering kali tak terdeteksi, gejalanya bisa dikenali jika diperhatikan dengan saksama.
Jika Anda mengalami nyeri haid yang parah, perdarahan berat, atau kesulitan hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini akan membantu penanganan yang lebih efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.