KOMPAS.com - Peristiwa pendaki asing jatuh di Gunung Rinjani kembali terjadi selama dua hari berturut-turut, tepatnya pada Rabu (16/7/2025) dan Kamis (17/7/2025).
Pada hari Rabu (16/7/2025), pendaki asal Swiss bernama Benedikt Emmenegger (46) jatuh terperosok di jalur Pelawangan sebelum Danau Segara Anak.
Sedangkan pada Kamis (17/7/2025), pendaki asal Belanda bernama Sarah van Hulten (26) jatuh tergelincir di jalur Pelawangan ketika menuju Danau Segara Anak.
Dikutip dari Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTN GR), kedua korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat menggunakan helikopter.
Lantas, bagaimana kronologinya?
Baca juga: Warganet Bertanya, Gunung Rinjani yang Mana? Ini Jawaban Balai Taman Nasional
Kronologi pendaki Swiss jatuh di Rinjani
Merujuk Instagram resminya, BTN GR mendapatkan informasi seorang pendaki asing asal Swiss bernama Benedikt Emmenegger terjatuh pada Rabu (16/7/2025) pukul 11.25 Wita.
Korban teregistrasi mulai mendaki pada Selasa (15/7/2025) melalui pintu pendakian Sembalun.
Emmenegger terjatuh di jalur Pelawangan, berjarak 25 menit sebelum jembatan besi ke arah Danau Segara Anak.
Tim BTN GR dan Edelweiss Medical Health Center (EHMC) segera mempersiapkan dan mengumpulkan peralatan evakuasi serta logistik. Mereka pun segera bergerak menuju lokasi kejadian.
Pada pukul 11.59 Wita, pihaknya mendapatkan informasi baru bahwa ada salah satu pendaki dari kelompok lain yang berprofesi sebagai dokter.
“Setelah dilakukan pemeriksaan dan cek kondisi korban, menyarankan agar evakuasi menggunakan helikopter atau evakuasi udara,” bunyi keterangan BTN GR.
Hal itu karena dikhawatirkan terjadi pendarahan apabila evakuasi dilakukan secara manual.
Baca juga: Saat Anjing Liar Tuntun Pendaki yang Tersesat di Pegunungan Peru...
Pihak perusahaan helikopter pun dihubungi pada pukul 13.51 Wita, untuk melakukan evakuasi udara terhadap Emmenegger.
Sekitar pukul 16.00 Wita, diinformasikan bahwa helikopter sudah diterbangkan dan dalam perjalanan menuju lokasi.
Helikopter pun berhasil mendarat pada lokasi yang telah disiapkan di Gunung Rinjani pada pukul 16.44 Wita. Korban segera dievakuasi menuju helikopter.
Kemudian pada pukul 17.00 Wita, helikopter berhasil lepas landas dan korban langsung diterbangkan ke Denpasar, Bali.
“Pukul 17.40 Wita, korban tiba di Denpasar, selanjutnya dengan mempergunakan ambulans korban dibawa ke RS BIMC Kuta Bali,” ungkap BTN GR.
Berdasarkan keterangan dokter di ambulans, korban mengalami patah tulang di beberapa bagian, pendarahan di sekitar mata, serta lebam-lebam akibat benturan.
Baca juga: Pendaki Temukan Harta Karun Senilai Rp 5,6 Miliar di Ceko yang Diduga Berasal dari PD II
Lihat Foto
Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl.
Kronologi pendaki Belanda jatuh di Rinjani
Masih mengacu Instagram resminya, BTN GR memperoleh informasi seorang pendaki berkewarganegaraan Belanda bernama Sarah van Hulten jatuh pada Kamis (17/7/2025) pukul 13.08 Wita.
Korban teregistrasi mulai mendaki pada Rabu (16/7/2025) melalui pintu pendakian Sembalun.
Van Hulten dilaporkan terjatuh di di kedalaman 20-30 meter, sekitar 50 meter sebelum jembatan menuju ke arah Danau Segara Anak.
Pihak BTN GR dan EMHC pun segera menyiapkan proses keperluan yang dibutuhkan untuk mengevakuasi korban.
Pukul 14.00 Wita, guide-nya menginformasikan bahwa korban diperkirakan mengalami patah tulang di bagian leher. Petugas BTN GR pun juga sudah mencapai lokasi kejadian.
“Korban mengalami patah leher dan pendarahan di kepala namun dalam kondisi sadar, namun sangat berisiko untuk dilakukan evakuasi manual atau darat,” bunyi penjelasan BTN GR.
Baca juga: Pendaki Ternama Dunia Tewas Usai Jatuh Saat Lalui Jalur Ekstrem di Himalaya
Pukul 14.56 Wita, BTN Gr melakukan koordinasi dengan perusahaan helikopter untuk mengevakuasi korban.
Sekitar pukul 15.44 Wita, helikopter lepas landas dan terbang langsung menuju lokasi kejadian. Di helikopter tersebut, disediakan dokter untuk ikut mendampingi.
Kemudian pukul 16.42 Wita, helikopter berhasil mendarat di lokasi yang telah disiapkan oleh tim evakuasi.
Setibanya di lokasi kejadian, dokter langsung melakukan perawatan dan penanganan terhadap korban.
Pukul 16.44 Wita, helikopter terbang membawa korban menuju Denpasar, Bali untuk segera mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
“Pukul 17.30 Wita, helikopter sudah landing hanggar SGI Air Bali selanjut korban dibawa ke RS BIMC Kuta Bali,” ungkap BTN GR.
Baca juga: Pendaki Temukan Dunia yang Hilang 280 Juta Tahun di Pegunungan Alpen, Apa Isinya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.