KOMPAS.com - Terdapat empat jenis golongan darah dalam tubuh manusia, yakni A, B, O, dan AB. Keempat golongan darah ini didapatkan dari genetika ayah, ibu, atau percampuran antara keduanya.
Media sosial X (dulunya Twitter) tengah diramaikan dengan pembahasan seputar pemilik golongan darah O yang dinilai lebih kebal daya tahan tubuhnya dibanding pemilik golongan darah lain. Berikut kutipannya.
“Umur 27th tidak ada warisan apapun selain golongan darah O. Ga pernah pingsan, ga pernah kesurupan, jarang sakit, kuat seperti ironman,” tulis akun @Ris******* pada Rabu (18/6/2025).
Unggahan ini ramai dengan jumlah penayangan hingga 1,5 juta orang. Banyak warganet merespons mengungkapkan mereka yang bergolongan darah O juga mengatakan hal yang sama.
Baca juga: Jarang Disadari, 5 Kebiasaan Ini dapat Meningkatkan Risiko Darah Tinggi
“jarang sakit, sekalinya sakit kek wassalam. pernah demam sampe 2 minggu, itupun sembuh kerasanya kayak belum total jir, soalnya harus sekolah. selama di sekolah lemes, ujung-ujungnya pulang siang, hehe,” tulis akun @he**********
“Suamiku golongan darah O. Kenal 10 tahun sakit baru 4 kali. Itupun sumeng aja istirahat sehari doang semnuh lg. 2 sakit terakhir karena kita kecapean aja ngurus anak cuma berdua dan dia sambil kerja juga,” tulis akun @lek*******
Dari kutipan tersebut, banyak masyarakat meyakini golongan darah O memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik dibanding pemilik golongan darah lain.
Namun, apakah benar seperti itu? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Dokter Ungkap 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah
Kekebalan tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya golongan darah
Menurut Dokter Spesialis Patologi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.PK(K), MPH, kekebalan tubuh pada seseorang, terlepas dari golongan darahnya, sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor.
“Saya kurang setuju dengan kalimat ‘golongan darah O memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik’, karena itu seperti tidak menghargai pemberian Tuhan,” ujarnya ketika diwawancara Kompas.com pada Sabtu (21/6/2025)
Ia menambahkan bahwa kondisi imun tubuh seseorang tidak bisa hanya ditentukan oleh golongan darah, tapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti pola makan dan lingkungan di sekitarnya.
Lebih lanjut, Astuti menjelaskan bahwa golongan darah seseorang ditentukan oleh molekul protein dan gula di permukaan sel darah merah yang disebut antigen.
“Sel darah merah kita memiliki 360 protein dan gula pada permukaannya, yang disebut antigen, dan di antara 360 itu ada dua antigen yang sangat penting: ABO dan Rhesus,” jelas Astuti.
Sistem ABO terdiri dari antigen A dan B. Jika darah hanya memiliki salah satu dari keduanya, maka golongan darah akan A atau B, tergantung antigen mana yang dimiliki. Sebagian orang memiliki kedua antigen tersebut, jadi golongan darah mereka adalah AB.
Jika tidak memiliki salah satu antigen, golongan darah tersebut akan disebut golongan O.
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Alami Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Golongan darah dan kaitannya dengan kesehatan
Astuti mengungkapkan bahwa golongan darah memang berkaitan dengan kesehatan, namun, ia menegaskan kaitan tidak seberlebihan yang diklaim di media sosial.
"Nggak selebay yang ditulis di media sosial juga," jelas Astuti.
Lebih lanjut, mengutip dari Times of India, Selasa (17/12/2024), golongan darah O positif dikaitkan dengan kekebalan tubuh yang lebih kuat, respons yang lebih baik terhadap vaksin, dan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit tertentu.
Golongan darah O positif juga disebut sebagai penyelamat. Hal itu disebabkan golongan darah O positif dapat disumbangkan ke berbagai jenis golongan darah yang juga positif.
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Alami Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Dikutip dari laman Northwestern Medicine, Dokter Spesialis Patologi dari Northwestern Medicine, Dr. Glenn E. Ramsey, menjelaskan bagaimana golongan darah dapat memengaruhi kesehatan jantung, kanker, hingga Covid-19. Berikut penjelasannnya.
1. Penyakit jantungRamsey menjelaskan dari delapan golongan darah utama, orang dengan golongan darah O memiliki risiko paling rendah terkena serangan jantung dan pembekuan darah di kaki dan paru-paru.
Dikutip dari American journal of hematology tahun 2021, hal ini mungkin terjadi karena orang dengan golongan darah lain memiliki kadar faktor pembekuan tertentu yang lebih tinggi, yaitu protein yang menyebabkan darah dapat membeku atau memadat.
Selain itu, gaya hidup yang menyehatkan jantung sangat penting bagi orang dengan golongan darah A, B, dan AB.
Baca juga: 7 Tanda Darah Tinggi yang Muncul Setelah Makan, Apa Saja?
2. KankerPenelitian dari BMC Cancer tahun 2019 menemukan bahwa orang dengan golongan darah A atau AB memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung.
Penelitian dilakukan dengan memeriksa hubungan antara golongan darah ABO dan risiko kanker lambung pada lebih dari 4.900 pasien dan 6.100 orang sehat keturunan Tionghoa.
Mereka juga menggabungkan hasil dari berbagai studi sebelumnya dan menyimpulkan bahwa golongan darah A dan AB memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker lambung dibanding golongan darah O.
Selain itu, Journal of the National Cancer Institute tahun 2010 menemukan bahwa orang dengan golongan darah selain O yang terinfeksi bakteri Helicobacter pylori tanpa protein CagA memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker pankreas.
Studi ini melibatkan 373 pasien dan 690 orang sehat, dengan pemeriksaan infeksi H. pylori menggunakan tes ELISA. Hasilnya menunjukkan bahwa golongan darah dan jenis infeksi tertentu bisa berpengaruh terhadap risiko kanker pankreas.
Baca juga: Sering Diabaikan, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Menyebabkan Gula Darah Tinggi
3. Covid-19Dilansir dari Jurnal Vox Sanguinis tahun 2020, golongan darah A mungkin berisiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19.
Penelitian ini menggunakan metode studi observasional kecil hingga analisis genetik dan meta-regresi tingkat negara, untuk meneliti hubungan antara golongan darah ABO dan risiko infeksi Covid-19.
Hasil menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah O cenderung lebih kecil kemungkinannya terinfeksi SARS-CoV-2, sedangkan golongan darah A lebih rentan dan berisiko mengalami gejala parah.
Namun, para peneliti menekankan bahwa masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan hubungan ini dan belum cukup bukti untuk dijadikan dasar kebijakan.
Baca juga: 7 Tanda Darah Tinggi yang Muncul Setelah Makan, Apa Saja?
Ramsey mengatakan masih diperlukan lebih banyak data untuk mengonfirmasi hipotesis mengenai golongan darah dan kaitannya dengan kesehatan.
Namun, penelitian tersebut membantu dokter dan ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana golongan darah memengaruhi kesehatan.
Selain itu, ia mengatakan bahwa mengetahui golongan darah dapat menjadi salah satu satu cara untuk lebih memahami dan mengelola kesehatan.
"Meskipun golongan darah bersifat genetik dan tidak dapat diubah, membuat pilihan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko terhadap kesehatan," jelas Ramsey.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal, golongan darah O memang berkaitan dengan kesehatan, namun masih perlu dilakukan penelitian lainnya.
Baca juga: Cerita Wanita yang Jarinya Nyaris Diamputasi Akibat Gula Darah Tinggi, Kok Bisa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.