Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Singapura Hadapi Ketidakpastian Tarif Trump: Pemerintah Beri Stimulus ke Perusahaan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira
Patung Merlion di Singapura, Selasa (15/10/2024).
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura akan meluncurkan Bantuan Penyesuaian Bisnis (Business Adaptation Grant) baru pada Oktober 2025 untuk membantu perusahaan-perusahaan yang memenuhi syarat menyesuaikan diri dengan lanskap tarif yang terus berubah.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri (PM) sekaligus Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong pada Kamis (10/7/2025).

Dikatakan bahwa bantuan itu akan tersedia untuk jangka waktu terbatas selama dua tahun.

Baca juga: Tolak Ditekan Tarif Trump, Indonesia Lanjutkan Diskusi dengan AS

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bantuan akan mendukung perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor ke luar negeri atau beroperasi di pasar luar negeri dan terdampak oleh kebijakan tarif," jelasnya, dikutip dari Xinhua.

Bantuan di antaranya dapat dipakai untuk membiayai layanan seperti konsultasi perjanjian perdagangan bebas dan kepatuhan perdagangan, panduan hukum dan kontraktual, serta optimalisasi rantai pasokan dan diversifikasi pasar.

"Perusahaan-perusahaan yang memiliki operasional manufaktur, baik di luar maupun di dalam negeri Singapura, juga dapat menerima bantuan untuk biaya rekonfigurasi, termasuk biaya logistik dan penyimpanan inventaris," jelas Wakil PM Singapura.

Inisiatif tersebut ia umumkan dalam konferensi pers terkait perkembangan terbaru dari Satuan Tugas Ketahanan Ekonomi Singapura (Singapore Economic Resilience Taskforce).

Itu adalah badan yang dibentuk pada April untuk membantu bisnis dan para pekerja menghadapi ketidakpastian yang bermunculan akibat kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).

Langkah-langkah tambahan meliputi perluasan akses terhadap layanan bimbingan karier dan dukungan pendanaan sementara yang ditingkatkan untuk sertifikasi dasar di bidang sumber daya manusia.

Baca juga:

Gan, yang juga menjabat sebagai chairman satuan tugas itu, memperingatkan bahwa putaran terbaru tarif AS di bawah pemerintahan Donald Trump akan memperpanjang ketidakpastian global dan tantangan bagi perekonomian di seluruh dunia.

"Hal itu pada akhirnya semakin menghambat arus perdagangan dan membebani pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Xinhuanet
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi