KOMPAS.com - Menentukan AI model (model AI) yang "paling cerdas" bersifat subjektif dan bergantung pada tes spesifik dan tolok ukur yang digunakan.
Saat ini ada banyak model kecerdasan buatan (AI) yang diciptakan dengan tingkat kemampuan mengolah perintah yang bervariasi.
Berikut ini beberapa model AI paling cerdas berdasarkan performanya dalam tes IQ Mensa Norwegia, menurut data yang dikumpulkan oleh Tracking AI.
Tes Mensa adalah tes IQ yang diakui secara luas dan cukup sulit, biasanya digunakan untuk mengevaluasi kecerdasan manusia.
Baca juga: Tips Sukses Ala Bill Gates, di Tengah Gempuran AI
Lantas, mana saja model AI paling cerdas di dunia? Berikut ulasannya.
Model AI paling Cerdas
Berikut daftar 10 model AI paling cerdas berdasarkan skor tes IQ Mensa Norwegia:
- OpenAI o3 Pro, skor tes IQ Mensa Norwegia: 137
- OpenAI o3, skor tes IQ Mensa Norwegia: 135
- Gemini 2.5 Pro, skor tes IQ Mensa Norwegia: 131
- Claude-4 Sonnet, skor tes IQ Mensa Norwegia: 121
- OpenAI o4 mini, skor tes IQ Mensa Norwegia: 117
- Claude-4 Opus, skor tes IQ Mensa Norwegia: 115
- Grok-4, skor tes IQ Mensa Norwegia: 114
- OpenAI o3 Pro (vision), skor tes IQ Mensa Norwegia:103
- Llama 4 MAverick, skor tes IQ Mensa Norwegia: 101
- DeepSeek R1, skor tes IQ Mensa Norwegia: 98.
Baca juga: Daftar Profesi yang Disebut Paling Aman dari Ancaman AI
*Data Tracking AI per 30 Juli 2025.
Baca juga: Saingi Google Chrome, OpenAI Akan Hadirkan Browser Berbasis AI
Model o3 Pro berbasis teks OpenAI berada di puncak dengan skor 137 pada tes IQ Mensa, yang menempatkannya dalam kategori "jenius".
Sebagai bagian dari ChatGPT, model AI o3 Pro juga merupakan salah satu alat AI terpopuler di dunia.
Sebagai informasi, skor IQ Mensa Norwegia manusia rata-rata berkisar antara 90 hingga 110, sementara skor di atas 130 biasanya dianggap jenius.
Baca juga: Google Rekrut Pakar AI Asal India Varun Mohan dengan Mahar Rp 39 Triliun, Apa Rencananya?
Apa itu model AI?
Model AI adalah program komputer atau algoritma yang telah dilatih dengan set data informasi yang besar.
Dilansir dari laman Google Cloud, proses pelatihan tersebut memungkinkan model AI mempelajari pola dan hubungan dalam data.
Sehingga dapat membuat prediksi atau keputusan tentang data baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Baca juga: Chatbot AI Kalahkan 30 Matematikawan Top Dunia, Jawab Soal yang Belum Terpecahkan
Model AI dirancang berdasarkan cara berpikir manusia, meniru kemampuan manusia untuk belajar, bernalar, dan membuat keputusan.
Namun, tidak seperti manusia, model AI dapat memproses data dalam jumlah besar dan mengidentifikasi pola halus yang mungkin terlewatkan oleh manusia.
Kemampuan ini membuat model AI sangat cocok untuk menangani masalah kompleks yang memerlukan analisis set data rumit, yang dapat menghasilkan solusi yang lebih efisien dan akurat dibandingkan metode tradisional.
Baca juga: Ilmuwan China Manfaatkan AI untuk Temukan Sejarah Bumi yang Hilang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.