Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Pertama untuk Korban Kesetrum

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi pertolongan pertama pada orang kesetrum listrik bertegangan tinggi.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Dalam situasi darurat, kita bisa saja tidak langsung menyadari bahwa seseorang di sekitar kita sedang tersengat listrik atau kesetrum. 

Kondisi ini bisa terjadi tanpa suara atau teriakan karena korban kerap tidak mampu melepaskan diri dari sumber listrik.

Jika tidak segera ditangani, sengatan listrik berisiko menyebabkan luka bakar serius, gangguan jantung, hingga kematian.

Oleh karena itu, kewaspadaan dan respons cepat sangat menentukan keselamatan jiwa korban.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan pertama pada korban tersengat listrik wajib dilakukan dengan hati-hati, terutama pada listrik tegangan tinggi.

Lalu, apa saja langkah pertolongan pertama pada korban yang kesetrum?

Baca juga: Bagaimana Cara Menolong Orang yang Kesetrum? Ini Kata Pakar

Pertolongan pertama jika ada orang kesetrum

Dilansir dari situs Safety First Aid, jika Anda menduga seseorang tersengat listrik, pastikan semua sumber listrik sudah terputus sebelum menolong korban. 

Tindakan pertolongan akan berbeda tergantung pada tegangan listrik, baik rendah maupun tinggi.

Berikut pertolongan pertama untuk menolong korban kesetrum:

Tegangan tinggi

Salah satu contoh sumber listrik tegangan tinggi adalah kabel di tiang listrik yang umumnya terletak di pinggir jalan.

Listrik tegangan tinggi bisa membuat seseorang terpental hingga jarak 18 meter atau lebih.

Jika korban yang tersengat listrik berada di dekat sumber listrik tegangan tinggi, jangan didekati.

Jaga jarak minimal 25 meter dan segera hubungi petugas untuk mematikan aliran listrik sepenuhnya.

Baca juga: Rahasia Burung Bertengger di Kabel Listrik Tanpa Kesetrum Atau Jatuh

Tegangan rendah

Apabila melihat seseorang tersengat listrik bertegangan rendah, segera putuskan kontak antara korban dan sumber listrik.

Jika kondisi aman dan memungkinkan, putuskan aliran listrik dengan mematikan sakelar utama, mencabut steker, atau melepaskan kabel menggunakan alat seperti kunci inggris.

Bila tidak memungkinkan, jauhkan sumber listrik dari korban menggunakan benda dengan konduktivitas rendah.

Berdirilah di atas permukaan isolator (tidak menghantarkan listrik) seperti buku, koran, atau alas karet.

Gunakan alat panjang seperti sapu kayu atau pengait khusus penyelamat untuk mendorong sumber listrik atau anggota tubuh korban agar terlepas dari arus listrik.

Perlu diperhatikan, jangan menyentuh korban jika Anda belum mematikan sumber listrik atau tidak bisa memisahkannya dari aliran listrik.

Sebab, aliran listrik masih dapat merembet jika Anda menyentuh korban.

Baca juga: Ubur-ubur Api Muncul di Pantai Gunungkidul, Apa yang Harus Dilakukan jika Tersengat?

Periksa kondisi korban

Untuk meningkatkan peluang korban bertahan hidup, segera periksa tingkat respons mereka.

Dengan memberikan pertolongan yang tepat melalui respons korban, Anda bisa menyampaikan informasi akurat kepada petugas ambulans saat mereka datang.

Beberapa cara untuk memastikan respons korban, seperti:

  • Ucapkan, “Halo, apakah Anda mendengar saya?” dan panggil namanya, jika Anda tahu
  • Minta korban membuka mata
  • Jepit cuping telinga atau tepuk bahunya dengan lembut
  • Segera berteriak meminta tolong
  • Jangan pindahkan korban kecuali situasinya membahayakan
  • Jika korban merespons, segera hubungi layanan darurat.

