KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan seorang pria berlari sambil membawa tabung gas bocor dan membiarkannya di luar ruangan, ramai di media sosial.
Video tersebut bagikan oleh akun Instagram @fol*** pada Rabu (16/7/2025).
"Walau Panik, Cowok gercep bawa tabung Gas yg Bocor keluar rumah Tanpa Pikir Panjang," bunyi narasi dalam video tersebut.
Dalam kolom komentar, beberapa warganet mempertanyakan apakah tindakan pria itu sudah sesuai dengan prosedur penanganan kebocoran gas yang benar.
Pasalnya, penanganan gas bocor yang salah bisa memicu percikan api yang berujung pada ledakan besar.
Lantas, apa yang perlu dilakukan jika mendapati kebocoran gas di dalam rumah?
Baca juga: Israel Kembali Ekspor Gas Alam Terbatas ke Mesir dan Yordania
Tabung gas bocor, apa yang perlu dilakukan?
Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Saepuloh mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh pria di dalam video tersebut sudah benar.
"Sudah benar. Ketika terdeteksi adanya kebocoran gas, sangat penting untuk segera mengambil tindakan dengan cepat dan tepat," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (18/7/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan langkah-langkah darurat yang perlu lakukan:
1. Tetap tenang dan jangan panikSaepuloh mengatakan, panik hanya akan memperburuk keadaan. Dengan tetap tenang, seseorang dapat berpikir jernih dan melakukan tindakan yang tepat.
Baca juga: 9 Kelompok Masyarakat yang Dilarang Pakai Elpiji 3 Kg, Terbaru ASN
2. Jangan nyalakan atau matikan listrikHindari penggunaan saklar listrik karena percikan kecil dapat memicu ledakan. Selain itu, jangan gunakan perangkat elektronik di dekat area kebocoran.
3. Cabut regulator dari tabung gasSegera lepaskan regulator dengan hati-hati. Pastikan untuk melakukannya secara perlahan agar tidak menimbulkan gesekan atau percikan.
4. Buka semua pintu dan jendelaSetelah mencabut regulator dari tabung gas, kata Saepuloh, maksimalkan ventilasi untuk memungkinkan gas keluar dari dalam ruangan.
"Udara segar dapat membantu mengurangi konsentrasi gas yang terakumulasi," kata dia.
Baca juga: Harga Elpiji dan Tarif Listrik per 1 Juli 2025 di Seluruh Indonesia, Berikut Daftarnya
5. Pindahkan tabung ke luar ruanganMenurut Saepuloh, jika memungkinkan dan aman, bawa tabung gas ke luar rumah.
Kemudian, tempatkan tabung gas di area terbuka yang jauh dari api, sumber listrik, dan sinar Matahari langsung.
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya percikan yang bisa menyebabkan ledakan atau kebakaran.
6. Jangan coba perbaiki sendiri jika tidak ahliSaepuloh mengatakan, sebaiknya tidak mencoba memperbaiki tabung gas jika tidak memiliki pengalaman.
"Segera hubungi teknisi gas bersertifikat untuk penanganan yang aman," jelas dia.
"Keselamatan Anda dan keluarga harus menjadi prioritas utama. Lebih baik menunggu bantuan profesional daripada mengambil risiko yang tidak perlu," tambahnya.Baca juga: Harga Gas LPG 3 kg Akan Diseragamkan, Begini Fakta Beda Harga di Jakarta hingga Jawa Timur
Ini yang perlu dilakukan jika sambungan regulator bocor
Sementara itu, jika terjadi kebocoran gas pada sambungan regulator, kata Saepuloh, seseorang dapat melakukan beberapa langkah darurat yang sederhana untuk menghentikannya sebelum teknisi tiba.
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. Pasang ulang regulator dengan lebih rapatLepaskan regulator dan pasang kembali dengan lebih kuat dan tepat.
Saepuloh mengungkapkan, kebocoran kecil sering kali disebabkan oleh pemasangan yang kurang akurat sebelumnya, sehingga mengulangi proses ini dapat memperbaiki masalah.
2. Gunakan karet seal tambahanJika masih mendengar suara mendesis, coba tambahkan karet seal baru untuk menutup celah yang ada.
Menurutnya, langkah ini akan membantu merapatkan sambungan dan mengurangi kemungkinan gas bocor.
Baca juga: Kode Nomor di Tabung Elpiji 3 Kg Disebut Tunjukkan Masa Kedaluwarsa Gas, Ini Kata Pertamina
3. Lakban khusus gas sebagai penutup sementaraSebagai solusi sementara, Anda bisa menggunakan lakban khusus gas untuk menutup sambungan yang bocor.
Langkah ini sangat dianjurkan untuk mengatasi kebocoran ringan.
4. Tutup kepala tabung dengan kain basahDalam situasi darurat, seseorang bisa membungkus kepala tabung dengan kain basah untuk memperlambat aliran gas.
"Tindakan ini tidak hanya membantu mendinginkan area sekitar, tetapi juga mencegah potensi percikan yang berbahaya," kata Saepuloh.
5. Jauhi sumber api dan listrikSelama penanganan darurat, pastikan untuk menjauh dari sumber percikan listrik, api, atau perangkat elektronik di sekitar tabung.
Saepuloh mengatakan, langkah ini sangat penting untuk menjaga keselamatan dan orang-orang di sekitar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.