KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa wilayah yang mengalami suhu minimum atau paling dingin.
Hal tersebut diketahui dari laporan BMKG mengenai suhu minimum harian Indonesia pada Jumat (11/7/2025) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (12/7/2025) pukul 07.00 WIB.
Wilayah-wilayah yang masuk laporan BMKG tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, hingga Papua.
Baca juga: Indonesia Dilanda Suhu Dingin Awal Juli 2025, Fenomena Aphelion Hoax atau Fakta?
20 wilayah dengan suhu paling dingin di Indonesia 11-12 Juli 2025
Mengutip laporan BMKG mengenai suhu minimum harian Indonesia, berikut wilayah yang mengalami suhu paling dingin di Indonesia pada Jumat (11/7/2025) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (12/7/2025) pukul 07.00 WIB:
- Stasiun Geofisika Pasuruan: 14,3 derajat Celsius
- Stamet Enarotali: 14,8 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Silangit: 15,0 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Wamena Jaya Wijaya: 15,0 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega: 15,2 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Citeko: 17,6 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Depati Parbo: 18,2 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Yuvai Semaring: 18,7 derajat Celsius
- Stasiun Geofisika Bandung: 19,6 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Toraja: 19,6 derajat Celsius
- Pos Pengamatan Kahang-Kahang: 19,8 derajat Celsius
- Stageof Banjarnegara: 19,8 derajat Celsius
- Stasiun Klimatologi DI Yogyakarta: 20,5 derajat Celsius
- Stasiun Geofisika Kepahiang: 20,9 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Penggung: 21,0 derajat Celsius
- Stasiun Geofisika Manado: 21,0 derajat Celsius
- Stasiun Klimatologi Sumatera Barat: 21,2 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda: 21,3 derajat Celsius
- Stasiun Klimatologi Bali: 21,4 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi FL Tobing: 22,2 derajat Celsius.
Baca juga: Suhu Dingin Awal Juli Tembus 11 Derajat Celsius, BMKG Ungkap 3 Penyebab Udara Seperti Es
Apa yang menyebabkan suhu dingin?
Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan sebagian wilayah Indonesia dilanda suhu dingin atau fenomena bediding dalam beberapa hari terakhir.
Ia mengatakan, fenomena tersebut erat kaitannya dengan kondisi atmosfer yang khas musim kemarau ketika curah hujan berkurang secara drastis dan langit cenderung cerah tanpa banyak tutupan awan.
Kondisi langit yang bersih menyebabkan panas dari permukaan Bumi mudah lepas ke atmosfer melalui proses radiasi sehingga suhu udara di dekat permukaan turun drastis menjelang pagi hari.
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Diprediksi Terjadi 11–17 Juli 2025, Berikut Wilayah yang Terdampak
Selain itu, rendahnya kelembapan udara turut memperkuat pendinginan karena uap air yang biasanya berperan menahan panas di atmosfer sangat sedikit saat kemarau.
“Akibatnya, tidak ada ‘selimut alami’ yang menahan panas, membuat udara terasa jauh lebih dingin,” jelas Andri kepada Kompas.com, Jumat (11/7/2025).
Ia menambahkan, suhu dingin turut dipengaruhi oleh Monsun Angin Timuran yang bertiup dari benua Australia yang sedang mengalami musim dingin.
Angin tersebut membawa massa udara kering dan dingin ke wilayah Indonesia bagian selatan.
Aliran udara dari Australia juga memperkuat efek pendinginan, terutama pada dini hari hingga pagi hari.
Baca juga: Suhu Dingin Awal Juli 2025 Dikaitkan dengan Aphelion, Fenomena Apa itu?
Namun sebaliknya, suhu pada siang hari justru terasa lebih terik karena langit yang cerah memungkinkan radiasi Matahari langsung mencapai permukaan Bumi sehingga menghasilkan pemanasan yang cepat.
Perbedaan suhu yang cukup tajam ketika pagi yang dingin dan siang yang panas ini menjadi ciri khas musim kemarau di Indonesia.
“Perlu ditegaskan bahwa fenomena suhu dingin ini tidak disebabkan oleh Aphelion, yakni posisi Bumi terjauh dari Matahari dalam orbit tahunannya, karena pengaruhnya terhadap suhu permukaan bumi sangat kecil dan tidak cukup signifikan untuk memicu pendinginan ekstrem seperti yang terjadi saat ini,” pungkas Andri.
Baca juga: Fenomena Bediding Bikin Warga di Pulau Jawa Menggigil, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
Cuaca bediding sampai kapan?
Terkait cuaca bediding sampai kapan, Andri menjelaskan, suhu dingin terutama pada malam dan dini hari ini akan terus berlangsung hingga puncak musim kemarau berakhir, yaitu sekitar Agustus hingga awal September 2025.
Setelah itu, suhu udara diprediksi mulai menghangat kembali seiring masuknya periode transisi menuju musim hujan.
Kendati demikian, BMKG juga mencatat bahwa musim kemarau tahun ini masih disertai hujan di banyak wilayah dengan intensitas di atas normal.
Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2025. Oleh karena itu, walau udara dingin pagi hari menjadi perhatian, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor tetap perlu diwaspadai, terutama di wilayah yang masih sering diguyur hujan.
Baca juga: Cuaca Dingin tapi Tetap Hujan, Sampai Kapan Terjadi? Ini Kata BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.