KOMPAS.com - Paus Leo XIV mengecam dengan keras kekejaman yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Paus Leo menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai sebuah kebiadaban yang dilakukan oleh militer Israel (IDF).
Ia juga menyerukan agar konflik di Gaza segera diakhiri dan mendesak militer Israel menghentikan agresi secara membabi buta.
Pernyataan Paus Leo XVI itu dilontarkan beberapa hari pascaserangan mematikan dari militer Israel terhadap sebuah gereja Katolik di Gaza.
“Saya sekali lagi meminta penghentian segera atas kekejaman perang ini dan mendesak tercapainya penyelesaian damai dalam konflik,” ujarnya saat menutup doa Angelus di Castel Gandolfo, kediaman musim panas Paus dekat Roma dikutip dari AFP, Minggu (20/7/2025).
Baca juga: Paus Leo Buka Suara usai Israel Serang Satu-satunya Gereja Katolik di Gaza
Paus sesalkan penyerangan gereja oleh militer Israel
Sehari sebelumnya, Paus sempat menghubungi Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon setelah serangan pada Kamis 17/7/2025).
Ia mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas insiden penyerangan Gereja Keluarga Kudus oleh militer Israel.
Saat itu, terdapat sekitar 600 orang pengungsi, mayoritas anak-anak dan puluhan orang berkebutuhan khusus sedang berlindung di dalamnya.
Baca juga: Sebut Situasi Gaza Menyayat Hati, Paus Leo XIV Desak Bantuan Kemanusiaan Segera Diberikan
Setelah Paus Leo XVI menyayangkan insiden tersebut, otoritas Israel juga menyatakan kesedihan mendalam atas kerusakan dan jatuhnya korban sipil.
Selain itu, pihak Israel juga telah mengonfirmasi bahwa militer saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut.
“Sayangnya, peristiwa ini menambah daftar serangan militer yang terus-menerus terhadap warga sipil dan tempat ibadah di Gaza,” kata Paus Leo.
Baca juga: Jadi Harapan Besar Penduduk, Mobil Paus Fransiskus Belum Tiba di Gaza
Minta dunia internasional lindungi warga sipil Gaza
Paus Leo kemudian menyampaikan imbauan kepada komunitas internasional untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum kemanusiaan dengan menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil.
Ia juga menolak segala bentuk hukuman kolektif, penggunaan kekuatan secara tidak terkendali, serta praktik pemindahan paksa yang kerap terjadi dalam situasi konflik.
“Saya mendesak komunitas internasional agar menaati hukum humaniter dan menghormati kewajiban melindungi warga sipil, serta menjauhi hukuman massal, penggunaan kekuatan secara membabi buta, dan pemindahan paksa penduduk,” lanjutnya.
Militer Israel pada Minggu (20/7/2025) juga mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di Jalur Gaza tengah, sebagai persiapan terhadap kemungkinan operasi darat terhadap militan Hamas.
Hampir seluruh penduduk Gaza lebih dari dua juta jiwa telah mengalami pengungsian setidaknya sekali sejak dimulainya perang yang kini memasuki bulan ke-22.
Selain itu, Paus juga menyampaikan simpati terhadap situasi sulit yang dihadapi oleh umat Kristen di Timur Tengah dan bagaimana mereka merasa tak mampu berbuat banyak di tengah krisis ini.
Baca juga: Pencarian “Cara Menjadi Katolik” Melonjak di Seluruh Dunia Usai Paus Fransiskus Wafat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.