KOMPAS.com - Allopurinol adalah obat yang biasa diresepkan untuk mengobati penyakit asam urat, yaitu kondisi medis yang ditandai dengan sendi yang membengkak dan nyeri.
Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah asam urat yang diproduksi dalam tubuh, yang dapat membantu mencegah serangan asam urat dan pembentukan batu ginjal.
Adapun tujuan pengobatan asam urat adalah mencegah serangan berulang dan mencegah kondisi memburuk. Allopurinol sering digunakan untuk mencapai tujuan ini.
Dikutip dari GoodRX (18/1/2023), allopurinol biasanya diminum satu atau dua kali sehari.
Dosis awal allopurinol untuk asam urat biasanya rendah, yaitu 100 mg/hari. Tetapi, pada orang dengan masalah ginjal, dosisnya mungkin lebih rendah lagi.
Lantas, kapan waktu terbaik untuk minum obat asam urat allopurinol?
Baca juga: Punya Keluhan di Kaki, Pria Ini Ternyata Didiagnosis Asam Urat dan Gagal Ginjal, Apa Cirinya?
Waktu terbaik minum obat asam urat allopurinol
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ikawati mengatakan, allopurinol adalah obat yang umum diresepkan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Obat ini, kata dia, dikonsumsi terutama oleh pasien dengan gout (asam urat tinggi) yang kronis atau sering kambuh.
"Agar pengobatan ini berjalan efektif dan aman, penting untuk memahami cara penggunaan yang benar, waktu konsumsi, serta kemungkinan interaksi obat," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (1/7/2025).
Zullies menjelaskan, allopurinol umumnya diminum satu kali sehari dan tidak memiliki ketentuan khusus harus diminum pada pagi atau malam.
Namun, disarankan untuk dikonsumsi pada waktu yang sama setiap hari agar lebih mudah diingat demi menjaga kestabilan kadar obat dalam tubuh.
"Jika pasien merasa lebih nyaman mengonsumsinya di pagi hari, maka boleh dilakukan pagi hari. Namun bila menimbulkan kantuk (jarang) atau efek samping ringan seperti mual, dokter mungkin menyarankan untuk diminum pada malam hari," jelas dia.
"Jadi, waktu konsumsi bisa disesuaikan dengan preferensi dan kenyamanan pasien, yang penting konsisten," sambungnya.
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Terkena Asam Urat, Siapa Saja?
Allopurinol diminum sebelum atau sesudah makan?
Zullies menyampaikan, allopurinol sebaiknya diminum setelah makan.
Pasalnya, obat tersebut dapat membantu mengurangi risiko iritasi lambung atau efek samping gastrointestinal seperti mual atau nyeri ulu hati.
"Obat ini juga disarankan dikonsumsi dengan segelas air putih dan disertai dengan asupan cairan yang cukup sepanjang hari, karena membantu mengurangi risiko pembentukan batu ginjal akibat pengendapan asam urat," kata Zullies.
Selain itu, allopurinol harus diminum secara rutin setiap hari, meskipun pasien tidak sedang mengalami serangan nyeri atau gejala gout.
Hal ini karena allopurinol bekerja dengan cara menghambat enzim xantin oksidase, yaitu enzim yang memproduksi asam urat dalam tubuh.
"Mekanisme ini membutuhkan waktu dan hanya efektif bila digunakan jangka panjang secara konsisten," jelas Guru Besar UGM tersebut.
Menurut dia, menghentikan dan memulai kembali obat secara sembarangan justru dapat menyebabkan fluktuasi kadar asam urat, yang bisa memicu serangan gout akut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menghentikan allopurinol saat terjadi serangan, kecuali atas instruksi dokter.
Dalam kondisi serangan akut, kata Zullies, dokter biasanya akan menambahkan obat antiinflamasi (seperti kolkisin atau NSAID) untuk meredakan nyeri, bukan menghentikan allopurinol.
Baca juga: Dokter Ungkap 6 Tanda Kerusakan Ginjal akibat Asam Urat, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.