KOMPAS.com – Sebuah unggahan di media sosial Instagram menyebutkan fenomena sosok ibu yang disebut lebih pelit dan irit dibanding sosok ayah.
Unggahan tersebut dengan menceritakan tentang seorang ibu yang dapat membeli barang lebih banyak dibanding ayah dengan nominal yang jauh lebih kecil.
“Kenapa sih Ibu-ibu lebih ‘pelit’ daripada Bapak-bapak? Ibu tuh kalau belanja bisa dapat satu kantong belanjaan penuh cuma dengan uang Rp 100 ribu. Sementara ayah pergi ke minimarket bentar pulang-pulang bon-nya Rp 200 ribu padahal cuma bawa dua barang?” tulis akun @res******m pada Rabu (30/7/2025).
Fenomena tersebut menarik, sebab membandingkan sosok ibu yang dinilai dapat mengatur keuangan dengan lebih irit dibanding ayah.
Ibu dinilai dapat memaksimalkan uang yang dimiliki untuk membelanjakan kebutuhan dibanding sosok ayah.
Lantas, apa faktor penyebab sosok ibu bisa belanja lebih banyak dengan uang sedikit tak seperti sosok ayah?
Mengapa ibu lebih irit daripada ayah?
Psikolog dan dosen Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo menjelaskan bahwa fenomena tersebut dapat dipahami dari berbagai perspektif.
“Dalam banyak budaya, ibu sering kali berperan sebagai pengelola keuangan rumah tangga,” jelasnya ketika dihubungi oleh Kompas.com pada Sabtu (2/8/2025).
Ia melanjutkan, bahwa sosok ibu bertanggung jawab untuk mengatur anggaran, seperti halnya membeli kebutuhan sehari-hari dan memastikan keuangan keluarga tetap stabil.
Peran itulah yang membuat ibu lebih cenderung untuk berhemat dan lebih ketat dalam mengelola keuangan.
Sementara itu, sosok ayah sering kali dianggap sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga. Ayah akan membelikan kebutuhan atau keinginan yang dianggapnya penting.
"Dalam beberapa kasus, ayah mungkin lebih cenderung untuk membelanjakan uang untuk kebutuhan atau keinginan yang dianggap penting, baik untuk diri sendiri maupun keluarga," ujar Ratna.
Baca juga: Ibu Mewariskan Gen Kecerdasan, Lantas Apa yang Diwariskan oleh Ayah?
Pengalaman masa lalu dan keterlibatan langsung dalam rumah tangga
Ratna menjelaskan, jika dari perspektif psikologis, pengalaman masa lalu dapat menjadi salah satu penyebabnya.
"Seperti pengalaman masa lalu, ibu mungkin pernah mengalami kesulitan keuangan," jelas Ratna.
Hal itulah yang dapat membuat Ibu lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan untuk menghindari kesulitan serupa di masa depan.
Selain itu, peran ibu sebagai pengasuh membuat mereka sering kali lebih terlibat dalam pengasuhan anak dan pengelolaan rumah tangga, sehingga mereka lebih sadar akan pentingnya mengelola keuangan dengan bijak untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Ibu cenderung untuk menghindari risiko keuangan yang tidak perlu sebab mengetahui kebutuhan pengelolaan rumah tangga,” tambahnya.
Namun, perlu diingat bahwa perilaku ini tidak berlaku untuk semua keluarga dan dapat berbeda-beda tergantung pada dinamika keluarga dan nilai-nilai yang dianut.
“Semakin pelit, maka semakin kita belajar bahwa uang tak mudah didapatkan sehingga memang perlu digunakan dengan sangat hati-hati,” ujar Ratna.
Baca juga: Ibu-ibu WNI Tangkap Pencopet di Paris, Aksinya Tuai Pujian Warganet
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.