KOMPAS.com - Pesawat Qantas dengan rute penerbangan dari London, Inggris menuju Sydney, Australia terpaksa mendarat darurat di bandara Baku, Azerbaijan pada Senin (9/6/202025).
Hal tersebut terjadi karena seorang penumpang wanita berusia 60 tahunan mengalami serangan jantung dalam penerbangan.
Qantas QF2 yang menggunakan pesawat Airbus A380 itu membawa lebih dari 400 penumpang dengan mempunyai rute pemberhentian terjadwal di Singapura sebelum menuju Sydney.
Lantas, bagaimana kronologinya?
Baca juga: Viral, Video Penumpang Bayi Kejang di Pesawat Citilink, Ini Penjelasan Maskapai
Kronologi Qantas mendarat darurat di Azerbaijan
Dikutip dari ABC, Senin, pesawat Qantas QF2 lepas landas dari Bandara London Heathrow pada Minggu (8/6/2025) pukul 20.51 waktu setempat.
Di tengah penerbangan, tiba-tiba seorang penumpang wanita mengalami serangan jantung.
Beruntung, terdapat tiga dokter yang berada di dalam pesawat tersebut. Ketiganya pun segera membantu menstabilkan wanita itu.
“Wanita itu benar-benar kurang sehat dan membutuhkan akses intravena ketika kami mencoba mendarat, yang sedikit menantang,” ungkap salah satu dokter, Hamish Urquhart.
Baca juga: Pesawat Jemaah Haji Libya Alami Kendala Teknis 2 Kali di Udara Usai Tak Bawa Penumpang Ini
Pesawat putar balik ke Baku
Dia mengatakan, pilot melakukan putaran dramatis 180 derajat untuk mencapai Bandara Internasional Heydar Aliyev, Baku.
Pasalnya, pesawat Qantas QF2 diketahui sudah terbang melewati Azerbaijan atau tepatnya hampir berada di wilayah Afghanistan untuk mencapai Bandara Changi, Singapura.
Sementara, Bandara Heydar Aliyev merupakan salah satu dari sedikit bandara di wilayah itu yang mampu mengakomodasi pesawat penumpang besar seperti Airbus A380.
“Di udara agak menegangkan karena kami terbang menuju Afghanistan,” kata Urquart.
Pesawat itu pun berhasil mendarat dengan baik dan selamat di Baku pada Senin (9/6/2025) pukul 07.55 waktu setempat.
Urquhart menyampaikan, penumpang wanita itu kemudian mendapatkan perawatan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat setibanya di Baku.
Pesawat ternyata juga alami masalah
Setelah mendarat, pilot memberi tahu bahwa salah satu mesin pesawat mengalami masalah. Sayangnya, tidak ada seorang pun di Baku yang memenuhi syarat untuk memeriksanya.
Pesawat itu seharusnya menjalani pemeriksaan rutin di Singapura. Seorang teknisi A380 yang berkualifikasi diterbangkan dari London untuk menyelesaikan pemeriksaan pesawat di Baku.
Para penumpang pun diberitahu bahwa bandara tersebut jarang sekali kedatangan Airbus A380.
“Semua orang tampaknya santai saja, dan itu bagus untuk dilihat. Orang-orang menyadari bahwa wanita itu sangat tidak sehat,” jelas dia.
Baca juga: Kisah Pesawat Iran Air 655, Ditembak Rudal AS dan Hancur di Angkasa, 290 Orang Tewas
Penerbangan dilanjutkan keesokan harinya
Juru bicara Qantas menyampaikan, penerbangan dilanjutkan ke Changi keesokan harinya atau pada Selasa (10/6/2025).
Pihak maskapai juga telah menyiapkan penginapan untuk lebih dari 400 penumpang yang terdampak akibat pengalihan penerbangan itu.
Awak penerbangan QF2 disebut telah mencapai “batas tugas” mereka setelah pengalihan ke Baku. Alhasil, penerbangan tidak dapat dilanjutkan pada hari yang sama.
“Layanan QF2 London ke Singapura kami dialihkan ke Baku di Azerbaijan hari ini karena ada insiden medis di dalam pesawat,” kata juru bicara, dilansir dari The Straits Times, Senin.
“Kami meminta maaf kepada para pelanggan atas gangguan ini dan sedang mengupayakan agar mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Singapura sesegera mungkin,” sambungnya.
Baca juga: Kisah EgyptAir 990, Terjun Bebas ke Samudra Atlantik, Kopilot Disebut Sengaja Jatuhkan Pesawat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.