Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Monsun Australia Bergerak ke Benua Asia, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
ilustrasi benua Australia. Ilustrasi angin monsun Australia bergerak menuju Benua Asia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut angin monsun Australia sedang bergerak menuju ke Benua Asia, viral di media sosial.

Unggahan disertai foto tersebut dimuat oleh akun X (sebelumnya Twitter) @zakiberkata pada Senin (30/6/2025).

Pengunggah menyebut, saat kini Benua Australia sedang mengalami musim dingin dan akan mencapai puncaknya pada Juli 2025.

Hal tersebut mengakibatkan angin monsun Australia yang kering dan dingin bergerak menuju Asia. Sementara, Indonesia pun terdampak akibat angin monsun itu.

“Benua Australia sedang mengalami musim dingin saat ini dan akan mencapai puncaknya di bulan Juli," tulis keterangan dalam unggahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia ikut terdampak akibat angin monsun Australia yang kering dan dingin bergerak menuju benua Asia yang bertekanan rendah, melewati wilayah Indonesia dan berpengaruh pada penurunan suhu,” imbuhnya.

Baca juga: Ramai soal Indonesia Diklaim Bakal Alami Hujan Salju pada 2026, BMKG Buka Suara

Pengunggah juga melampirkan dua foto yang berbeda, berisi persebaran suhu dan pergerakan angin.

Foto pertama menampilkan Benua Australia yang bersuhu rendah yang digambarkan berwarna cenderung biru kehijauan.

Sementara foto kedua memperlihatkan pergerakan arah angin dari Australia yang melewati wilayah Indonesia.

Lantas, apa dampak angin monsun Australia bagi Indonesia tersebut?

Baca juga: Kenapa Hujan Es Terjadi di Depok di Tengah Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengenal angin monsun Australia

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengonfirmasi bahwa wilayah Indonesia dilewati angin monsun Australia.

“Angin monsun Australia menuju Asia terjadi pada bulan April-Oktober, saat Matahari berada di Belahan Bumi Utara,” kata dia kepada Kompas.com, Selasa (1/7/2025).

“Menyebabkan Australia mengalami musim dingin dan Asia mengalami musim panas,” sambungnya.

Guswanto menerangkan, angin monsun Australia adalah bagian dari sistem angin monsun Asia-Australia yang terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan dan samudra.

Angin monsun ini bergeser secara periodik setiap enam bulan sekali mengikuti posisi Matahari. Dengan begitu, ada juga angin monsun Asia yang bertiup dari Asia menuju Australia melewati Indonesia.

“(Angin monsun) bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah,” ucap Guswanto.

Baca juga: Jadwal Puncak Musim Kemarau 2025 di Berbagai Wilayah Indonesia

Dengan begitu, saat angin monsun Australia terjadi, Benua Australia sedang memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dibandingkan Asia.

Selain itu, angin monsun juga dipengaruhi oleh gaya Corialis atau gaya yang timbul akibat rotasi Bumi.

“Gaya Coriolis menyebabkan angin berbelok ke arah kiri di Belahan Bumi Selatan dan ke arah kanan di Belahan Bumi Utara,” ujar Guswanto.

Sehingga, angin monsun Australia tersebut pun berbelok ke arah kiri melewati wilayah Indonesia.

Guswanto juga mengonfirmasi bahwa angin monsun Australia membawa sedikit uap air ke wilayah Indonesia.

Baca juga: BMKG Ungkap Durasi Kemarau di Berbagai Wilayah Indonesia

Dampak angin monsun Australia bagi Indonesia

Dampak utama dari adanya angin monsun Australia tersebut adalah musim kemarau di wilayah Indonesia.

“Angin monsun Australia membawa sedikit uap air dari daratan ke lautan, sehingga mengurangi curah hujan di Indonesia, terutama di wilayah timur,” ungkap Guswanto.

Akibat keadaan kering karena curah hujan rendah itu, dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan di berbagai wilayah Indonesia.

Keadaan kering tersebut juga memicu beberapa wilayah berpotensi mengalami kekeringan, sehingga dapat mengganggu kegiatan pertanian dan perikanan masyarakat.

“Angin monsun Australia dapat menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi di laut, sehingga mengganggu aktivitas transportasi laut,” tutur Guswanto.

Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?

Meski demikian, dia menilai bahwa angin monsun Australia juga mempunyai beberapa dampak positif bagi Indonesia.

Salah satu dampak positif tersebut adalah meningkatkan angin laut di Indonesia, yang dapat menguntungkan bagi nelayan untuk menangkap ikan.

Angin monsun Australia juga dapat meningkatkan suhu udara di Indonesia. Hal itu dapat menguntungkan bagi tanaman yang membutuhkan suhu udara tinggi untuk tumbuh.

“Dalam beberapa tahun terakhir, BMKG telah mencatat bahwa melemahnya angin monsun Australia dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, sehingga perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem,” pungkas Guswanto.

Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi