Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UGM Ungkap Cara Mengusir Ketonggeng, Hewan yang Mirip Kalajengking

Baca di App
Lihat Foto
New Moon Reptiles
Ilustrasi ketonggeng yang mirip dengan kalajengking. Dosen UGM bagikan cara mengusir ketonggeng.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Instagram menampilkan video hewan yang mirip kalajengking.

Dalam video tersebut, hewan itu memiliki tubuh yang panjang, berwarna coklat gelap hingga kehitaman, serta sepasang capit besar. 

“Ini kalajengking, kalau yang ini sekilas mirip ya, tapi coba deh perhatiin baik-baik, ekor kalajengking melengkung, beruas, dan ada sengat tajam. Kalau yang ini panjang dan tipis kayak cambuk,” kata akun @se***** pada Selasa (13/5/2025). 

Diketahui bahwa hewan tersebut bernama ketonggeng.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketonggeng hidup di alam bebas, terutama area persawahan. Namun terkadang ketonggeng masuk ke hunian manusia untuk mencari mangsa.

Fisik dan ciri-cirinya yang menyerupai kalajengking menimbulkan pertanyaan, apakah hewan ini juga berbahaya seperti kalajengking? Dan bagaimana cara mengusir ketonggeng?

Baca juga: Dosen UI Ungkap Cara Mengusir Kamitetep yang Bikin Kulit Gatal-gatal

Ketonggeng tak memiliki racun seperti kalajengking

Dosen dan ahli serangga dari Universitas Gadjah Mada, Sukirno, menjelaskan bahwa ketonggeng atau dalam beberapa daerah dikenal dengan nama ketus atau kepitus, memang memiliki kemiripan bentuk dengan kalajengking.

"Ketonggeng (Vinegaroon) dan kalajengking adalah hewan yang sama-sama dimasukkan dalam Klasis Arahnida, namun keduanya berbeda ordo," jelas Sukirno ketika dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (25/7/2025).

Secara ilmiah, ketonggeng dikelompokkan ke dalam Ordo Thelyphonida, sedangkan kalajengking berasal dari Ordo Scorpiones.

Ketonggeng juga dikenal sebagai kalajengking cambuk karena bagian ekornya yang menyerupai cambuk panjang.

Hal itu berbeda dengan sengat beracun yang dimiliki kalajengking.

"Berbeda dengan kalajengking, pada posterior abdomennya, ketonggeng memiliki segmentasi abdomen berbentuk seperti jarum, filamen, cambuk. Tidak seperti kalajengking yang ujung posteriornya memiliki sengat dan kelenjar bisa atau venom," jelas Sukirno.

Baca juga: Pakar UGM Jelaskan Cara Mengusir Semut dari Rumah secara Efektif

Tidak menggigit, tapi bisa mencapit dan keluarkan cairan

Meskipun tidak berbisa, ketonggeng punya cara pertahanan diri yang unik.

Jika merasa terancam, hewan ini akan menyemprotkan cairan asam asetat (vinegar) dan asam oktanoat yang baunya menyengat seperti cuka.

Inilah yang menjadi alasan mengapa ia mendapat julukan "vinegaroon".

“Ketonggeng tidak berbisa dan juga tidak bisa menggigit, hanya bisa mencapit. Tapi cairan asam cuka yang disemprotkan dapat menyebabkan kulit gatal dan panas seperti luka bakar,” kata Sukirno.

Secara umum, ketonggeng tidak berbahaya bagi manusia.

Namun, kontak langsung dengan hewan ini sebaiknya tetap dihindari karena capitnya cukup kuat mencengkeram dan cairan yang dikeluarkannya bisa menimbulkan iritasi ringan pada kulit.

Baca juga: Cara Usir Semut dari Toples Gula, Gunakan 5 Bahan Dapur Ini

Makanan dan habitat ketonggeng

Ketonggeng biasanya hidup di lingkungan lembap seperti hulu sungai, saluran irigasi, sawah, atau kolam.

Ia aktif di malam hari dan memangsa ikan kecil, berudu, serta serangga hama lainnya.

Karena hidupnya di perairan yang bersih dan bebas dari pencemaran, ketonggeng sering dijadikan sebagai bioindikator kualitas air di suatu wilayah.

Baca juga: 9 Cara Mengusir Kalajengking di Rumah secara Alami, Awas Tersengat!

Cara usir ketonggeng dari rumah

Untuk mencegah agar ketonggeng tidak masuk ke dalam rumah, kebersihan dan kelembapan lingkungan perlu dijaga.

"Ketonggeng sangat suka dengan kelembapan tinggi dan adanya hewan mangsa seperti cacing, ikan kecil, jangkrik, kaki seribu, dan arthropoda lainnya," kata Sukirno.

Menutup celah-celah pada dinding dan pintu secara rapat juga dapat mencegah hewan ini menyelinap masuk.

Jika rumah memiliki kolam atau taman air, pastikan dasar kolam dibersihkan secara rutin dan mendapat pencahayaan yang cukup.

Apabila ketonggeng ditemukan di dalam rumah, tidak perlu panik. Gunakan sapu atau karton untuk memindahkannya ke luar rumah.

"Hewan ini tidak berbahaya dan tidak perlu dibunuh, dan Anda sebaiknya menggunakan sapu atau karton untuk mengeluarkannya dari rumah," jelas Sukirno. 

Jika Anda terkena semprotan asam dari ketonggeng, segera cuci bagian yang terkena dengan sabun dan air mengalir.

Bila muncul iritasi atau reaksi lain pada kulit, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Benarkah Kita Generasi Terakhir yang Bisa Melihat Kunang-kunang? Ini Kata Pakar Serangga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi