Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kelompok Orang yang Rentan Kena Batu Ginjal karena Konsumsi Vitamin C, Siapa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Anna Shvets
Ilustrasi vitamin. Kelompok yang rentan mengalami batu ginjal karena konsumsi vitamin C berlebih, siapa saja?
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal. Ukurannya bisa bervariasi, mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf.

Umumnya, batu ginjal terbentuk karena tingginya konsentrasi zat-zat tertentu dalam urine, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.

Akan tetapi, pembentukan batu ginjal juga bisa disebabkan akibat terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin C dalam dosis tinggi.

Namun perlu diketahui bahwa ada beberapa kelompok yang lebih rentan mengalami batu ginjal karena mengonsumsi suplemen vitamin C berlebihan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi medis yang mereka alami.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, siapa saja kelompok orang yang rentan mengalami batu ginjal karena konsumsi vitamin C berlebihan?

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bantu Memecah Batu Ginjal, Apa Saja?


Kelompok yang rentan kena batu ginjal karena vitamin C

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ikawati mengatakan, konsumsi vitamin C (asam askorbat) dalam dosis tinggi, terutama dari suplemen, dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal, terutama jenis batu kalsium oksalat.

Hal ini bisa terjadi karena saat tubuh memetabolisme vitamin C, sebagian dari zat tersebut diubah menjadi asam oksalat (oxalate).

"Oksalat ini kemudian dikeluarkan melalui urine," kata Zullies kepada Kompas.com, Kamis (12/6/2025).

"Jika kadarnya tinggi, zat tersebut dapat berikatan dengan kalsium di urine dan membentuk kristal kalsium oksalat, yang kemudian mengendap menjadi batu ginjal," tambahnya.

Normalnya, kata Zullies, tubuh memproduksi oksalat dalam jumlah kecil. Namun, dosis tinggi vitamin C (misalnya >1000 mg/hari) secara signifikan meningkatkan kadar oksalat urine.

Studi menunjukkan, pria yang mengonsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi (>1000 mg/hari) memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami batu ginjal dibanding yang tidak mengonsumsinya.

Selain itu, Zullies juga mengungkapkan bahwa ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan mengalami batu ginjal akibat konsumsi vitamin C berlebih. Mereka adalah:

  1. Penderita batu ginjal sebelumnya, terutama jenis kalsium oksalat
  2. Orang dengan gangguan metabolisme oksalat atau riwayat keluarga batu ginjal
  3. Pasien dengan gangguan ginjal, ini akan membuat kemampuan ekskresi oksalat bisa terganggu
  4. Kondisi dehidrasi kronis, di mana vitamin C membuat urine lebih pekat, memudahkan kristalisasi oksalat
  5. Pria dewasa.

Sementara itu, dalam artikel yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, dijelaskan bahwa para peneliti menemukan hubungan antara pembentukan batu ginjal dan penggunaan suplemen vitamin C.

Penelitian tersebut melibatkan lebih 23.000 pria Swedia. Hasilnya, selama periode 11 tahun, sekitar 2 persen pria mengalami batu ginjal.

Adapun, mereka yang melaporkan mengonsumsi suplemen vitamin C dua kali lebih mungkin mengalami penderitaan akibat batu ginjal.

Sementara itu, penggunaan multivitamin standar tampaknya tidak meningkatkan risiko tersebut.

Baca juga: Seorang Pria Kena Gagal Ginjal hingga Harus Transplantasi, Gejalanya Cuma Sakit Kepala

Bagaimana cara aman mengonsumsi vitamin C?

Zullies mengatakan, agar ginjal tetap aman, perhatikan hal-hal berikut:

1. Batasi dosis harian

Dosis aman vitamin C tambahan tidak boleh lebih dari 500–1000 mg per hari untuk jangka pendek.

Adapun batas atas (tolerable upper intake level) menurut Institute of Medicine (IOM) adalah 2000 mg/hari.

"Sementara dosis vitamin C dari makanan alami jarang menimbulkan masalah," kata Zullies.

2. Perbanyak minum air putih

Zullies menyampaikan, banyak minum air putih dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal. Tetapi, ini tidak berlaku bagi pasien penyakit ginjal, seperti gagal ginjal.

Menurut dia, volume urine yang tinggi akan membantu mencegah konsentrasi oksalat berlebih.

3. Evaluasi kebutuhan

Selain membatasi dosis, Zullies juga mengimbau agar seseorang tidak mengonsumsi suplemen vitamin C secara sembarangan.

Sebab, tidak semua orang membutuhkan tambahan dari suplemen vitamin C setiap hari.

"Bila asupan dari makanan cukup, suplemen mungkin tidak perlu. Hindari penggunaan jangka panjang tanpa indikasi medis, apalagi pada dosis tinggi," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi