KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 90S di wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, sistem ini mulai terbentuk pada Sabtu (2/8/2025) pukul 13.00 WIB di wilayah Samudra Hindia barat daya Sumatera.
Berdasarkan hasil analisis pada Senin (4/8/2025) pukul 01.00 WIB, pusat sirkulasi Bibit Siklon Tropis 90S berada di sekitar 10,5 derajat lintang selatan (LS) dan 94,3 derajat bujur timur (BT) dengan tekanan minimum sekitar 1005 hPa.
"Bibit Sikon Tropis 90S menunjukkan perkembangan dalam 24 jam terakhir," kata Andri kepada Kompas.com, Senin (4/8/2025).
Sementara itu, pengamatan angin permukaan laut dari ASCAT menunjukkan, angin dengan kecepatan 25 knot dominan di bagian tenggara hingga selatan sistem, sedangkan angin berkecepatan 30 knot hanya terpantau di sebagian kecil wilayah selatan.
Baca juga: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Agustus 2025
Potensi Bibit Siklon Tropis 90S berkembang jadi siklon
Pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 90S didukung oleh beberapa kondisi, seperti aktifnya gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang frekuensi rendah (Low Frequency) di sekitar sistem.
Suhu muka laut yang hangat berkisar antara 29–30 derajat Celsius, kelembapan yang cukup tinggi di berbagai lapisan atmosfer, serta vortisitas permukaan yang menunjukkan tanda-tanda penguatan, juga mendukung pertumbuhan bibit siklon tersebut.
Selain itu, nilai vertical wind shear yang tergolong rendah hingga sedang (10–20 knot) juga cukup mendukung perkembangan lebih lanjut dari sistem ini.
Baca juga: 4 Wilayah Masuk Puncak Musim Kemarau Agustus 2025, Ini Data Lengkap BMKG
"Dalam 24 jam ke depan, intensitas Bibit Siklon Tropis 90S diperkirakan akan tetap stabil (persisten) dengan arah pergerakan menuju selatan–barat daya, menjauhi wilayah Indonesia," kata Andri.
Ia menambahkan, dalam 48–72 jam ke depan, intensitas sistem ini diperkirakan tetap persisten, namun cenderung mulai melemah seiring dengan pergerakan sistem ke wilayah dengan vertical wind shear yang lebih kuat.
Arah pergerakan diperkirakan tetap ke selatan–barat daya dan semakin menjauhi wilayah Indonesia.
"Potensi Bibit Siklon Tropis 90S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada pada kategori sedang, sementara dalam 48–72 jam ke depan menurun menjadi kategori rendah," jelas Andri.
Baca juga: BMKG: Peringatan Gelombang Tinggi 6 Meter di Wilayah Ini sampai 5 Agustus 2025
Dampak Bibit Siklon Tropis 90S
Lebih lanjut Andri mengatakan, keberadaan Bibit Siklon Tropis 90S dapat memicu dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.
Beberapa dampak yang timbul dapat berupa potensi angin kencang dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.
Untuk lebih jelasnya, berikut dampak Bibit Siklon Tropis 90S pada 4-5 Agustus 2025:
1. Angin kencangBerikut wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang karena Bibit Siklon Tropis 90S:
- Pesisir barat Lampung
- Pesisir selatan Banten hingga Jawa Barat.
Baca juga: Ramai Narasi Monsun Australia Kembali Menguat dan Picu Suhu Dingin, Apa Kata BMKG?
2. Gelombang tinggiBerikut wilayah yang berpotensi dilanda gelombang tinggi karena Bibit Siklon Tropis 90S:
Gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter (Moderate Sea) berpeluang terjadi di wilayah perairan berikut:
- Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di beberapa wilayah perairan berikut:
- Samudra Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai
- Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung
- Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur.