KOMPAS.com - Tes DNA atau uji asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi genetis seseorang.
DNA pada tubuh manusia menyimpan informasi genetik yang menentukan ciri-ciri fisik, potensi risiko penyakit, menelusuri silsilah keluarga, hingga kepentingan forensik.
Baca juga: Keluarga Korban Air India Serahkan Sampel DNA: Kami Bahkan Belum Sempat Menangis
Umumnya, masyarakat menganggap tes DNA ini dilakukan untuk mengetahui garis keturunan.
Namun, tes ini bukan hanya untuk mengetahui informasi terkait keturunan melainkan juga untuk mendeteksi adanya risiko penyakit.
Lantas, berapa besar biaya tes DNA di Indonesia dan seberapa rumit prosedurnya?
Biaya tes DNA di Indonesia
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di sejumlah laman rumah sakit dan laboratorium di Indonesia, biaya tes DNA rupanya cukup beragam.
Biasanya, biaya tes ini mencapai jutaan rupiah. Besaran harga ini ditentukan oleh kerumitan informasi DNA yang dibutuhkan oleh pasien.
Sejumlah rumah sakit di Indonesia mematok harga mulai dari Rp 6.500.000 hingga Rp 18.000.000 untuk sekali tes.
Salah satu rumah sakit yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Selatan membanderol biaya tes DNA mulai dari Rp 11.000.000. Biaya ini dikenakan untuk tes dengan berbagai keperluan seperti riwayat penyakit hingga garis keturunan.
Baca juga: Tes DNA Ungkap Penyebab Kematian Raja Firaun Tutankhamun
Sementara itu, tes DNA untuk kepentingan forensik mematok harga yang lebih tinggi. Bahkan dapat menyentuh angka Rp 20.000.000 untuk sekali tes.
Dikutip dari University of New Hampshire, tes DNA forensik perlu biaya tinggi karena tesnya membutuhkan peralatan khusus hingga prosedur laboratorium yang kompleks.
Selain itu tes DNA forensik juga membutuhkan hasil yang akurat dan analisis terperinci.
Prosedur tes DNA
Dilansir dari Kompas.com, (18/11/2020), seseorang yang akan melakukan tes DNA perlu mengumpulkan berkas sebelum diperiksa.
Adapun berkas yang perlu dipersiapkan antara lain:
- Identitas diri (KTP) dan foto
- Formulir permintaan dan persetujuan memberikan sampel.
Jika sudah menandatangani formulir, maka laboratorium akan mengambil sampel DNA dari darah dan selaput lendir pipi (buccal swab). Kedua sampel itu digunakan kaerna menghasilkan DNA dalam jumlah banyak.
Setelah sampel diambil, laboratorium akan melakukan uji DNA. Waktu pengerjaan tes DNA memerlukan sekitar dua minggu.
Namun, durasi ini bisa lebih panjang atau singkat tergantung kebutuhan konfirmasi lanjutan.
Baca juga: Tes DNA, Pria Ini Masih Keturunan Neanderthal yang Punah 40.000 Tahun Lalu
Manfaat tes DNA
Selain mengetahui tentang silsilah keluarga, tes DNA dapat mengungkap risiko penyakit keturunan.
CEO Morula IVF Indonesia, Dr. dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG menyatakan, manusia berpotensi menurunkan penyakit metabolisme atau diabetes pada anak.
"(Yang paling disarankan) yang pasti anak-anak dan juga tentu remaja, orangtua yang ingin tahu 'kira-kira saya itu nurunin apa ke anak-anak' atau barangkali individu dewasa ingin tahu punya risiko (penyakit) ke arah mana," terang Ivan, dilansir dari Kompas.com, (20/7/2022).
Ia pun menjelaskan, laporan kesehatan dari tes DNA dapat membantu seseorang mengontrol pola hidup dan mengatur nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dengan mengetahui risiko penyakit melalui tes DNA, seseorang juga bisa mencegahnya sedini mungkin dan menyesuaikan pola hidupnya.
(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Zintan Prihasitini | Editor: Jihad Akbar, Bestari Kumala Dewi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.