KOMPAS.com - Tiga orang meninggal setelah acara pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi saat ribuan warga menghadiri acara hiburan dan pembagian makan gratis di alun-alun dan Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Tiga orang yang meninggal adalah warga Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan seorang anggota kepolisian, yaitu Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Baca juga: Dedi Mulyadi Berencana Tambah Rombel SMA/SMK Jadi 50 Siswa, Pengamat Ingatkan Dampaknya
Kronologi acara pernikahan anak Dedi Mulyadi ricuh
Salah seorang warga, Aef (59), menceritakan bahwa kericuhan saat acara pernikahan anak Dedi Mulyadi bermula ketika warga mendatangi Alun-alun Garut sebelum sholat Jumat.
Jumlah massa yang datang semakin banyak setelah Jumatan sehingga terjadi desak-desakan antarwarga di kawasan gerbang utama masuk Pendopo Garut.
“Sudah penuh, ramai, saling berdesakan,” kata Aef dikutip dari Antara, Jumat (18/7/2025).
Setelah saling berdesakan, terjadilah kericuhan yang menyebabkan beberapa warga pingsan.
Petugas keamanan dan medis yang berjaga di lokasi acara segera mengevakuasi warga yang pingsan.
Terpisah, seorang penjual minuman bernama Nelis menyampaikan, keramaian di lokasi acara pernikahan anak Dedi Mulyadi mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Ia melihat warga berdesak-desakan mengantre di gerbang barat Pendopo Garut.
Nelis juga melihat petugas kesehatan harus mondar-mandir mengevakuasi warga yang pingsan ke ambulans.
“Saya sampai bantu bopong anak kecil ke ambulans,” ujar Nelis dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/7/2025).
Baca juga: Dedi Mulyadi Hapus PR Siswa di Jawa Barat, Pengamat Pendidikan Suarakan Ini
Dedi Mulyadi minta maaf dan beri santunan
Dedi Mulyadi segera menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa usai tiga orang meninggal saat acara pernikahan anaknya.
Ia juga menyampaikan, dirinya bersama keluarga kedua mempelai bertanggung jawab secara penuh atas insiden yang terjadi.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, eks Bupati Purwakarta tersebut memberikan santunan sebesar Rp 150 juta untuk masing-masing korban.
Dedi memberikan santunan sebagai bentuk kepedulian yang mendalam sekaligus wujud tanggung jawab serta empati.
“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami menyampaikan uang duka kepada setiap keluarga masing-masing Rp 150 juta. Ini adalah bentuk empati kami atas nama kedua mempelai,” ujar Dedi dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/7/2025).
Baca juga: Tanggapan Jokowi hingga Dedi Mulyadi soal Kasus Korupsi Sritex
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.