KOMPAS.com - Lilin menjadi salah satu hal yang identik dengan perayaan ulang tahun, selain kue dan pesta.
Biasanya, lilin dinyalakan di atas kue dan orang yang berulang tahun akan membuat permohonan sebelum akhirnya meniup lilin tersebut.
Namun, sejak kapan tradisi penggunaan lilin saat ulang tahun dimulai? Simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: Tradisi Turun-temurun, Walikota di Meksiko Menikahi Buaya Betina
Sejarah asal usul tradisi lilin ulang tahun
Meskipun tradisi lilin ulang tahun umumnya diyakini bermula di Yunani kuno, tidak ada catatan sejarah langsung tentang lilin yang diletakkan di atas kue untuk menghormati para dewa.
Namun, sejarawan budaya pop Marie Nicola mengatakan bahwa gagasan tersebut kemungkinan besar berasal dari ritual yang berkaitan dengan Artemis, dewi bulan Yunani.
Baca juga: Tradisi 1 Muharam di Arab Saudi, Pemerintah Ganti Kiswah yang Menutupi Kabah
Penggalian arkeologi di Artemision Ephesus, salah satu kuil utama Artemis, telah menemukan kue bundar (noûton-gonosupahon) yang digunakan sebagai persembahan nazar.
Beberapa penafsiran modern menunjukkan bahwa para penyembah mungkin menyalakan api untuk meniru cahaya bulan dan memanjatkan doa ke langit untuk menghormati Artemis.
"Gagasan api sebagai kehadiran ilahi sudah sangat tua dan lintas budaya. Sistem kepercayaan Indo-Eropa menggunakan api di altar rumah tangga dan upacara publik," kata Nicola, dikutip dari laman National Geographic.
Baca juga: Sejarah Bendera Pusaka Merah Putih yang Dijahit Fatmawati Soekarno
Seiring menyebarnya adat Yunani, bangsa Romawi menyerap banyak praktik ini, memperkenalkan kue bundar dan persembahan lilin ke dalam ritual kuil maupun perayaan pribadi, termasuk ulang tahun kaum bangsawan.
Tradisi dan adat istiadat menyebar bersamaan dengan penyebaran Kekaisaran Romawi ke Galia, Germania, dan Britania.
"Bersamaan dengan itu, muncullah penggunaan lilin secara simbolis dalam ritual kelahiran," kata Nicola.
Baca juga: Sejarah Pilates, Tercipta di Dalam Penjara dan Terinspirasi dari Kucing?
Tradisi lilin ulang tahun menyebar
Tradisi modern meletakkan lilin pada kue ulang tahun sering dikaitkan dengan Kinderfest Jerman, sebuah festival tradisional yang merayakan anak-anak.
Menurut profesor Studi Jerman di University of South Florida, Margit Grieb, meski hubungan tersebut tidak langsung, tetapi bermakna.
“Karena orang-orang pada masa itu percaya bahwa anak-anak sangat rentan terhadap roh jahat di hari ulang tahun mereka," kata Grieb.
Baca juga: Pernikahan Anak di Lombok Disorot, Begini Asal-usul Tradisi Kawin Culik
Sehingga, menyalakan lilin saat ulang tahun diyakini berfungsi sebagai bentuk perlindungan spiritual.
Sebelum abad ke-18, jarang ada referensi tentang kue ulang tahun dan lilin, karena hal itu penggunaan lilin pada kue lebih umum ditemukan saat ulang tahun anak-anak.
"Bahkan hingga saat ini, kue ulang tahun dengan lilin merupakan elemen yang jauh lebih umum pada perayaan ulang tahun orang dewasa di AS dibandingkan di Jerman," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Tradisi Bakda Kupat yang Dilakukan Seminggu Setelah Idul Fitri
Pada abad ke-19, imigran Jerman membawa tradisi lilin ulang tahun ke AS. Referensi tentang tradisi lilin di atas kue ulang tahun ala Jerman mulai muncul di berbagai publikasi Amerika, dengan surat kabar berbahasa Jerman.
“Antara tahun 1900 dan 1920, lilin di atas kue merupakan hal yang lazim di kalangan kelas menengah AS dan Inggris,” mengutip kembali kata Marie Nicola.
Pada tahun 1920-an, mulai muncul lilin yang disesuaikan dengan usia, dan kini menjadi konsep universal.
Baca juga: Sejarah Pacu Jalur yang Kini Mendunia, dari Mana Asalnya?
Setelah Perang Dunia II, budaya konsumen Amerika mengekspor tradisi meniup lilin ke seluruh dunia, "melalui pariwisata, media anak-anak, dan merek-merek seperti Hallmark dan Betty Crocker," ujar Nicola.
Jepang pascaperang telah mengadopsi tradisi ini pada 1950-an, sementara ekspor hiburan dari AS menyebarkan tradisi ini ke berbagai belahan dunia.
Sejak itu, tradisi meniup lilin saat ulang tahun menjadi praktik yang cukup umum di dunia saat merayakan hari kelahiran, termasuk Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.