KOMPAS.com - Hasil pemantauan hari tanpa hujan berturut-turut yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, sejumlah wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau, seperti Sumatera Tengah, Jambi, Riau, dan Kalimantan Selatan.
Meski demikian, hujan lebat hingga sangat lebat masih berpotensi terjadi pada Senin (28/7/2025) sampai dengan Selasa (29/7/2025).
Beberapa wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat di antaranya Papua, Kalimantan bagian tengah-utara, Maluku, dan sebagian Sumatera.
Lantas, apa penyebab hujan lebat masih terjadi di tengah periode musim kemarau ini?
Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang 27–31 Juli 2025, Ini Wilayah Terdampak
Penyebab hujan lebat dan angin kencang
BMKG menerangkan, potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia disebabkan karena dinamika atmosfer yang masih terjadi secara signifikan.
Belakangan, BMKG mengidentifikasi kemunculan Siklon Tropis CO-MAY di Laut Filipina dengan kecepatan angin 50 knots dan tekanan 985 hPa di pusat siklon tropis.
Selain itu, BMKG juga memantau adanya Bibit Siklon Tropis 98W di Samudra Pasifik utara Papua New Guinea, dengan kecepatan angin 30 knots dan tekanan 1004 hPa.
"Kondisi tersebut menyebabkan curah hujan di beberapa wilayah menjadi signifikan, terutama di Utara dan Timur Indonesia," ungkap BMKG.
Di sisi lain, anomali positif suhu muka laut atau Sea Surface Temperature (SST) di sejumlah perairan Indonesia turut berkontribusi terhadap peningkatan uap air di atmosfer yang memperkuat pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah utara dan timur Indonesia.
Baca juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 27-28 Juli 2025
Wilayah yang berpotensi hujan lebat pada 28-29 Juli
Dilansir dari Peringatan Dini Cuaca 3 Hari ke Depan, berikut ini sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami hujan lebat dan angin kencang pada Senin (28/7/2025) hingga Selasa (29/7/2025).
Senin, 28 Juli 20251. Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat
- Sumatera: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung
- Jawa: Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur
- Bali dan Nusa Tenggara: Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Kawasan Timur: Maluku
- Papua: Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Selatan
2. Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat
- Bengkulu
- Jawa Barat
- Kalimantan Utara
3. Wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang
- Bali
- Banten
- Bengkulu
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Sulawesi Selatan.
Baca juga: Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah Indonesia pada 26-27 Juli 2025
Selasa, 29 Juli 20251. Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat
- Sumatera: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu
- Jawa dan Bali: Jawa Timur, Bali
- Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Kalimantan: Kalimantan Utara
- Papua: Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua
2. Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat
- Jawa Barat
3. Wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang
- Bali
- Banten
- Bengkulu
- DI Yogyakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Sulawesi Selatan.
Baca juga: Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 25-31 Juli 2025
Imbauan BMKG
Terkait potensi cuaca hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah dalam dua hari ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Waspada terhadap kemungkinan kekeringan hingga potensi kebakaran hutan, hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir
- Waspada potensi kebakaran hutan dan menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang
- Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang
- Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.