KOMPAS.com - Puncak hujan meteor Southern Delta Aquariids dan Alpha Capricornids akan berlangsung pada Selasa (29/7/2025) hingga Rabu (30/7/2025).
Pada malam tersebut, langit akan dihiasi sekitar 25 meteor per jam.
Hujan meteor Southern Delta Aquariids yang lebih kuat, dengan perkiraan laju hingga 20 meteor per jam dan aktif dari 18 Juli hingga 12 Agustus.
Sementara, meteor Alpha Capricornids akan muncul 10 kali per jam dan aktif dari 7 Juli hingga 15 Agustus.
Puncak Alpha Capricornids berlangsung pada 29-30 Juli, sedangkan Southern Delta Aquariids dianjurkan untuk diamati pada 24-31 Juli, dikutip dari American Meteor Society.
Lantas, apakah kedua puncak hujan meteor tersebut bisa disaksikan di langit Indonesia?
Baca juga: BRIN Sebut Hujan Meteor Perseid 2025 Bisa Dilihat di Indonesia, Kapan Puncaknya?
Penjelasan BRIN
Peneliti utama bidang astronomi BRIN, Thomas Djamaluddin mengonfirmasi, puncak hujan meteor Southern Delta Aquariids dan Alpha Capricornids bisa diamati pada 29-30 Juli 2025.
Thomas juga memastika, dua hujan meteor tersebut bisa disaksikan dan diamati di seluruh wilayah Indonesia.
Menurutnya, hujan meteor Southern Delta Aquariids dan Alpha Capricornids bisa diamati setelah Bulan tenggelam hingga sebelum Matahari terbit.
"Ya, Southern Delta Aquarids dan Alpha Capricornids dapat diamati sesudah tengah malam sampai menjelang subuh," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/7/2025).
Untuk menyaksikannya, kondisi langit malam harus cerah.
Masyarakat juga dianjurkan untuk berada di tempat yang memandang ke langit tanpa halangan dan jauh dari cahaya lampu.
Thomas memastikan, dua hujan meteor ini tidak menimbulkan dampak sama sekali.
Baca juga: 3 Hujan Meteor Akan Terjadi di Juli–Agustus 2025, Catat Jadwalnya
Terjadinya Southern Delta Aquariids dan Alpha Capricornids
Dilansir dari Live Science, Selasa (22/7/2025), hujan meteor Southern Delta Aquariids berasal dari rasi bintang Aquarius yang berada di cakrawala selatan jika dilihat dari Belahan Bumi Utara.
Aquarius terbit tepat di selatan dan mencapai titik tertinggi di langit pada dini hari bulan Juli.
Hujan meteor terjadi ketika meteoroid dari komet atau asteroid tertinggal di jalur orbit Bumi dan menabrak atmosfer hingga terbakar.
Komet 96P/Machholz yang ditemukan pada 1986 dan membutuhkan waktu 5,3 tahun untuk mengorbit Matahari, merupakan asal dari Southern Delta Aquariids.
Sementara itu, Alpha Capricornids berada pada titik radian rasi bintang Capricornus di samping Aquarius pada malam hari.
Kedekatan posisi ini akan membuat hujan meteor sulit dibedakan.
Meski demikian, Alpha Capricornids cenderung sangat terang, memiliki gerak yang lambat, dan berwarna-warni.
Hujan meteor satu ini merupakan hasil dari Komet 169P/NEAT yang ditemukan pada 2002 dan membutuhkan waktu 4,2 tahun untuk mengorbit Matahari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.