Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kelangkaan BBM di Jember, Kebijakan Pemkab Tuai Protes Warga

Baca di App
Lihat Foto
Antrian kendaraan bermotor di salah satu SPBU di Jember, Jawa Timur yang merupakan efek dari kelangkaan BBM, Senin (29/5/2025).
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, telah memengaruhi kehidupan sehari-hari warga. 

Akibat kelangkaan BBM, antrean panjang di SPBU yang meluas hingga ke Kabupaten Lumajang dan sejumlah sektor usaha mengalami gangguan signifikan. 

Baca juga: Resmi, Harga BBM Pertamina Non-subsidi Naik Mulai 1 Juli 2025, Apa Penyebabnya?

Di tengah situasi ini, pemerintah setempat telah buka suara menawarkan solusi untuk menanggulangi dampak kelangkaan BBM. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja dampak kelangkaan BBM pada kehidupan warga Jember? Bagaimana solusi pemerintah setempat dan apa respons masyarakat?

Warga cari BBM sampai ke luar Jember

Kelangkaan BBM membuat antrean mengular panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) baik di Jember maupun Lumajang. 

Sofi, seorang pengendara sepeda motor asal Jember, menceritakan pengalamannya saat terpaksa mengantre panjang di SPBU Lumajang. 

"Antre dari jam 10 pagi tadi, di Jember gak ada (BBM), cari eceran atau pom mini juga kosong," katanya, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/7/2025). 

Sementara itu, pengendara motor lain asal Lumajang, Fatoni, mengeluhkan keterlambatannya yang disebabkan oleh antrean. 

"Antrenya panjang, ya terganggu, biasanya bisa langsung kerja sekarang harus antre bensin dulu," ungkapnya.

Di balik gangguan tersebut, sektor transportasi juga menjadi sorotan. 

Kendaraan yang seharusnya digunakan untuk mengangkut barang-barang penting malah terhambat oleh kelangkaan BBM. 

Hal ini berpotensi mengguncang perekonomian lokal, terutama bagi usaha kecil dan distribusi barang yang bergantung pada kelancaran transportasi.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Juni 2025, Pertamax Turun

Kegiatan belajar di sekolah dan pekerjaan ASN dilakukan dari rumah

Langkanya BBM juga menyebabkan mobilitas masyarakat terhambat. 

Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Jember mengeluarkan kebijakan darurat sebagai imbas kelangkaan BBM.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, membebaskan pelajar untuk mengikuti pembelajaran daring sementara waktu. 

“Mulai besok (pembelajaran daring) sampai kondisi normal kembali para pelajar Jember boleh mengikuti pelajaran secara daring,” ujarnya dalam jumpa pers, dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/7/2025). 

Langkah serupa juga diterapkan untuk pegawai pemerintah daerah, yang diberikan kelonggaran untuk bekerja dari rumah. 

Namun, hal ini tidak berlak bagi mereka yang bertugas langsung melayani masyarakat. 

"Kami berikan kesempatan sampai kondisi kembali pulih, BBM kembali pulih untuk bekerja dari rumah," tambah Fawait.

Pelayanan kesehatan juga ikut kena imbas

Selain itu, kelangkaan BBM juga memengaruhi pelayanan kesehatan. 

Sebuah fenomena miris terlihat ketika mobil ambulans Dinas Kesehatan Jember ikut antre di SPBU yang kosong. 

"Sudah ada jaminan bahwa Insya Allah ambulans kita akan mendapatkan prioritas. Kita jamin ambulans kita aman," kata Fawait, dilansir dari Kompas.com, Senin (28/7/2025). 

Namun, banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini. Apalagi, kelangkaan bahan bakar mempengaruhi layanan kesehatan yang sangat vital.

Baca juga: Malaysia Bakal Turunkan Harga BBM Subsidi RON 95 Jadi Rp 7.680

Gubernur Jatim ingatkan jangan panic buying

Di tengah kekacauan ini, fenomena panic buying atau pembelian berlebihan juga memperburuk antrean di SPBU. 

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan bahwa fenomena ini terjadi karena banyak masyarakat yang khawatir akan kehabisan BBM. 

"Kapasitas masih di atas setengah, kenapa, takut kehabisan," kata Emil, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/7/2025). 

Ia menegaskan bahwa antrean mengular bukan disebabkan oleh kekosongan stok, melainkan karena banyaknya kendaraan yang berbondong-bondong mengisi BBM.

Padahal banyak di antara kendaraan itu tangkinya masih penuh.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, pengiriman BBM ke Jember telah dilakukan dengan menggunakan truk tangki berkapasitas besar dari Surabaya, Malang, dan Solo. 

"Sehingga sekarang sebenarnya stok sudah ada, sudah terisi," tuturnya. 

Emil juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari panic buying agar antrean bisa segera teratasi.

Baca juga: Apakah Harga BBM Naik Imbas Konflik Israel-Iran? Ini Kata Pertamina

Respons masyarakat terkait langkah pemerintah 

Meskipun Pemkab Jember telah memberikan solusi untuk WFH bagi siswa sekolah dan ASN, masyarakat memberikan reaksi keras.

Hal ini dapat dilihat dari unggahan akun Instagram @infojember yang menampilkan Bupati Jember ketika mengumumkan WFH bagi ASN dan pembelajaran daring untuk para siswa. 

Banyak di antara masyarakat menginginkan solusi yang lebih nyata. Pasalnya, mereka menyaksikan bahwa sektor perekonomian sudah mulai lesu karena distribusi BBM di Jember terhambat. 

Selain itu, masyarakat juga bertanya-tanya bagaimana sektor usaha lain yang mengandalkan mobilitas dapat melanjutkan operasionalnya jika Pemkab mengandalkan solusi sedemkian rupa.

Saat ini, masyarakat Jember meminta agar Pemkab lebih memperhatikan nasib mereka. 

"Saya harap ini solusi jangka pendek, bukan hanya pelajar pak yang jadi fokusnya. Masih banyak warga Jember yang saat ini bertarung antara membeli beras atau BBM. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua. Amin....," kata akun @dy****wi. 

Baca juga: Ironi Balikpapan, Dijuluki Kota Minyak tapi Alami Kelangkaan BBM

"Kok pegawai pemkab aja yang dipikir? Terus nasibnya pegawai swasta gimana pak? Ancen njaluk dihujat samean pak," ujar akun @pi****ty. 

"Gus, yang penting gimana caranya siklus BBM bisa jadi normal lagi..sudah dibantu dari depo barat, gak cuma nunggu dari timur, harusnya sih sudah normal. Dalanan sepi, warung-warung sepi, orang-orang numpuk di pom!!!! Ini sudah hari ke sekian lho, sampe normal kembali iki sampe kapan? Bbm bukan langka lho," komentar akun @mi****ha. 

Berdasarkan komentar-komentar warganet asal Jember, sektor ekonomi yang lebih luas, seperti distribusi barang dan jasa menjadi perhatian. Usaha kecil, yang bergantung pada pengiriman barang menggunakan kendaraan bermotor, merasakan dampak paling besar. 

Terhambatnya pasokan barang di tengah kelangkaan BBM ini semakin memperburuk kondisi perekonomian daerah.

(Sumber: Kompas.com/Miftahul Huda, Mega Silvia | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Bilal Ramadhan, Andi Hartik)

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi