KOMPAS.com - Dalam lima hari terakhir, setidaknya terdapat 3 insiden pesawat yang melibatkan maskapai Air India.
Pertama, dunia telah dikejutkan dengan kecelakaan Air India yang menewaskan 241 penumpang dan kru pada Kamis (12/6/2025). Pesawat Air India 787-8 Dreamliner nomor 171 itu jatuh sesaat setelah lepas landas di wilayah Ahmadabad.
Sehari berselang, sebuah pesawat Air India yang lepas landas dari Pulau Phuket, Thailand menuju New Delhi terpaksa melakukan pendaratan darurat pada Jumat (13/6/2025) waktu setempat.
Pendaratan darurat pesawat jenis Airbus A320 itu dilakukan setelah ditemukan adanya ancaman bom di dalam pesawat tersebut.
Terbaru, pesawat Boeing 787-8 Dreamliner Air India dari Hong Kong menuju New Delhi dilaporkan harus putar balik tak lama setelah lepas landas pada Senin (16/6/2025) waktu setempat.
Pesawat ini merupakan jenis maskapai udara yang sama dengan Boeing yang jatuh di Ahmedabad tidak lama setelah lepas landas pada Kamis lalu.
Insiden Air India terbaru
Dilansir dari Reuters, pihak Air India telah menyampaikan dalam sebuah pernyataan, bahwa penerbangan AI315 kembali mendarat ke Hong Kong karena "gangguan teknis", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Disebutkannya, bahwa penerbangan tersebut mendarat dengan selamat dan sedang menjalani pemeriksaan "sebagai tindakan pencegahan yang sangat penting".
Baca juga: Apa Arti Kode Mayday yang Diucapkan Pilot Air India Sebelum Pesawat Jatuh?
Menurut situs pelacakan penerbangan AirNav Radar, penerbangan pesawat AI315 yang berusia 7 tahun itu lepas landas dari Hong Kong sekitar pukul 12.20 siang waktu setempat.
Kemudian, pesawat mencapai ketinggian 22.000 kaki dan mulai turun.
Selanjutnya, menurut juru bicara Otoritas Bandara Hong Kong, AI315 kembali ke Bandara Internasional Hong Kong setelah meminta siaga lokal sekitar pukul 13.00.
Pesawat tersebut lalu mendarat dengan selamat sekitar pukul 13.15.
Juru bicara Otoritas Bandara Hong Kong memberikan catatan bahwa operasi bandara tidak terpengaruh dengan kejadian tersebut.
Sementara itu, rekaman yang diunggah di situs web pemantauan lalu lintas udara LiveATC.net memperlihatkan seorang pilot pesawat Air India itu berbicara kepada pengontrol lalu lintas udara.
Diketahui bahwa mereka berbincang sekitar 15 menit setelah lepas landas.
"Karena alasan teknis, kami ingin tetap dekat dengan Hong Kong. Kami mungkin akan kembali dan mendarat kembali di Hong Kong setelah kami menyelesaikan gangguannya," ujar pilot tersebut.
"Kami tidak ingin melanjutkan perjalanan lebih jauh," sambung dia.
Walaupun begitu, pihak Air India belum menanggapi beredarnya rekaman tersebut.
Tanggapan pihak maskapai terkait penerbangan Hong Kong
Dilansir dari CBS News, Senin, maskapai Air India telah mengumumkan bahwa pengaturan alternatif sudah dibuat untuk menerbangkan penumpang yang terkena dampak gangguan penerbangan Hong Kong-New Delhi secepat mungkin.
Sementara itu, pihak berwenang India telah memerintahkan Air India untuk melakukan pemeriksaan keselamatan tambahan terhadap seluruh Boeing 787 milik maskapai tersebut setelah kecelakaan Ahmedabad Kamis lalu.
Adapun pihak berwenang maupun Boeing tidak menyarankan pemberhentian penerbangan pesawat tersebut.
Diketahui bahwa ada lebih dari 360 Boeing 787-8 yang beroperasi di seluruh dunia, dengan American Airlines mengoperasikan lebih banyak armada dibandingkan dengan maskapai lainnya.
Sementara itu, kecelakaan Air India minggu lalu menambah tantangan bagi maskapai penerbangan asal India tersebut untuk terus mencoba merombak armadanya.
Jatuhnya pesawat Air India pada Kamis itu juga menjadi tantangan bagi pihak Boeing yang sedang mencoba membangun kembali kepercayaan publik setelah serangkaian krisis keselamatan penerbangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.