KOMPAS.com - Govinda Kumar (1) yang tinggal di desa Bankatwa, Bihar, bagian timur India, mendadak populer setelah kisahnya menggigit kepala ular kobra hingga putus diberitakan pada Jumat (25/7/2025).
Diceritakan, pada saat itu, Govinda sedang bermain di kebun halaman belakang dan mendapati ular berbisa sepanjang 1 meter melata mendekatinya,
Dilansir dari The Straits Times, Selasa (29/7/2025), anak kecil itu mengira bahwa ular di dekatnya adalah mainan.
Ia pun meraihnya dan kobra itu melilit tangan Govida. Karena terkejut, anak itu menggigit kepala ular hingga terputus.
"Dia menggunakan gigi untuk menggigitnya. Kami datang dan memperhatikan bahwa itu adalah ular kobra. Dia membunuhnya di tempat," terang nenek Govinda, Mateshwari Devi.
Bocah itu kemudian pingsan dan keluarga segera melarikannya ke rumah sakit.
Baca juga: Video Viral Ular Merayap di Kap Mobil, Dosen UGM Ungkap Jenis dan Penyebab Kemunculannya
Lebih bahaya digigit daripada menggigit ular
Govinda dibawa ke Government Medical College di Bettiah, Bihar untuk menjalani perawatan khusus.
Dokter yang merawat Govinda, Kumar Saurabh mengatakan bahwa anak itu telah menelan sebagian bisa ular saat menggigitnya.
"Saat kami menerima anak itu, wajahnya bengkak, terutama di bagian mulutnya," kata Saurabh, dikutip dari BBC, Selasa (29/7/2025).
Saurabh mengatakan, dia juga merawat anak yang digigit kobra lainnya pada hari yang sama.
Menurut dia, kedua anak tersebut berhasil selamat. Dia pun menjelaskan bahwa kasus Govinda sangat berbahaya, tetapi digigit ular lebih membahayakan.
Dia menerangkan, bisa ular kobra yang digigit Govinda tidak sampai masuk ke dalam aliran darah.
"Anak laki-laki itu menggigit ular kobra, tetapi ular itu tidak mampu menggigitnya," kata dia.
Sementara itu, menurut Saurabh, digigit kobra lebih membahayakan dibanding dengan menggigitnya, seperti yang dilakukan Govinda.
Sebab, ketika ular tersebut menggigit manusia, bisanya akan menembus aliran darah.
"Ketika kobra menggigit manusia, racunnya masuk ke aliran darah dan menyebabkan neurotoksisitas yang mengganggu sistem saraf dan merusak jaringan," papar dia.
Sementara itu, ketika manusia menggigit ular kobra, maka bisa ular hanya akan mencapai sistem pencernaan.
Dengan begitu, tubuh manusia akan menetralkan racun tersebut dan bisa akan keluar.
Saurabh mengatakan, kondisi terburuk dari menggigit ular tersebut adalah pendarahan di saluran pencernaan.
Govinda kemudian dipulangkan sehari setelah dirawat, yaitu pada Sabtu (26/7/2025).
Baca juga: Ular Terkecil di Dunia Ditemukan Kembali di Barbados, Menghilang 20 Tahun dan Sempat Dianggap Punah
India, rumah bagi berbagai spesies ular
Menurut data WHO pada 2023, hewan melata ular telah menggigit sekitar 5,4 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.
Selain itu, tercatat bahwa gigitan ular telah menyebabkan sebanyak 137.880 kematian.
Adapun jumlah orang yang mengalami amputasi atau cacat permanen dimungkinkan mencapai tiga kali lebih tinggi dari angka kematian.
Sementara itu, India menyumbang sekitar setengah dari total kasus kematian akibat gigitan ular, menurut laporan News Decoder pada awal 2025.
Negara ini dijuluki sebagai "ibu kota gigitan ular sedunia" dengan angka kematian akibat gigitan ular meningkat selama musim hujan.
Sekitar 300 spesies ular berada di India, dengan sebanyak 60 spesies sangat berbisa, meliputi ular beludak Russell, ular weling, dan ular beludak sisik gergaji.
Ular kobra India melengkapi daftar empat spesies utama yang menyerang dengan gigitan terbanyak di negara itu.
Walaupun begitu, jumlah kematian akibat gigitan ular di India banyak yang belum dilaporkan karena kurangnya akses medis, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.