SAYA sempat menulis naskah tentang belut listrik yang telah dimuat Kompas.com edisi 15 April 2025.
Majalah global The Economist juga pernah menulis artikel tentang mahluk yang disebut sebagai belut secara panjang lebar (4 halaman) dengan judul “Enigma Eel” pada edisi Natal 2019, sambil tidak malu mengakui bahwa sampai Desember 2019, belum ada ilmuwan maupun insan awam yang benar-benar tahu tentang bagaimana cara belut reproduksi.
Sejauh atau sedekat jangkauan terbatas pengetahuan yang saya miliki, mulai dari Aristoteles (abad IV sebelum Masehi) bersabda bahwa belut spontan dilahirkan dari dalam lumpur sampai masa kini (medio 2025 setelah Masehi) reproduksi belut masih menjadi topik yang kompleks sambil misterius sehingga belum sepenuhnya dipahami oleh manusia.
Belut memiliki siklus hidup yang unik dan proses reproduksi yang masih menjadi subjek penelitian maupun perdebatan ilmah maupun tidak ilmiah.
Belut tergolong jenis ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis.
Jenis-jenisnya banyak yang belum dibakukan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah.
Belut bersifat pantropis yang memiliki siklus hidup katadromous, yaitu mereka bermigrasi dari air tawar atau payau ke laut untuk bertelur.
Berarti dalam mencari lokasi untuk melakukan reproduksi, belut laut yang belum pernah saya lihat berbalik arah melawan arus air seperti yang dilakukan para ikan salmon yang pernah saya simak di Alaska.
Proses reproduksi belut laut masih belum sepenuhnya dipahami, dan penelitian terus dilakukan untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana mereka mereproduksi diri.
Beberapa aspek reproduksi belut yang masih menjadi misteri termasuk bagaimana belut menentukan lokasi yang tepat untuk bertelur, bagaimana proses pemijahan dan fertilisasi terjadi, bagaimana larva belut berkembang dan bermigrasi ke habitat yang sesuai.
Tentang apakah belut punya alat kelamin juga masih sengit diperdebatkan. Bahkan mereka yang mengaku pernah memelihara belut di laboratorium belutomologi juga terbelah dua menjadi yang percaya dan tidak percaya belut punya alat kelamin.
Malah ada yang yakin belut hermafrodit evolutif, yaitu di masa usia muda berjenis kelamin betina, di masa berikutnya berubah menjadi berjenis kelamin jantan. Atau sebaliknya.
Terlepas dari apapun kata manusia tentang misteri reproduksi belut adalah fakta yang tidak terbantahkan bahwa belut merupakan mahluk hidup yang paling misterius cara reproduksinya sambil juga paling digemari untuk dimakan oleh manusia.
Fakta kuliner kontemporer membuktikan secara tak terbantahkan bahwa unagi merupakan hidangan sea food tradisional maupun modern yang digemari oleh masyarakat Jepang maupun mancanegara termasuk Indonesia. MESHIAGARE!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.