KOMPAS.com - Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menyatakan penolakannya terhadap aksi pengibaran bendera bergambar bajak laut dari serial One Piece yang dilakukan oleh sejumlah pengemudi truk dan masyarakat.
Ia menilai tindakan tersebut berpotensi menjadi simbol pembangkangan terhadap negara, terlebih menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus.
Firman menegaskan bahwa penggunaan bendera One Piece yang menjadi simbol bajak laut dalam konteks publik bisa mengarah pada bentuk provokasi yang mengikis nilai-nilai kebangsaan.
“Ini bisa masuk kategori tindakan makar. Tidak boleh dibiarkan dan harus ada penindakan tegas,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/7/2025).
Ia menambahkan, maraknya penyebaran simbol semacam itu tak lepas dari derasnya arus digital yang memungkinkan penyebaran informasi sesat dan provokatif secara masif.
Baca juga: Pengibraan Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Apakah Boleh?
Menurutnya, DPR bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus memantau fenomena ini sebagai bagian dari upaya menjaga integritas ideologi negara.
Logo One Piece yang terkenal dengan gambar tengkorak memakai topi jerami yang melambangkan kelompok bajak laut fiksi dalam seri manga dan anime Jepang itu menuai pro dan kontra ketika dikaitkan dengan momen sakral kenegaraan.
Fenomena ini pun memantik kembali diskusi soal batas antara budaya populer dan penghormatan terhadap simbol-simbol nasional, terutama saat suasana peringatan kemerdekaan semakin terasa di berbagai penjuru Tanah Air.
Namun, sebenarnya apa makna bendera One Piece tersebut?
Baca juga: Ketika Pemerintah Merasa Terancam dengan Pengibaran Bendera One Piece
Makna bendera One Piece
Dilansir dari Logomak, logo legendaris One Piece yang diperkenalkan pada 1999 dirancang dengan perpaduan apik antara visual yang menarik dan tipografi yang penuh makna.
Simbol topi jerami dalam logo bukan sekadar elemen dekoratif, melainkan representasi dari nilai-nilai utama yang dijunjung sang tokoh utama yaitu Luffy yang dijuluki bajak laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates).
Bendera One Piece merepresentasikan kebebasan, loyalitas, dan tekad untuk melindungi sahabatnya.
Baca juga: Kapan Waktu Tepat Mulai Pasang Bendera Merah Putih? Ini Anjuran Pemerintah
Bendera bajak laut Topi Jerami bukan sekadar ikon dari dunia fiksi One Piece.
Logo yang menampilkan tengkorak tersenyum dengan topi khas Luffy ini sarat dengan pesan simbolik yang menggambarkan nilai-nilai utama kru dan karakter sang kapten.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (1/8/2025), berikut makna di balik setiap elemen dalam logo ikonis tersebut:
Tengkorak dan tulang bersilangSebagai elemen klasik Jolly Roger, simbol ini menandakan identitas bajak laut.
Topi jeramiTopi yang dikenakan tengkorak bukan sembarang aksesori. Ini adalah warisan dari Shanks si Rambut Merah kepada Luffy, yang menjadikannya simbol impian, kebebasan, dan tekad yang tak tergoyahkan.
Senyuman lebarEkspresi ceria pada tengkorak menggambarkan semangat khas Luffy yang menggambarkan kebebasan dan kegembiraan bahkan di tengah bahaya.
Baca juga: Ini Aturan, Tata Cara, dan Larangan Pemasangan Bendera Merah Putih untuk HUT ke-80 RI
Asal-usul bendera One Piece
Dilansir dari Zenbusiness, Kamis (13/3/2025), ada beberapa teori mengenai asal-usul nama Jolly Roger.
Salah satunya menyebut bahwa nama tersebut berasal dari istilah Perancis “jolie rouge” atau "merah cantik", mengacu pada bendera merah yang konon digunakan bajak laut Perancis untuk melambangkan kekejaman.
Teori lain mengaitkan istilah itu dengan kata “rogue” yang berarti penipu.
Sementara itu, ada pula yang percaya bahwa istilah "Old Roger" merujuk pada julukan lama untuk sosok Iblis, memperkuat kesan mengerikan dari lambang tersebut.
Logo resmi One Piece yang diperkenalkan pada 1999 bukan sekadar tulisan biasa, setiap elemen visual di dalamnya mengandung makna.
Baca juga: 4 Fakta Kasus PSHT yang Viral usai Bentangkan Bendera di Jepang
Huruf "O" di awal logo menampilkan tengkorak memakai topi jerami, lengkap dengan tali yang dijepit di mulutnya dan tulang bersilang sebagai latar.
Huruf "I" diganti dengan siluet karakter utama yang berdiri tegak, menambah sentuhan naratif dalam desain.
Sedangkan huruf "E" dimodifikasi menyerupai jangkar, dengan tali yang melilit seluruh rangkaian huruf sebagai simbol perjalanan dan keterikatan dengan laut.
Warna logo pun menyampaikan nuansa tematik yang kuat, biru gradasi menggambarkan lautan, sementara elemen tengkorak didominasi warna hitam-putih, topi dengan sentuhan kuning dan merah, serta tali berwarna coklat.
Tipografi yang tebal, memanjang, dan bersudut tajam memperkuat kesan berani dan agresif, cerminan semangat bajak laut dalam kisah ini.
Baca juga: 3 Fakta soal Foto Bendera Israel di Puncak Rinjani yang Viral
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.