KOMPAS.com - Peneliti dari Barbados berhasil menemukan kembali ular terkecil di dunia yang sempat hilang dan punah.
Ular tersebut adalah ular benang Barbados. Selama hampir 20 tahun, tak seorangpun pernah melihat ular terkecil di dunia yang pernah diketahui tersebut
“Setelah setahun mencari, Anda mulai merasa sedikit pesimis,” kata petugas proyek di Kementerian Lingkungan Hidup Barbados, Connor Blades.
Beberapa ilmuwan sempat khawatir bahwa ular benang Barbados mungkin telah punah, namun, pada suatu pagi yang cerah, secara tak sengaja Blades yang menemukan ular tersebut.
Lantas, bagaimana ular tersebut dapat ditemukan? dan seperti apa karakteristiknya?
Baca juga: Ular Hingga Tikus Bisa Muncul di Kloset, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Kronologi penemuan ular terkecil di dunia
Dikutip dari AP News, Rabu (23/7/2025), kelompok konservasi Re:wild yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Barbados mengumumkan penemuan kembali ular benang Barbados, spesies endemik yang sempat dianggap punah.
Penemuan itu terjadi pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat, saat dua peneliti, Connor Blades dan petugas program Karibia untuk Re:wild, Justin Springer sedang menyisir area di sekitar pohon langka jack-in-the-box.
Saat Blades tengah membalikkan salah satu batu, ia menemukan ular tersebut.
Karena ukurannya yang terlalu kecil untuk dikenali dengan mata telanjang, Blades menempatkan ular tersebut dalam toples kaca kecil.
Ia mengisinya dengan tanah, substrat, dan serasah daun, lalu membawanya ke laboratorium di Universitas Hindia Barat.
Beberapa jam kemudian, Blades telah mengamati spesimen itu di bawah mikroskop dan sempat kesulitan mengidentifiaksi karena ular itu terus menggeliat.
Ia akhirnya berhasil mengidentifikasi spesies tersebut setelah merekam video dan menganalisisnya dari gambar diam.
“Mereka sangat samar. Anda bisa melakukan survei selama beberapa jam, dan meskipun mereka ada, Anda mungkin tidak melihatnya,” ujarnya.
Baca juga: Dosen Brawijaya dan UGM Ungkap Fakta Ular Weling: Ciri, Habitat, dan Tingkat Bahaya
Karakteristik ular benang barbados
Dikutip dari AP News, ukuran ular benang Barbados yang sangat kecil membuatnya dapat muat di atas sebuah koin.
Menurut Blades, ular ini memiliki garis punggung berwarna kuning pucat yang membentang di sepanjang tubuhnya, serta mata yang terletak di sisi kepala.
Secara visual, spesies ini sangat mirip dengan ular buta Brahminy, atau yang lebih dikenal sebagai ular pot bunga. Perbedaannya terletak pada ukuran, yakni ular pot bunga sedikit lebih panjang dan tidak memiliki garis punggung.
Ular benang Barbados tercatat hanya terlihat beberapa kali sejak tahun 1889. Spesies ini termasuk dalam daftar 4.800 jenis tumbuhan, hewan, dan jamur yang oleh Re:wild dikategorikan sebagai hewan yang “hilang dalam sains”.
Ular ini bersifat buta, hidup dengan cara menggali tanah, dan memangsa rayap serta semut.
Ia bertelur satu butir ramping dalam satu masa bertelur. Saat dewasa, panjang tubuhnya hanya mencapai sekitar 10 sentimeter.
Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Berbisa dan Ular Tak Berbisa
S. Blair Hedges, profesor penemu ular benang barbados pertama kali
S. Blair Hedges, profesor di Temple University sekaligus direktur pusat biologi universitas tersebut, merupakan orang pertama yang mengidentifikasi ular benang Barbados.
Sebelumnya, spesies ini sempat keliru diklasifikasikan sebagai jenis ular lain.
Pada tahun 2008, hasil penemuan Hedges dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, dengan nama ilmiah Tetracheilostoma carlae, yang diberikan untuk menghormati istrinya.
“Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk mencari mereka. Berdasarkan pengamatan saya dan ratusan batu serta benda yang saya gali tanpa hasil, saya rasa ini spesies yang sangat langka,” kenangnya.
Baca juga: Apa Itu Hari Ular Sedunia 2025 dan Mengapa Kita Perlu Peduli?
Penemuan itu dilakukan pada Juni 2006. Saat itu, hanya ada tiga spesimen lain yang diketahui, dua dari spesimen tersimpan di museum London dan satu lagi di museum di California, yang sempat keliru dikira berasal dari Antigua, bukan Barbados.
Hedges mengaku baru menyadari bahwa ia telah mengumpulkan spesies baru setelah melakukan analisis genetik.
“Momen ‘aha’ itu terjadi di laboratorium. Penemuan itu juga mengukuhkan ular benang Barbados sebagai ular terkecil yang pernah diketahui di dunia,” ujarnya.
Ia mengenang bahwa setelah temuannya dipublikasikan, rumahnya dibanjiri surat, foto, dan email dari orang-orang yang mengira telah menemukan spesies yang sama.
“Beberapa fotonya ternyata hanya cacing tanah, dan itu benar-benar menjadi tahun yang penuh ‘gangguan’,” katanya.
Baca juga: 15 Tanaman Ini Bisa Cegah Ular Masuk Rumah, Apa Saja?
Para ilmuwan kini berharap bahwa penemuan kembali ular benang Barbados dapat menjadi momentum penting dalam perlindungan habitat satwa liar.
Banyak spesies endemik di pulau tersebut yang telah punah, termasuk kadal balap Barbados, kadal Barbados, dan salah satu spesies udang gua.
Baca juga: Seberapa Mematikan Gigitan Ular Weling? Kasus Bocah Tewas di Pekalongan Jadi Peringatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.