Namun, apabila korban tidak merespons, pertolongan pertama adalah memastikan jalan napas korban terbuka dan memeriksa apakah ia bernapas atau tidak.

Baca juga: Viral, Video Seorang Warga Meninggal Tersengat Listrik di Perumahan Bantul, Ini Kronologinya

Cara untuk memastikan jalan napas korban dengan mengangkat dagu korban dan miringkan kepala ke belakang untuk membuka jalan napas dan mencegah lidah menutup tenggorokan.

Jika posisi korban menyulitkan, baringkan dengan posisi telentang. Periksa mulut korban dan bersihkan apabila ada sumbatan yang terlihat.

Apabila Anda mendapati korban tidak bernapas secara normal, panggil ambulans atau layanan kesehatan terdekat.

Saat menelepon layanan darurat, jangan menutup telepon sampai operator yang mengakhiri panggilan.

Pastikan terlebih dahulu apakah korban bernapas sebelum berbicara agar petugas dapat menentukan prioritas penanganan dengan tepat.

Selain itu, Anda bisa melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru jika korban tidak merespons dan tidak bernapas secara normal.

Baca juga: Tarif Pasang Listrik Baru PLN untuk Meteran Daya 450 dan 900 Watt

Cara melakukannya, yakni:

  1. Baringkan korban telentang di permukaan yang keras dan datar
  2. Letakkan satu tangan di atas tangan lainnya, lalu posisikan di tengah dada korban
  3. Lakukan 30 kali kompresi dada sedalam 4–5 cm dengan kecepatan 100–120 kali per menit. Pastikan tekanan dan pelepasannya berlangsung seimbang
  4. Setelah 30 kompresi, buka jalan napas korban dengan memiringkan kepala dan mengangkat dagu
  5. Jepit hidung korban menggunakan ibu jari dan telunjuk Anda
  6. Tiup perlahan ke mulut korban selama sekitar satu detik hingga dada terlihat mengembang. Jika tersedia, gunakan alat bantu seperti pelindung wajah
  7. Lepaskan mulut Anda, biarkan dada korban turun, lalu hirup udara segar. Ulangi tiupan satu kali lagi hingga total dua napas penyelamatan
  8. Jika dada tidak mengembang setelah napas kedua, lanjutkan kembali dengan 30 kompresi dan ulangi pemberian 2 napas
  9. Pastikan tangan tetap berada di posisi yang benar di dada, lalu lanjutkan kompresi sebanyak 30 kali.

Baca juga: Kronologi Pria Tersengat Listrik Saat Selamatkan Burung Elang yang Terjerat Kabel di Makassar

Tips mencegah kesetrum listrik

Dikutip dari NSW, ada beberapa cara untuk mencegah tersengat listrik.

Cara ini dapat diterapkan untuk mengantisipasi kita memakai peralatan elektronik atau untuk meningkatkan kewaspadaan pada suatu barang elektronik yang sedang rusak.

Berikut tata caranya:

  • Jangan pernah menyentuh peralatan yang menyebabkan sensasi "kesemutan" atau sengatan listrik hingga teknisi memperbaikinya
  • Ganti sakelar dan titik listrik yang rusak, lalu tutupi sambil menunggu teknisi listrik
  • Jangan menumpuk colokan listrik, karena dapat membebani titik listrik dan menyebabkan kebakaran
  • Matikan semua peralatan pemanas jika listrik padam. Kebakaran dapat terjadi jika listrik kembali menyala secara tiba-tiba
  • Matikan sebelum mencabut colokan. Pegang colokannya, bukan kabelnya
  • Ajarkan kepada anak-anak bahwa stopkontak dan peralatan listrik bukanlah mainan
  • Jangan menyentuh peralatan atau sakelar dengan tangan basah
  • Jangan tinggalkan peralatan di dekat bak mandi atau baskom, dan cabut peralatan tersebut dari stopkontak setelah digunakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi