Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/S Widodo
Ilustrasi hujan. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat sepekan ke depan.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, Bibit Siklon Tropis 90S yang terdeteksi pada Sabtu (2/8/2025) di wilayah Indonesia sudah punah.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, sebagian wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) saat ini masih berada dalam periode musim kemarau.

"Sudah punah bibit siklon tropisnya, per hari ini jam 07.00 pagi. Jadi sudah tidak berpengaruh terhadap pola cuaca di indonesia," kata Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani kepada Kompas.com, Rabu (6/8/2025).

Kendati demikian, tambah dia, potensi hujan masih dapat terjadi, tergantung pada dinamika atmosfer yang sedang dominan dan memengaruhi peningkatan curah hujan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG mencatat, dalam tiga hari terakhir, hujan lebat hingga esktrem terjadi di Maluku (205.3 mm/hari), Kalimantan Barat (89.5 mm/hari), Jawa Tengah (83 mm/hari), dan Jabodetabek (121.8 mm/hari).

Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan?

Baca juga: BMKG: Dampak Bibit Siklon Tropis 90S Meluas, Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi


Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat sepekan ke depan

Andri menyampaikan, berdasarkan analisis kondisi atmosfer terkini, terdapat sejumlah faktor yang mendorong peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

Salah satu faktor utamanya adalah aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini secara spasial berpengaruh di wilayah Indonesia bagian barat.

"Fenomena ini dikenal mampu memicu peningkatan aktivitas konveksi, yang berdampak pada meningkatnya pembentukan awan hujan," jelasnya.

Selain itu, suhu permukaan laut yang masih tergolong hangat turut memperkuat pasokan uap air ke atmosfer, menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya hujan.

Baca juga: Ada Bibit Siklon Tropis 90S di Indonesia, BMKG Peringatkan Dampak Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Ditambah lagi, kata dia, atmosfer yang cukup labil memicu terbentuknya awan-awan konvektif yang tinggi dan tebal, yang umumnya membawa hujan lebat.

Kombinasi dari ketiga faktor ini menjelaskan mengapa curah hujan meningkat di beberapa wilayah saat ini.

Andri menyampaikan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, diperkirakan dalam sepekan ke depan potensi hujan lebat masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah berikut:

Bagi masyarakat yang tinggal di sejumlah wilayah tersebut, diimbau untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem.

Baca juga: Awal Agustus Sudah Hujan, Tanda Musim Kemarau Berakhir? Ini Penjelasan BMKG

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi