Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Juara Bertahan Negara Paling Rajin Berdoa di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi doa. Dalam berbagai riwayat dan sumber sejarah Islam, disebutkan bahwa sejumlah peristiwa besar terjadi pada 10 Muharram menjadikan Asyura sebagai hari refleksi dan pengingat keimanan.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Indonesia menjadi juara bertahan sebagai negara yang paling rajin berdoa di dunia. 

Sejak 2023, Pew Research Center menunjukkan bahwa 95 persen orang dewasa di Indonesia melaksanakan doa harian setiap hari. 

Berdasarkan hasil survei tersebut, tingginya frekuensi doa suatu negara didorong oleh kondisi ekonomi penduduknya. 

Baca juga: Bacaan Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 1447 Hijriah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

World Data menunjukkan bahwa negara-negara dengan peringkat tertinggi dalam praktik doa harian cenderung memiliki penghasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara di peringkat bawah.

Lantas bagaimana penjelasannya? Jika Indonesia berada di peringkat 1, bagaimana ranking negara lainnya?

Indonesia negara paling rajin berdoa 

Menurut laporan terbaru Pew Research Center, Indonesia tetap memimpin dunia dalam hal praktik doa harian. 

Data menyebutkan, terdapat 95 persen orang dewasa yang berdoa setiap hari.

Badan riset tersebut juga mencatat, Indonesia telah mempertahankan posisi ini sejak tahun 2023. Hal ini menunjukkan bagaimana agama memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 

Berdasarkan survei global, angka ini jauh melampaui negara-negara lain. Adapun contohnya seperti negara-negara maju di Eropa dan Australia yang cenderung lebih sedikit melakukan doa harian.

Baca juga: Puasa Katolik: Cara, Doa, Aturan, dan Pantangannya

Survei ini juga menunjukkan bahwa Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang menunjukkan tingginya frekuensi doa. 

Negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia (80 persen) dan Filipina (76 persen), juga mencatatkan tingginya angka doa harian mereka. 

Negara-negara ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, ada variasi dalam tingkat praktik keagamaan antara satu negara dengan negara lainnya.

Berikut daftar negara yang paling rajin berdoa:

  1. Indonesia: 95 persen
  2. Kenya: 84 persen
  3. Nigeria: 84 persen
  4. Malaysia: 80 persen
  5. Filipina: 79 persen
  6. Brasil: 76 persen
  7. Bangladesh : 75 persen
  8. Ghana: 73 persen
  9. Sri Lanka: 72 persen 
  10. Kolombia: 71 persen
  11. India: 71 persen
  12. Afrika Selatan: 63 eprsen
  13. Turki: 63 persen
  14. Peru: 58 persen
  15. Singapura: 45 persen
  16. Meksiko: 44 persen
  17. Amerika Serikat: 44 persen
  18. Chile: 41 persen
  19. Argentina: 39 persen
  20. Yunani: 37 persen. 

Pihak Pew Research Center mendapatkan hasil survei tersebut setelah menghimpun data dari 35 negara. Populasi ini diklaim mewakili separuh penduduk dunia.

Namun, peringkat ini tidak termasuk negara-negara yang tidak menyediakan data terkait kehidupan beragama warganya. 

Pengaruh pendapatan negara dengan frekuensi berdoa 

Namun, pengaruh ekonomi tampaknya turut berperan besar dalam tingginya tingkat doa harian di Indonesia. 

Menurut World Data, penghasilan rata-rata penduduk Indonesia ada di kisaran 401 dollar AS setiap bulan.

Selain Indonesia, Nigeria (84 persen) memiliki pendapatan rata-rata 157 dollar AS per bulan dan Filipina (79 persen) di angka 360 dollar AS per bulan. 

Di negara-negara maju yang memiliki tingkat doa harian yang rendah, terdapat pola yang menunjukkan hubungan antara kestabilan ekonomi dan penurunan aktivitas keagamaan. 

Sebagai contoh, Swedia dengan penghasilan rata-rata 5.076 dollar AS hanya 8 persen penduduknya yang berdoa setiap hari.

Selain itu, Belanda dengan 20 persen penduduk berdoa setiap hari memiliki pendapatan rata-rata sekitar 5,263 dollar AS.

Baca juga: Bacaan Doa Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Anak, Istri, dan Keluarga

Angka pendapatan negara-negara maju tersebut berada jauh di atas negara yang paling rajin berdoa. 

Perbandingan antara angka pendapatan dan tingginya frekuensi doa harian mungkin menunjukkan hubungan yang erat.

Ketika tantangan ekonomi semakin tinggi, maka kebutuhan spiritual masyarakat untuk menghadapinya ditunjukkan melalui praktik doa.

Hal ini sejalan dengan temuan bahwa negara-negara dengan penghasilan lebih rendah cenderung lebih religius.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi