KOMPAS.com – Pemerintah India melaporkan 112 pilot mereka di Maskapai Air India alami stres dan trauma psikologis setelah kecelakaan penerbangan AI-171 di Ahmedabad pada 12 Juni 2025 lalu.
Pihak maskapai melaporkan, 112 pilot mengajukan cuti sakit hanya dalam empat hari setelah insiden pesawat, yang menjadi bentuk reaksi psikologis mendalam dari awak kokpit.
"Air India melaporkan sedikit peningkatan cuti sakit yang dilaporkan oleh pilot di seluruh armada setelah kecelakaan AI-171. Pada 16 Juni 2025, total 112 pilot melaporkan sakit," ujar Menteri Negara Penerbangan Sipil Murlidhar Mohol, Kamis (24/7/2025), dikutip dari Times of India.
Otoritas penerbangan India memerintahkan maskapai, termasuk Air India dan IndiGo, untuk mengadakan program khusus penanganan trauma bagi para awak pesawat.
Baca juga: Keluarga Korban Air India 171 di Inggris Terima Jenazah yang Salah
Para pilot mempertanyakan kronologi insiden yang sebenarnya
Menteri Negara Penerbangan Sipil India, Murlidhar Mohol, menyampaikan bahwa para pilot yang terdampak terdiri atas 51 komandan dan 61 perwira pertama dari berbagai armada.
Para pilot tersebut, terutama yang menangani pesawat jenis Boeing 787, mengaku masih dibayangi trauma akibat insiden kecelakaan tersebut.
Banyak di antara mereka mempertanyakan kronologi insiden yang hingga kini belum terang sepenuhnya.
"Perbincangan di kokpit akhir-akhir ini sebagian besar terbatas pada apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu. Apa yang sebenarnya salah? Hal itu benar-benar membebani kami," ujar beberapa pilot tersebut.
Mereka juga tidak mempercayai adanya teori bunuh diri pilot yang sebelumnya ramai diperdebatkan.
"Kami tidak mempercayai teori bunuh diri pilot yang dipicu oleh laporan awal Aircraft Accident Investigation Bureau (AAIB), sangat dipertanyakan," ujar para pilot.
Baca juga: Bukti Rekaman Kokpit Air India Picu Reaksi Keras Federasi Pilot Setempat
Pemerintah lakukan pencegahan trauma
Dikutip dari Hindustan Times, Jumat (25/7/2025), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA) India mengeluarkan arahan kepada seluruh maskapai besar untuk penanganan trauma pasca-kecelakaan.
Maskapai-maskapai besar penerbangan India, terutama Air India dan IndiGo, diminta untuk mengadakan lokakarya kesehatan mental bagi awak pesawat mereka.
"DGCA telah mengeluarkan surat edaran medis mengenai kesehatan mental awak pesawat dan pengendali lalu lintas udara (ATCO) pada 22 Februari 2023, yang menetapkan pedoman bagi operator (terjadwal dan tidak terjadwal) dan pemeriksa medis yang ditunjuk DGCA," kata Mohol.
Mereka meminta adanya metode yang cepat dan efektif untuk menilai kondisi kesehatan mental para awak pesawat.
Selain itu, maskapai juga disarankan untuk memperkenalkan materi pelatihan khusus yang terpisah dan bersifat mandiri.
Untuk pemantauan berkelanjutan, setiap organisasi penerbangan juga diimbau memiliki Peer Support Program (PSP) atau program dukungan sebaya bagi karyawannya.
DGCA juga mengungkapkan, program tersebut bersifat proaktif dan tidak bersifat menghukum.
Tujuan mereka adalah mendukung awak pesawat dan ATCO dalam mengenali, menghadapi, dan mengatasi masalah psikologis apa pun yang mereka alami.
Baca juga: Fakta Baru: Pilot Air India Serahkan Kendali ke Co-pilot Sebelum Lepas Landas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.