KOMPAS.com - Sepasang suami istri di London Barat, Inggris menjadi korban pencurian mobil.
Namun, keduanya berhasil mengamankan mobil dari tangan pencuri tanpa adanya bantuan kepolisian setempat.
Aksi itu dilakukan usai pihak kepolisian mengaku belum bisa memastikan kapan kasus pencurian mobil tersebut akan ditangani.
Respons tersebut membuat keduanya kecewa terhadap layanan kepolisian dan memilih mengatasi pencurian mobil secara mandiri.
Baca juga: Mungkinkah Pencurian Data Dilakukan via Hotspot? Ini Tanggapan Pakar
Kronologi pencurian mobil
Dilansir dari Independent, Senin (9/6/2025), Mia Forbes Pirie (48) dan suaminya, Mark Simpson (62) menyadari mobil mereka hilang pada Selasa (3/6/2025) pagi.
Untungnya, mobil tersebut dilengkapi dengan ghost immobilizer, sebuah sistem pengaman yang memakai kode unik agar pencuri tidak bisa menyalakannya.
Selain itu, kendaraan itu juga dipasangi pelacak AirTag untuk memudahkan pelacakan.
Berdasarkan data AirTag, kendaraan terakhir terdeteksi di jalanan dekat rumah mereka sekitar pukul 03.20 dini hari.
Keduanya lalu melacak Jaguar E-Pace yang hilang menggunakan perangkat Apple AirTag yang tersembunyi di dalam kendaraan.
Mobil itu dicuri dari dekat rumah mereka di kawasan Brook Green.
Sekitar pukul 10.30 pagi, pasangan tersebut menerima sinyal dari wilayah Chiswick yang mengarahkan mereka ke lokasi mobil.
Baca juga: Termasuk Mona Lisa, Ini 5 Kasus Pencurian Karya Seni Terheboh dalam Sejarah
Polisi sibuk, korban lacak sendiri mobilnya
Meski sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi melalui panggilan darurat 999, Kepolisian Metropolitan disebut tidak bisa memberikan kepastian kapan penyelidikan akan dilakukan.
Sebagai gantinya, pasangan itu diminta untuk menghubungi saluran non-darurat 101 jika mereka berhasil menemukan mobil tersebut.
Tidak ingin menunggu tanpa kepastian, keduanya kemudian bertindak sendiri.
Dalam unggahannya di LinkedIn, Forbes Pirie menyebut pengalaman itu menyenangkan, tetapi juga membingungkan.
“Kami memang berhasil mengambil kembali mobil kami, tapi apakah ini seharusnya menjadi tanggung jawab warga? Di mana peran penegak hukum?,” tulisnya dikutip dari NDTV, Selasa (10/6/2025).
Ia pun heran adanya dugaan pencurian yang melibatkan truk derek, seperti kurang mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.
Saat ditemukan, kendaraan itu dalam kondisi rusak, dengan bagian interior dan karpet yang tampak sobek.
Diduga, kerusakan itu akibat upaya pencuri untuk mengakses sistem kelistrikan mobil.
Korban menyayangkan layanan kepolisian
Ibu Forbes Pirie menjelaskan bahwa sejak mereka menemukan mobilnya, sudah banyak orang yang menyentuhnya.
Polisi berencana memeriksa bagian bawah karpet dan kotak sekring untuk mencari sidik jari.
Namun, ia merasa proses itu bisa lebih efektif jika sejak awal mereka diminta untuk tidak menyentuh apa pun.
"Itu satu-satunya hal yang saya keluhkan," ujarnya.
Ia juga menyayangkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh layanan kepolisian.
"Kalau pencurian mobil dan kejahatan lain tidak menimbulkan konsekuensi apa-apa bagi pelakunya, saya tidak melihat ada yang bisa mencegah mereka mengulanginya," tambahnya.
Sementara itu, Kepolisian Metropolitan menyampaikan bahwa laporan pencurian mobil di Sterndale Road, W14, diterima pada Selasa, (3/6/2025) pukul 10.06 pagi.
Petugas berbicara dengan korban, yang menyatakan berniat mengambil sendiri mobil tersebut karena adanya pelacak Apple AirTag di dalamnya.
Baca juga: Pencurian Kartu Pokemon Marak di Melbourne, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.