Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Gempa Terbesar dalam Sejarah yang Memicu Tsunami

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi gempa.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7/2025) hingga memicu tsunami di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Ini menjadi salah satu gempa terbesar pada era modern.

Sejak para ilmuwan mulai mengukur kekuatan gempa pada awal 1900, sejumlah peristiwa gempa besar terjadi dan memicu tsunami.

Banyak di antaranya tergolong sebagai gempa megathrust, yakni jenis gempa paling kuat yang biasanya terjadi di zona subduksi aktif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja gempa bumi terbesar di dunia yang pernah tercatat dalam sejarah hingga memicu adanya tsunami?

Baca juga: Cerita Korban Gempa Rusia M 8,7: Tanah Seperti Ombak, Lihat Tsunami 1,7 Meter

8 gempa terbesar yang memicu tsunami

Dikutip dari Live Science, Rabu (30/7/2025), berikut 8 gempa terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah hingga memicu tsunami:

1. Valdivia, Chili (1960) Magnitudo 9,5

Gempa terbesar dalam sejarah tercatat terjadi di Valdivia, Chili, pada 22 Mei 1960, dengan magnitudo 9,5.

Peristiwa ini menewaskan sekitar 1.655 orang, melukai ribuan lainnya, dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

Gempa tersebut juga memicu tsunami yang berdampak lintas negara. Sebanyak 61 orang dilaporkan tewas di Hawaii, 138 di Jepang, dan 32 di Filipina.

Berdasarkan data USGS, gempa ini terjadi di zona subduksi antara Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan.

Baca juga: Gunung Klyuchevskoy di Kamchatka Meletus Usai Gempa Guncang Rusia

2. Prince William Sound, Alaska (1964) Magnitudo 9,2

Gempa bumi besar terjadi di wilayah Alaska, tepatnya di daerah Prince William Sound pada 27 Maret 1964.

Gempa ini memicu tsunami dan menewaskan 128 orang. Kerugian akibat bencana ini mencapai lebih dari Rp 5 triliun.

Gempa ini terjadi di sepanjang patahan aktif antara Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Pasifik. Durasi guncangan gempa sekitar 3 menit.

Selain memicu tsunami, gempa juga menyebabkan longsor besar di wilayah Anchorage yang mengakibatkan kerusakan parah.

Jaringan pipa air, gas, saluran pembuangan, telepon, dan listrik di berbagai wilayah juga terputus.

Baca juga: BMKG Resmi Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia akibat Gempa Rusia

3. Sumatera (2004) Magnitudo 9,1

Gempa terbesar ketiga dalam sejarah tercatat terjadi di Sumatera pada Minggu 26 Desember 2004.

Gempa ini memicu tsunami besar yang menewaskan hampir 300.000 orang dan menyebabkan sekitar 1,2 juta orang mengungsi. Peristiwa ini berdampak di 10 negara, terutama di kawasan Asia Tenggara dan Afrika Timur.

Tsunami yang dihasilkan oleh gempa ini tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan sepanjang sejarah dan menjadi penyebab korban jiwa terbanyak.

Gelombang tsunami tersebut terdeteksi oleh alat pengukur pasang surut di seluruh dunia, mulai dari Samudra Hindia, Pasifik, hingga Atlantik.

Menurut USGS, gempa ini terjadi di sepanjang zona subduksi antara Lempeng Hindia dan Lempeng Mikro Burma. Zona patahan besar tersebut terletak di lepas pantai dan memiliki panjang hampir setara negara bagian California, Amerika Serikat.

Baca juga: Perbandingan Gempa Rusia M 8,7 dengan Megathrust Kamchatka M 9,0 73 Tahun Lalu

4. Tohoku, Jepang (2011) Magnitudo 9,1

Gempa berkekuatan M 9,1 mengguncang Tohoku, Jepang, pada 11 Maret 2011. Gempa ini memicu tsunami besar yang menewaskan lebih dari 15.700 orang, dengan ribuan lainnya hilang dan terluka, serta lebih dari 130.000 orang mengungsi.

Gempa ini menyebabkan kerusakan pada lebih dari 332.000 bangunan, serta menghancurkan infrastruktur jalan, jembatan, dan jalur kereta.

Tak hanya itu, gelombang tsunami juga menghantam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dan memicu salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

Gelombang tsunami menyebar hingga ke Hawaii, California, dan bahkan mencapai Antartika, memecahkan bongkahan es besar di lapisan es Sulzberger.

Menurut USGS, gempa ini terjadi akibat patahan dorong di dekat Palung Jepang pada batas lempeng Pasifik dan Amerika Utara.

Baca juga: 8 Wilayah Indonesia yang Alami Tsunami akibat Gempa Rusia, Mana Saja?

5. Semenanjung Kamchatka, Rusia (1952) Magnitudo 9,0

Gempa berkekuatan M 9,0 tercatat di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia, pada 4 November 1952.

Gempa ini memicu tsunami setinggi 13 meter. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tsunami tersebut menyebabkan kerusakan besar di Hawaii.

6. Lepas Pantai Maule, Chili (2010) Magnitudo 8,8

Pada 27 Februari 2010, gempa dan tsunami melanda wilayah tengah Chile.

Lebih dari 1,8 juta orang terdampak akibat gempa ini, menewaskan sedikitnya 500 orang dan menyebabkan 800.000 orang mengungsi.

Gempa ini terjadi di zona subduksi aktif antara Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan.

Peristiwa ini terjadi hanya satu bulan setelah gempa berkekuatan M 7,0 mengguncang Port-au-Prince, Haiti, yang menewaskan lebih dari 200.000 orang.

Baca juga: Pakar Ungkap Gempa Rusia Bisa Picu Tsunami Secepat Pesawat Terbang, Ini Wilayah Terdampak

7. Lepas Pantai Ekuador dan Kolombia (1906) Magnitudo 8,8

Pada 31 Januari 1906, gempa berkekuatan M 8,8 mengguncang lepas pantai Ekuador dan Kolombia, memicu tsunami besar yang menewaskan 500 hingga 1.500 orang.

Gelombang tsunami tersebut menyebar luas, mencapai pantai Amerika Tengah, San Francisco, hingga Jepang.

Gempa terjadi di zona subduksi antara Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan. Namun, karena terjadi lebih dari satu abad lalu, catatan peristiwa tersebut terbatas.

Menurut USGS, saksi mata di Teluk Honolulu melaporkan gelombang besar yang membalikkan kapal-kapal dan menghantam daratan secara tiba-tiba.

Baca juga: Gempa Rusia 8,7 M Ulang Megathrust 1952 yang Picu Tsunami 18 Meter, Ini Sejarahnya

8. Semenanjung Kamchatka, Rusia (2025) Magnitudo 8,8

Pada Rabu (29/7/2025), gempa berkekuatan M 8,8 mengguncang wilayah sekitar Semenanjung Kamchatka, Rusia.

Gempa ini memicu peringatan tsunami di sejumlah wilayah Pasifik, termasuk Amerika Utara, Amerika Selatan, Jepang, Rusia, hingga Indonesia.

Menurut USGS, gempa terjadi akibat gesekan antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara, kemungkinan dipicu oleh pergeseran besar di sepanjang zona patahan.

Peristiwa ini menjadi gempa terbesar sejak gempa Tohoku di Jepang pada 2011.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi