KOMPAS.com - Israel melancarkan serangan bom di Ibu Kota Suriah, Damaskus pada Rabu (16/7/2025) waktu setempat.
Serangan udara itu menargetkan gedung Kementerian Pertahanan yang lokasinya berada di dekat area Istana Presiden Suriah.
Militer Israel juga menyerang sejumlah lokasi di Suriah selatan yang menjadi tempat kerusuhan antara kelompok Druze, suku Badui, dan pasukan keamanan Suriah selama empat hari belakangan.
Menurut pihak Israel, serangan tersebut dilakukan untuk melindungi minoritas Druze.
Dikutip dari Al Jazeera, Druze dianggap sebagai sekutu yang paling potensial untuk menyerang pasukan pro-pemerintah Suriah.
Lantas, bagaimana respons Presiden Suriah, AS, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait serangan ini?
Baca juga: Israel Hantam Jantung Ibu Kota Suriah, Klaim Lindungi Warga Druze
Respons Presiden Suriah soal serangan Israel
Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan, Suriah telah menolak segala bentuk perpecahan sepanjang sejarah di negara tersebut.
Dia juga berjanji akan mengatasi upaya Israel untuk memecah belah Suriah.
Tak hanya itu, al-Sharaa juga berbicara kepada masyarakat minoritas Druze dan menyampaikan bahwa kelompok tersebut adalah bagian penting dari struktur nasional di Suriah.
Al-Sharaa pun berjanji akan melindungi kelompok Druze.
“Kami menolak segala upaya untuk menyeret Anda ke tangan pihak luar," kata al-Sharaa, dikutip dari Al Jazeera.
"Kami bukan termasuk orang-orang yang takut akan perang. Kami telah menghabiskan hidup kami menghadapi tantangan dan membela rakyat kami, tetapi kami telah mengutamakan kepentingan rakyat Suriah di atas kekacauan dan kehancuran," imbuhnya.
Pihaknya telah berbicara kepada para tetua Druze yang kini telah ditugaskan untuk memulihkan keamanan di wilayah selatan Suriah.
Menurutnya, Israel tengah berusaha untuk mengubah Suriah menjadi tanah konflik dan hal tersebut tidak akan dibiarkan terjadi begitu saja.
Baca juga: PBB Peringatkan Perang di Suriah Belum Berakhir Usai Rezim Assad Tumbang, Ini Alasannya
AS sebut serangan Israel ke Suriah hanya salah paham
Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce mengatakan, serangan Israel ke Suriah kemarin hanya sebuah kesalahpahaman.
"Ini adalah kesalahpahaman antara tetangga baru," ucapnya, masih dari sumber yang sama.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah menghubungi semua pihak, baik Israel maupun Suriah. Kini, dia mengeklaim bahwa konflik tersebut hampir berakhir.
"Sekarang giliran pihak-pihak yang terlibat untuk memenuhi komitmen apa pun yang telah mereka buat kepada Amerika Serikat dan mungkin, kepada satu sama lain," ungkapnya.
PBB gelar sidang darurat
Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengatakan, pihaknya akan mengadakan sidang darurat untuk membahas serangan Israel kepada Suriah.
Pertemuan tersebut akan berlangsung pada Kamis (17/7/2025) sore.
"Dewan harus mengutuk kejahatan biadab yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa di tanah Suriah," kata Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, dilansir dari Reuters.
"Israel akan terus bertindak tegas terhadap setiap ancaman teroris di perbatasannya, di mana pun dan kapan pun," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.