Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranking Kekuatan Militer di ASEAN, Siapa yang Terkuat?

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Peta Asia Tenggara (ASEAN). Ranking kekuatan militer Asia Tenggara (ASEAN), siapa yang paling kuat?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tidak hanya dikenal sebagai wilayah dengan keanekaragaman budaya dan ekonomi yang dinamis, tetapi juga sebagai arena strategis dengan kekuatan militer yang terus berkembang. 

Setiap negara anggota ASEAN memiliki pendekatan yang berbeda dalam membangun kekuatan militernya, baik dari segi jumlah personel, teknologi, anggaran pertahanan, hingga strategi militer.

Dalam laporan tahunan Global Firepower (GFP) 2025, sembilan negara di Asia Tenggara dianalisis dan diperingkat berdasarkan skor Power Index, ukuran komprehensif yang mencerminkan kekuatan militer suatu negara secara keseluruhan. 

Ranking kekuatan militer konvensional menjadi salah satu tolok ukur penting dalam menilai kesiapan dan pengaruh strategis suatu negara di kawasan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, berdasarkan ranking kekuatan militer di ASEAN, siapa yang paling kuat?

Baca juga: 6 Negara di Asia Tenggara yang Menerapkan Wajib Militer, Mana Saja?

Ranking kekuatan militer ASEAN

Global Firepower (GFP), lembaga yang secara rutin melakukan pemeringkatan kekuatan militer dunia, kembali merilis daftar terbaru bertajuk Southeast Asian Military Powers Ranked (2025). 

Dalam laporan ini, sembilan negara di Asia Tenggara dianalisis dan diperingkat berdasarkan skor Power Index (PwrIndx) mereka.

Penilaian GFP tidak hanya mengandalkan jumlah personel militer atau alutsista, tetapi memadukan lebih dari 60 faktor yang mencakup aspek teknologi, logistik, keuangan, hingga geografi. 

Baca juga: Israel Serang Damaskus, Apa Tujuan Menargetkan Militer Suriah?

Formula ini memungkinkan negara-negara kecil dengan teknologi maju bersaing secara adil dengan negara-negara yang lebih besar namun kurang berkembang. 

Sistem pemeringkatan ini juga menerapkan bonus dan penalti untuk memperhalus hasil akhir, sehingga mencerminkan gambaran yang lebih obyektif mengenai potensi kekuatan militer konvensional setiap negara.

Selain itu, indikator tren tahunan seperti peningkatan, stabilitas, atau penurunan kekuatan militer juga disertakan untuk memberikan konteks perbandingan dari tahun ke tahun. 

Melalui pemeringkatan ini, publik dapat memperoleh wawasan yang lebih komprehensif tentang lanskap pertahanan di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Apa Upaya Indonesia usai Selebgram AP Ditahan Junta Militer Myanmar?

Secara rinci berikut ranking kekuatan militer ASEAN:

1. Indonesia – PwrIndx: 0.2557

2. Vietnam – PwrIndx: 0.4024

3. Thailand – PwrIndx: 0.4536

4. Singapura – PwrIndx: 0.5271

5. Myanmar – PwrIndx: 0.6735

6. Filipina – PwrIndx: 0.6987

7. Malaysia – PwrIndx: 0.7429

8. Kamboja – PwrIndx: 2.0752

9. Laos – PwrIndx: 2.2663

Baca juga: Insiden USS Liberty pada 1967, Israel Serang Kapal Militer AS, 34 Orang Tewas

Power Index adalah ukuran relatif yang menggambarkan kemampuan militer konvensional suatu negara secara menyeluruh.

Ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas dan keseimbangan kekuatan tempur, logistik, dan strategi nasional.

Semakin kecil angkanya, maka semakin kuat negara tersebut

Skor terbaik yang mungkin dicapai secara teoritis adalah 0.0000, namun tidak ada negara yang benar-benar mencapai skor itu karena kompleksitas kekuatan militer modern.

Baca juga: KBRI Turun Tangan Usai Selebgram AP Ditangkap Junta Militer Myanmar

Kekuatan militer Indonesia jadi paling kuat di ASEAN

Dilansir dari Young Pioneer Tours, Indonesia menjadi negara dengan kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara.

TNI didukung oleh ratusan ribu personel aktif dan cadangan, serta alutsista modern seperti tank Leopard 2, jet F-16, Su-27, serta kapal selam buatan Jerman dan Korea Selatan. 

Indonesia terus memperkuat kapabilitas militernya, termasuk untuk menghadapi potensi konflik di Laut Natuna.

Di posisi kedua, Vietnam memiliki jumlah personel militer terbesar di kawasan, dengan lebih dari 5 juta personel aktif dan cadangan. 

Pengalaman tempur yang luas dan peningkatan armada laut, termasuk kapal selam Kilo dan fregat Gepard, menjadikan Vietnam kekuatan besar yang siap menghadapi ketegangan regional, terutama di Laut Cina Selatan.

Baca juga: Pangkalan Militer AS Diserang, Kenapa Trump Ucapkan Terima Kasih ke Iran?

Thailand menempati urutan ketiga dengan kekuatan darat dan laut yang solid, serta kapal induk satu-satunya di ASEAN. 

Sementara Myanmar juga memiliki kekuatan personel signifikan, tetapi efektivitasnya terganggu oleh konflik internal. 

Keduanya menjalankan modernisasi terbatas dan menjalin kerja sama militer dengan negara-negara besar seperti China dan Rusia.

Singapura dan Malaysia menjadi contoh kekuatan kecil yang mengandalkan teknologi. 

Singapura memiliki sistem persenjataan paling modern dan anggaran militer terbesar di kawasan. 

Malaysia, meski lebih konservatif dalam anggaran, terus meningkatkan kemampuan tempur melalui akuisisi dari berbagai negara.

Sementara itu, Filipina mulai bangkit di tengah tantangan maritim dengan meningkatkan kapasitas pertahanannya melalui akuisisi senjata dan kerja sama pertahanan. 

Di sisi lain, Kamboja dan Laos masih menjadi negara dengan kekuatan militer terlemah di ASEAN, terbatas oleh anggaran kecil dan minimnya modernisasi alutsista.

Baca juga: Serang Pangkalan Militer AS di Qatar, Iran Dapat Dukungan Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi