KOMPAS.com – Bukan rahasia lagi, ketimpangan distribusi dokter gigi di Indonesia masih menjadi masalah besar.
Dikutip dari Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan yang terbit tahun 2022, rasio dokter gigi spesialis di DKI Jakarta mencapai 74,8 per 100.000 penduduk, sedangkan di Papua hanya 3,9 per 100.000.
Bahkan, secara nasional, dari 8.975 puskesmas yang ada, hanya 48,2 persen yang memiliki dokter gigi dan perawat gigi.
Kondisi ini membuat layanan kesehatan gigi di daerah terpencil, terutama di timur Indonesia, jauh lebih sulit diakses dibanding wilayah Jawa-Bali.
Di tengah kesenjangan ini, Ita Lestari menjadi salah satu sosok nyata yang berusaha menjembatani perbedaan.
Berawal pada 2009, dokter gigi itu memulai pengabdiannya bukan lewat klinik besar, melainkan sebuah warung obat kecil di lingkungan tempat tinggalnya.
Baca juga: Benarkah Poliklinik Gigi Umum Tidak Menerima Pasien BPJS Kesehatan Mulai Agustus?
Langkah itu Ita lanjutkan dengan membuka apotek, sebelum akhirnya melihat langsung kebutuhan yang lebih mendesak: layanan gigi yang mudah diakses, terjangkau, dan ramah pasien.
Merasa layanan gigi yang mudah diakses adalah keperluan mendesak, Ita membangun klinik dokter gigi miliknya yang Bernama FDC Dental Clinic.
Ekspansi hingga Papua
Dari satu klinik pertama, FDC kini berkembang menjadi 57 cabang di berbagai daerah.
Ekspansi terbaru dilakukan di Sorong, Papua Barat Daya, pada Sabtu (28/6/2025).
Langkah ini tidak sekadar memperluas jaringan, tetapi juga menjangkau wilayah dengan distribusi tenaga medis gigi terendah di Indonesia.
Menurut data dalam studi yang terbit dalam Buletin Penelitian Kesehatan tahun 2016, hanya 10,3 persen puskesmas di Papua yang memiliki dokter gigi dan perawat gigi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Hermanus Kalasuat, menyebut kehadiran FDC di wilayahnya sebagai tambahan pilihan layanan gigi bagi masyarakat.
Sementara drg. John Pieter, dokter gigi senior di Sorong, menilai langkah ini bisa menjadi pendorong bagi penyedia layanan kesehatan lain untuk hadir di kawasan timur.
Baca juga: Bayi Punya Gigi sejak Lahir, Benarkah Karena Ibunya Kelebihan Kalsium?
Misi menyebarkan senyum
Ita menargetkan FDC dapat menghadirkan 15.000 senyuman sehat setiap hari. Untuk itu, selain membuka cabang, ia juga mengembangkan program edukasi, CSR, dan layanan digital.
"Perjalanan FDC dari Sumatera hingga Papua bukan sekadar soal jarak, tetapi tentang bagaimana kami menyebarkan senyuman ke seluruh penjuru nusantara dan memastikan semua orang merasakan layanan kesehatan gigi yang nyaman dan terjangkau untuk semua.” ujar Ita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.