KOMPAS.com - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus berkembang hingga saat ini.
Bahkan, teknologi AI saat ini bisa mengerjakan tugas manusia dengan sangat baik dan lebih efisian.
Namun, perkembangan AI yang begitu cepat justru menjadi ancaman terhadap banyak profesi.
Meski demikian, tidak semua profesi memiliki risiko yang sama terhadap ancaman otomatisasi atau diambil alih oleh AI.
Beberapa profesi dinilai tetap aman dari ancaman AI, meski teknologi tersebut terus berkembang.
Lantas, apa saja profesi yang aman dari ancaman AI?
Baca juga: Saingi Google Chrome, OpenAI Akan Hadirkan Browser Berbasis AI
10 pekerjaan yang aman dari ancaman AI
Setidaknya, ada 10 profesi yang dinilai paling aman dari ancaman AI. Data tersebut berasal dari analisis agensi konsultan perusahaan yang berbasis di Inggris, bernama Eskimoz.
Mereka menganalisis perpaduan antara skor risiko otomatisasi dan kebutuhan akan interaksi publik untuk menentukan pekerjaan mana yang paling aman dari AI.
Berikut 10 pekerjaan yang aman dari ancaman AI:
- Teknisi medis darurat
- Interaksi di lapangan: 100 persen
- Risiko otomatisasi AI: 7 persen.
- Pekerja sosial kesehatan
- Interaksi di lapangan: 100 persen
- Risiko otomatisasi AI: 11 persen.
- Pengacara
- Interaksi di lapangan: 100 persen
- Risiko otomatisasi AI: 29 persen.
- Manajer layanan medis dan kesehatan
- Interaksi di lapangan: 90 persen
- Risiko otomatisasi AI: 26 persen.
- Supervisor lini pertama pekerja perdagangan konstruksi dan ekstraksi
- Interaksi di lapangan: 79 persen
- Risiko otomatisasi AI: 17 persen.
- Manajer sumber daya manusia
- Interaksi di lapangan: 83 persen
- Risiko otomatisasi AI: 26 persen.
- Manajer umum dan operasi
- Interaksi di lapangan: 80 persen
- Risiko otomatisasi AI: 36 persen.
- Pekerja pemeliharaan dan perbaikan
- Interaksi di lapangan: 72 persen
- Risiko otomatisasi AI: 35 persen.
- Supervisor lini pertama pekerja dukungan administratif
- Interaksi di lapangan: 82 persen
- Risiko otomatisasi AI: 50 persen.
- Spesialis pelatihan & pengembangan
- Interaksi di lapangan: 58 persen
- Risiko otomatisasi AI: 29 persen.
Baca juga: Foto Pribadi Disalahgunakan Jadi Bahan Konten AI, Bisa Lapor ke Mana?
Alasan beberapa profesi aman dari ancaman AI
Dikutip dari Visual Capitalist, Jumat (18/7/2025), profesi yang berhadapan dengan publik adalah yang paling aman terhadap ancaman AI.
Setidaknya, profesi manajer tetap sulit tergantikan oleh AI, karena kepemimpinan ketergantungan terhadap penilaian, strategi, dan koordinasi tim.
Meskipun beberapa tugas manajerial dapat dikerjakan oleh AI, elemen manusia tetap penting dalam bidang ini.
Pekerja pemeliharaan dan pengawas konstruksi juga sulit tergantikan oleh AI karena tuntutan fisik dan situasional mereka.
Profesi-profesi ini sering kali melibatkan lingkungan yang kompleks dan bervariasi, sehingga belum dapat dikuasai oleh AI.
Berbagai profesi tersebut menuntut pengambilan keputusan secara langsung, kecerdasan emosional, dan responsivitas waktu secara nyata.
Baca juga: Apakah AI Membuat Kita Lebih Cerdas dari Einstein?
Kegunaan AI saat ini
Analisis Harvard Business Review yang dilakukan oleh Marc Zao-Sanders melacak penggunaan AI terpopuler tahun 2025.
Zao-Sanders memeriksa ribuan unggahan forum selama setahun terakhir sebagai tindak lanjut dari analisis tahun 2024.
Berikut 10 kegunaan AI terpopuler saat ini:
- Terapi dan persahabatan
- Kategori: Dukungan.
- Mengatur hidup
- Kategori: Dukungan.
- Menemukan tujuan
- Kategori: Dukungan.
- Meningkatkan pembelajaran
- Kategori: Pembelajaran dan pendidikan.
- Menghasilkan kode
- Kategori: Bantuan teknis.
- Menghasilkan ide
- Kategori: Pembuatan konten.
- Kesenangan dan omong kosong
- Kategori: Kreativitas dan rekreasi.
- Meningkatkan kode
- Kategori: Bantuan teknis.
- Kreativitas
- Pembuatan konten.
- Hidup sehat
- Kategori: Dukungan.
Baca juga: AI Kill Switch: Urgensi Regulasi Hentikan AI yang Tak Terkendali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.