KOMPAS.com - Kanker saluran empedu (cholangiocarcinoma) adalah jenis kanker langka yang berkembang di saluran empedu.
Cholangiocarcinoma terbentuk ketika sel-sel pada saluran empedu mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol. Kanker ini termasuk agresif, sehingga dapat menyebar dengan cepat.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kebanyakan penderita cholangiocarcinoma baru mendapatkan diagnosis setelah sel kanker menyebar ke luar saluran empedu.
Meski penyebab pasti sebagian besar kanker saluran empedu tidak diketahui, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini, termasuk pola makan.
Seorang penyintas kanker saluran empedu membagikan pengalamannya tentang jenis makanan yang kerap dikonsumsi, sebelum akhirnya didiagnosis penyakit langka tersebut.
Lantas, apa saja makanan tersebut?
Baca juga: Pasien Kanker Saluran Empedu Bagikan Gejala Penyakitnya, Sempat Mengira Cuma Sakit Maag
Makanan pemicu kanker saluran empedu
Wanita asal Samarinda, Agatha Pradnya Paramita (39) mengatakan, penyebab kanker saluran empedu yang ia derita karena kelainan genetik atau bawaan lahir.
"Bebeapa dokter mengatakan ada kelainan genetik atau bawaan lahir atau dokter pernah mengatakan bahwa saya ada 'bakat' menderita tumor sejak lahir," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
"Hal ini didukung masa lalu saya yang beberapa kali dari saya umur 3 tahun hingga sekarang telah menjalani beberapa kali operasi angkat tumor dan kista," tambahnya.
Dia mengungkapkan, meskipun kanker yang ia derita disebabkan karena kelainan genetik, tetapi makanan dan minuman tertentu bisa memicu kemunculan kanker tersebut.
Wanita yang kerap disapa Thea itu mengatakan, sejak kecil, dokter sudah mengingatkannya untuk tidak mengonsumsi makanan seperti saos, mi instan, dan makanan berpengawet lainnya.
Baca juga: Dokter Kulit Ungkap Waktu Berjemur yang Tepat untuk Dukung Imunitas, Bukan Malah Picu Kanker
"Yang menjadi pemicu adalah makanan dan minuman yang saya konsumsi, yang sebenarnya bagi orang lain hal tersebut adalah wajar, tapi tidak untuk di tubuh saya," kata dia.
"Meskipun saya jarang ngemil, saya sudah sering menjalani intermitten fasting sejak 2019, selalu menjaga berat badan dalam kondisi ideal, namun saya mengalami malnutrisi," sambungnya.
Kondisi tersebut disebabkan karena minimnya asupan sayur dan buah dalam pola makannya.
Penyebab lainnya adalah kebiasaan makan bakso atau pentol, jenis makanan yang seharusnya dihindari oleh mereka yang memiliki riwayat atau sering mengalami tumor.
Meskipun tidak dikonsumsi setiap hari, kata Thea, makanan-makanan tersebut tidak bisa diterima oleh tubuhnya.
"Saya makan nasi sedikit, namun salahnya adalah saya ganti nasi dengan pentol 15 biji atau 1 mangkok bakso atau mi ayam," jelas dia.
"Meskipun tidak setiap hari konsumsi (3-4 kali dalam seminggu konsumsi pentol dan konsumsi bakso bisa 1 kali dalam seminggu). Kondisi ini yang tubuh saya tidak terima," tambahnya.
Baca juga: Kisah Thea Melawan Kanker Saluran Empedu Stadium 4, Berawal Gatal di Telapak Tangan
Kebiasaan minum kopi susu dan kurang olahrga
Thea juga mengungkapkan bahwa dirinya hampir setiap hari minum kopi susu kekinian, minimal satu gelas dan maksimal dua gelas per hari.
Padahal, kandungan lemak dalam susu dan tambahan gula di dalamnya ternyata tidak baik bagi tubuh, jika dikonsumsi terus-menerus.
"Waktu saya masih baru mulai kerja, konsumsi kopi sachet bisa 2 kali dalam sehari dan hampir setiap hari," ucap dia.
Selain itu, berikut beberapa kebiasaan Thea yang dianggap memicu kanker:
- Kurang minum air putih
- Jarang olahraga
- Lebih memilih makanan praktis (seperti ayam goreng, nasi, sambal)
- Makan makanan bertepung
- Stres.