KOMPAS.com - Puluhan kapsul organik, masing-masing berisi 1000 nyamuk, dijatuhkan dari langit ke hutan Hawaii, negara bagian Amerika Serikat, menggunakan drone pada Juni lalu.
Ribuan nyamuk yang dijatuhkan adalah jenis jantan yang dibiakkan di laboratorium, yang tidak menggigit, dan membawa strain bakteri yang menganggu reproduksi.
Dengan begitu, nyamuk-nyamuk Wolbachia ini membawa bakteri yang membuat telur-telur tidak menetas ketika terjadi perkawinan dengan betina.
Adapun proyek ini bertujuan untuk menekan populasi nyamuk yang bisa memengaruhi keberadaan burung warna-warni di hutan Hawaii.
Diketahui, burung asli Hawaii yang dikenal sebagai honeycreeper, pada awalnya memiliki lebih dari 50 spesies, tapi kini hanya tersisa 17 di seluruh kepulauan.
Nah, berkurangnya populasi burung yang menghiasi udara dengan kicauan ini disebabkan oleh malaria burung yang disebarkan oleh nyamuk invasif tersebut.
Proyek untuk mengendalikan populasi nyamuk ini dipelopori oleh koalisi organisasi demi melindungi burung di Hawaii, dan bernama program "Birds, Not Mosquitoes ".
Baca juga: China Luncurkan Drone Mata-mata Seukuran Nyamuk, Siap Intai Informasi dan Misi Khusus
Bagaimana ribuan nyamuk dijatuhkan dari atas langit?
Dilansir dari CNN, Jumat (25/7/2025), "Birds, Not Mosquitoes" menjalankan proyek ini sejak 2016, dimulai dari menguji berbagai strain Wolbachia pada nyamuk.
Proses ini memakan waktu beberapa tahun, termasuk untuk mengatur regulasi dan keterlibatan masyarakat.
Kemudian, ilmuwan mulai mengembangbiakkan nyamuk dengan galur Wolbachia pada tahun 2022.
Dalam menyebarkan nyamuk-nyamuk ini, para ilmuwan kembali bereksperimen karena medan pegunungan Hawaii rentan terhadap angin kencang dan cuaca yang tidak terduga.
Karena itu, tim mencoba opsi drone dan mengujinya berbulan-bulan dalam iklim yang menantang.
Drone tersebut juga sudah melalui tahap pemeriksaan jangkauan dan perancangan paket pelindung dengan suhu terkontrol.
Pada Juni ini, drone tersebut dioperasikan dengan membawa 23.000 nyamuk. Penggunaan drone ini dinilai lebih aman karena tidak melibatkan manusia di dalam kendaraan.
Nyamuk-nyamuk dimasukkan ke dalam polong-polong kecil berbentuk silinder yang terbuat dari bubur kertas biodegradable yang telah disterilkan.
Lalu, setiap kapsul yang berisi sekitar 1.000 nyamuk jantan ditempatkan dalam kotak pengangkut berpendingin yang terpasang pada drone.
Pengemudi drone, Adam Knox menjelaskan bahwa kapsul-kapsul tersebut akan hancur ketika menyentuh tanah dan nyamuk siap terbang bebas.
Baca juga: Pasukan Nyamuk Serang Penumpang Pesawat IndiGo Saat di Angkasa
Perkembangan populasi nyamuk di Hawaii
Dilansir dari Smithsonian Magazine, Senin (16/7/2025), nyamuk bukanlah hewan asli Hawaii. Serangga kecil tersebut baru berkembang biak pada tahun 1826 setelah kapal penangkap ikan paus tidak sengaja membawanya ke kepulauan.
Nyamuk-nyamuk tersebut bisa berkembang biak di iklim yang hangat dan lembap, seperti lingkungan Hawaii.
Kini, Hawaii telah menjadi rumah bagi delapan spesies nyamuk.
Adapun dua spesies yang paling dikhawatirkan ahli biologi satwa liar adalah Culex quinquefasciatus, yang menyebarkan malaria burung, dan nyamuk Aedes albopictus yang menularkan cacar burung.
Kedua spesies ini lebih suka hidup di dataran rendah yang lebih hangat. Namun, seiring perubahan iklim, para ilmuwan khawatir nyamuk akan segera berkembang biak juga di dataran tinggi.
Sebab, dataran tinggi merupakan benteng terakhir bagi burung honeycreeper.
Karena itu, para ahli berpendapat bahwa membasmi populasi nyamuk, mungkin merupakan satu-satunya cara untuk membuat burung di Hawaii tetap bertahan hidup.
Metode ini telah digunakan di berbagai belahan dunia, termasuk California, Florida, China, dan Meksiko.
Di beberapa wilayah, cara ini digunakan untuk mengendalikan nyamuk yang menularkan penyakit, bukan pada hewan, melainkan manusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.