KOMPAS.com - Sebuah restoran dengan chef yang berasal dari kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pertama di dunia, akan dibuka di Dubai, Uni Emirat Arab, pada akhir tahun ini.
Direncanakan dibuka di dekat Burj Khalifa, salah satu gedung tertinggi di dunia, restoran ini menawarkan pengalaman kuliner pertama di dunia yang dipandu oleh chef yang berasal dari AI.
Teknologi AI saat ini memang tengah berkembang pesat. Umumnya, AI dapat ditemukan pada mesin pencarian daring, chatbot layanan, hingga fitur dalam kamera.
Chef AI yang berada di Dubai disebut sebagai suatu model atau konsep AI yang diterapkan menjadi chef pertama di dunia.
Lantas, seperti apa konsep restoran dengan chef AI itu bekerja?
Baca juga: Google Rekrut Pakar AI Asal India Varun Mohan dengan Mahar Rp 39 Triliun, Apa Rencananya?
Chef AI pertama di dunia
Dikutip dari Greek Reporter, Senin (20/7/2025), restoran yang mempekerjakan chef AI tersebut bernama WOOHOO, dengan juru masak profesionalnya bernama Chef Aiman.
Chef Aiman adalah model AI pertama yang dilatih untuk menciptakan hidangan. Karena ia adalah AI, maka ia tidak bisa merasakan, mencium, serta memasak dengan cara konvensional.
Sebaliknya, ia adalah model bahasa berskala besar yang dilatih menggunakan ribuan resep, makalah ilmiah tentang makanan, serta prinsip dan tradisi kuliner.
Chef Aiman disebut mampu menguraikan cita rasa menjadi komponen-komponen seperti keasaman, umami, dan tekstur.
Setelah itu, ia dapat menyusunnya kembali menjadi hidangan baru yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh manusia sebelumnya.
Seorang chef ternama asal Dubai, Reif Othman akan bekerja bersama AI tersebut.
Ia bertugas menguji ide-ide Chef Aiman, mencicipi hasil kreasinya, dan menyempurnakannya hingga menghasilkan masakan terbaik.
Hal ini menjadi bentuk kerja sama unik dengan teknologi tinggi yang tentu mendefinisikan ulang makna dari "memasak".
Chef AI nantinya akan menghasilkan ide-ide kreatif, sementara chef manusia yang akan memastikan rasanya lezat.
Namun, tentu saja hal ini menuai pro dan kontra. Karena seseorang bisa menyukai maupun membenci segala yang berhubungan dengan AI.
Sebagian orang menganggap inovasi tersebut sebagai distopia fiksi ilmiah yang dingin dan tanpa jiwa, di mana peran manusia perlahan tersingkirkan.
Baca juga: Chatbot AI Kalahkan 30 Matematikawan Top Dunia, Jawab Soal yang Belum Terpecahkan
Restoran bergaya futuristik
Masih dari Greek Reporter, restoran WOOHOO sendiri dirancang agar sesuai dengan dapur futuristik.
Restoran tersebut nantinya akan dibuat bergaya cyberpunk dengan pencahayaan yang menenangkan.
Tak hanya interiornya yang khas, restoran itu dikatakan akan menyediakan pelayanan virtual.
Para pengunjung tak hanya memasuki pengalaman bersantap yang imersif, tetapi juga akan merasakan dunia digital dan fisik dengan cara yang dianggap belum pernah ada sebelumnya.
Baca juga: Ilmuwan China Manfaatkan AI untuk Temukan Sejarah Bumi yang Hilang
Chef AI terapkan aspek keberlanjutan
Meski teknologi menjadi sorotan utama, restoran tersebut juga menaruh perhatian besar pada aspek keberlanjutan.
Chef Aiman telah dilatih untuk meminimalkan limbah makanan dengan mengoptimalkan penggunaan bahan-bahan.
Ia dapat mengolah sisa makanan seperti lemak dan potongan daging menjadi hidangan gourmet yang baru.
Hal ini tentu menjadi salah satu dari banyak manfaat kemajuan AI yang bisa dirasakan umat manusia.
Para pencipta WOOHOO juga menegaskan bahwa tujuan mereka bukan untuk menggantikan chef manusia dengan AI, melainkan untuk memperluas kemampuan para chef dalam menciptakan masakan.
Menurut mereka, kehadiran AI di dapur ibarat memiliki seorang sous-chef yang tak pernah tidur dan menguasai setiap resep yang pernah ditulis.
Baca juga: Hamil Setelah 18 Tahun Menanti, Pasangan Ini Dibantu Teknologi AI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.