Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Akankah Berdampak pada Cuaca Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
BMKG mendeteksi kemunculan Bibit Siklon Tropis 98W di wilayah Laut Filipina pada Kamis (3/7/2025)
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan Bibit Siklon Tropis 98W di wilayah Laut Filipina.

Dilansir dari informasi resmi BMKG, sistem ini pertama kali terbentuk pada Sabtu (28/6/2025) pukul 19.00 WIB.

Pada Kamis (3/7/2025) pukul 07.00 WIB, BMKG mendeteksi pusat bibit siklon berada di sebelah timur laut Pulau Luzon. Posisi ini berada cukup jauh dari wilayah Indonesia, namun tetap dalam area pemantauan BMKG.

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 20 knot atau sekitar 37 km per jam, dengan tekanan udara minimum 1005 hPa. Data ini menunjukkan bahwa sistem belum cukup kuat untuk disebut sebagai siklon tropis penuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil pengamatan citra satelit menunjukkan bahwa awan hujan di sekitar sistem masih belum konsisten. Bahkan, pada pagi hari tersebut, tidak tampak awan badai aktif (deep convective) di pusat sistem.

Meskipun pusaran angin mulai terbentuk dari permukaan hingga lapisan atas atmosfer, kekuatannya masih lemah. Namun, munculnya aliran udara keluar (outflow) di lapisan atas mengindikasikan sistem bisa terus berkembang.

Lantas, bagaimana dampak dari adanya bibit siklon tropis 98W ini terhadap cuaca di wilayah Indonesia?

Baca juga: BMKG Tegaskan, Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Masih Musim Hujan

Bibit siklon tropis 98 W tidak berdampak terhadap cuaca esktrem Indonesia

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Khusus BMKG, Miming Saepudin mengatakan bibit siklon tersebut sudah sangat jauh dari wilayah Indonesia.

“Jika berdasarkan analisis hari kemarin (Kamis, 4/6/2025), bibit siklon tersebut sudah sangat jauh dari wilayah Indonesia, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap kondisi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia,” kata Miming ketika diwawancara oleh Kompas.com pada Jumat (4/7/2025).

Miming menjelaskan bahwa terdapat hal-hal yang belum mendukung pertumbuhan siklon tersebut, yakni angin dari bawah yang masuk ke pusat siklon masih lemah, pergeseran angin dari atas ke bawah cukup kuat, yang bisa mengganggu pertumbuhan badai, serta belum adanya aliran udara masuk yang cukup kuat ke pusat sistem.

Miming mengatakan bahwa kekuatan angin pada sistem tersebut diprediksi akan sedikit meningkat, terutama setelah memasuki wilayah Laut Cina Selatan. Kecepatan angin maksimum diprediksi naik hingga sekitar 46 km per jam di bagian utara sistem.

Namun, arah gerak sistem tersebut cenderung menuju utara hingga barat laut, menjauhi Indonesia dan mengarah ke selatan Taiwan.

Dalam dua sampai tiga hari ke depan, bibit siklon ini diperkirakan akan terus menguat dan keluar dari wilayah pantauan BMKG Jakarta.

Dengan kondisi tersebut, Miming menyatakan bahwa Bibit Siklon Tropis 98W tidak memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca ekstrem atau kondisi laut di Indonesia.

Baca juga: BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin kencang pada 2-3 Juli 2025

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi