Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ayah di China Setia 12 Tahun Gendong Anaknya yang Disabilitas Berangkat-Pulang Sekolah

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi disabilitas. Ayah di China menggendong anaknya ke sekolah selama 12 tahun
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Bagi banyak orangtua, pengorbanan untuk anak adalah hal lumrah. Tapi bagi seorang ayah di China, cinta untuk anaknya diwujudkan dalam bentuk ketekunan luar biasa yang menggetarkan hati.

Pria itu tak pernah lelah membawa anaknya yang berkebutuhan khusus menuju sekolah hari demi hari, tahun demi tahun.

Di tengah kesibukannya sebagai petani sayur, seorang ayah di China mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan sang anak yang mengalami disabilitas. 

Baca juga: Kronologi Dokter di China Temukan Belut 30 Cm Berenang di Perut Pria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 12 tahun penuh, ia hampir tak pernah absen menggendong putranya untuk berangkat ke sekolah, melewati jarak dan waktu demi memastikan sang anak tetap bisa mengenyam pendidikan. 

Kisahnya kemudian viral di China hingga menyentuh hati dan menginspirasi banyak orang.

Baca juga: 10 Negara Paling Kuat di Dunia Juli 2025, AS dan China Bersaing

12 tahun ayah menggendong anaknya ke sekolah

Sebagaimana diberitakan South China Morning Post, Senin (7/7/2025), selama 12 tahun, seorang ayah di China tak pernah absen menggendong putranya yang berkebutuhan khusus ke sekolah. 

Kisah kesetiaan dan cinta tanpa syarat ini pun menginspirasi jutaan orang di penjuru negeri

Putranya, Chuan Zhuyu, baru saja lulus dari sekolah menengah di Tengchong, Provinsi Yunnan, dan mencetak nilai membanggakan dalam ujian masuk perguruan tinggi nasional atau Gaokao.

Chuan memperoleh nilai 624 dari total 750 poin. Dengan skor tersebut, ia berhasil berada di posisi teratas di antara siswa jurusan sains di sekolahnya.

Baca juga: Sulit Cari Kerja, Ini Kisah Pengangguran Sarjana di Indonesia dan China

“Nilai anak saya sesuai harapan. Dia senang, saya pun merasa lega,” ujar sang ayah dalam wawancara dengan media lokal The Cover. 

Meski identitas sang ayah tak disebutkan dalam laporan tersebut, pengorbanannya menjadi sorotan nasional.

Chuan diketahui mengidap miastenia kongenital, sebuah gangguan neuromuskular langka yang memengaruhi kekuatan otot. 

Sejak kecil, ia tidak bisa berjalan jauh tanpa bantuan, membuat sang ayah memilih untuk menggendongnya setiap hari, berulang kali.

Baca juga: Kisah Lulusan Universitas Oxford asal China yang Kini Bekerja Jadi Kurir Makanan

Tolak bantuan, setia mendampingi sang anak

Kisah luar biasa ini tak hanya soal jarak tempuh, tapi juga soal komitmen dan ketulusan. 

Menurut gurunya, Li Qiuyan, sang ayah rutin bangun pukul 3 pagi untuk bekerja di pasar basah demi menghidupi keluarga. 

Setelah itu, ia pulang untuk menyiapkan anaknya dan mengantarkannya ke sekolah sebelum jam 8 pagi. Aktivitas ini tidak berhenti di sana.

“Beliau bolak-balik empat kali sehari antar ke sekolah, pulang untuk makan siang, kembali ke sekolah, lalu menjemput saat pulang sekolah. Dan yang luar biasa, dia menolak setiap tawaran bantuan dari guru maupun murid lain,” ujar Li.

Meski pihak sekolah pernah menawarkan pekerjaan serta tempat tinggal agar sang ayah lebih dekat dengan anaknya, semua ditolak dengan halus. 

Baca juga: Susah Cari Kerja, Anak-anak Muda di China Pilih Kerja Jadi Cucu Penuh Waktu dan Digaji Rp 15 Juta

Ia memilih tetap mengurus kebun sayurnya dan menolak menjadi beban bagi orang lain.

“Saya tidak ingin merepotkan siapa pun,” kata sang ayah, seperti dikutip dari media setempat.

Dedikasi dan keikhlasannya membuat guru-guru dan siswa di sekolah memberikan penghormatan tinggi. 

“Bagi kami, ia adalah sosok luar biasa. Hidupnya sepenuhnya ia curahkan untuk masa depan anaknya,” tambah Li.

Kini, dengan hasil Gaokao yang gemilang, Chuan bercita-cita untuk masuk jurusan ilmu komputer. 

Meski belum menentukan kampus tujuan, sang ayah telah menetapkan satu hal: ia akan terus mendampingi.

“Ke mana pun dia kuliah, saya akan ikut. Selama dia belajar, saya akan berada di sampingnya,” ujarnya tegas.

Kisah ini pun menyedot perhatian warganet China. Salah satu komentar populer di media sosial dari seorang warganet mengagumi kegigihan ayah menggendong anaknya ke sekolah.

“Saya salut kepada ayah yang luar biasa dan anak yang tak kenal menyerah ini!,” kata salah satu warganet.

Baca juga: Seharga Rp 499 Juta, Robot di China Bisa Masak Steak dan Dioperasikan dari Jarak 1.800 Km

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: SCMP
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi