Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelirumologi Sumba dan Sumbawa

Baca di App
Lihat Foto
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Jupen (12) tengah menggembalakan kuda di Bukit Persaudaraan, Desa Bukit Persaudaraan, Kecamatan Mauliru, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/5/2019). Kuda menjadi salah satu ternak utama yang dipergunakan sebagai belis atau maskawin di Sumba selain kerbau dan babi. Tradisi belis masih berkembang kuat di daerah ini.
Penulis: Jaya Suprana
|
Editor: Sandro Gatra

SEBAGAI penggagas kelirumologi, ternyata saya sendiri sering melakukan kekeliruan antara lain mengenai Sumba dan Sumbawa.

Sebenarnya tidak ada yang keliru pada semantika kata Sumba itu sendiri, baik sebagai istilah pewarna maupun sebagai nama pulau di Indonesia.

Namun entah kenapa, kerap kali saya merasa yakin bahwa pulau Sumba terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat, yang ternyata saya keliru sebab pulau Sumba terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Semula saya duga, baik Sumba maupun Sumbawa adalah nama pulau yang ternyata keliru. Sumba sama sekali tidak sama dengan Sumbawa yang terletak bukan di Nusa Tenggara Timur seperti Sumba, tetapi di Nusa Tenggara Barat, meski Sumbawa secara geografis saling bertetangga dengan Sumba.

Baik Tenggara serta Timur maupun Barat adalah terminologi mata angin, meski tidak ada kelopak atau alis angin, maka wajar jika saya rawan keliru menyebutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan tidak jelas mana yang benar sehingga saya lestari bingung tentang Sumbawa terletak di sebelah Barat Sumba atau Sumba terletak di sebelah Timur Sumbawa atau bagaimana.

Semula saya juga menduga ibukota NTT adalah Bima yang jelas keliru sebab Bima terletak di pulau Sumbawa, sementara ibu kota NTT adalah Kupang yang terletak bukan di pulau Sumba, tetapi Timor.

Bahkan ibu kota NTB bukan Bima yang terletak di pulau Sumbawa, tetapi Mataram yang terletak bukan di Jawa Tengah, namun di pulau Lombok.

Bima di dalam kisah Wayang Purwa maupun Mahabharata adalah adik Yudhistira yang berperawakan tinggi besar serta bersifat berangasan, namun selalu tulus bicara apa adanya bukan lain di mulut lain di hati, sementara sebagai nama kota di Sumbawa Timur tidak ada kaitannya dengan Mahabharata atau Wayang Purwa.

Di Sumbawa Timur, Bima atau yang disebut juga Dana Mbojo telah mengalami perjalanan panjang dan jauh mengakar ke dalam sejarah.

Menurut legenda sebagaimana termaktub dalam Naskah Kuno Kerajaan dan Kesultanan Bima, kedatangan salah seorang musafir dan bangsawan Jawa bergelar Bima di Pulau Satonda merupakan cikal bakal keturunan para Raja Bima dan menjadi permulaan masa pembabakan zaman pra sejarah di tanah Sumbawa ini.

Pada masa itu, wilayah Bima terbagi dalam kekuasaan pimpinan wilayah yang disebut Ncuhi. Nama para Ncuhi terilhami dari nama wilayah atau gugusan pegunungan yang dikuasainya.

Masyarakat Sumba dan Sumbawa memiliki hubungan akrab dengan kuda. Sumbawa tersohor dengan pacuan kuda tradisional “pacua jara”, sementara Sumba termashur dengan parade kuda “pasola” .

Susu kuda merupakan minuman tradisional khas Sumba dan Sumbawa yang tidak ada pada tradisi cowboy di Texas.

Saya juga keliru dalam menduga Sumba dan Sumbawa tidak memiliki daya tarik pariwisata. Terbukti pulau Sumba memiliki cukup banyak daya tarik wisata istimewa berupa petilasan arkeologis megalitikum setara mahakayaraya dengan pulau Malta.

Sementara Sumbawa punya pulau Mojo dengan Amanwana tersohor sebagai sanggraloka terekskusif dan termahal di dunia yang hanya bisa dibayar oleh para tokoh selebritas sekelas Puteri Diana, Yoko Ono, Mick Jagger, atau David Beckham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi